Dengarkan Artikel
Oleh Halimah Munawir
Pada 1 Muharam, kulihat langit penuh kerlip bintang di atas awan yang berselimut malam. Aku teringat kuasaNya ketika di St. Petersburg. Jam 8 ini disana mentari masih memeluk bumi dengan ceria. Aku bersama teman teman masih berkeliaran dalam lampu lampu yang masih padam.
Saat ini, Sinaran ada di tiga belahan bumi. Di Arab Saudi, sinar terang menderang dalam ceria setelah sekian tahun dalam kecemasan atas pangeran yang tertidur selama 15 tahun, hingga di juluki "Sleeping Prince".
Doa apakah yang di panjatkan untuk mengetuk pintu langit? Tanyaku dalam hati. Apakah doa itu diantara nafas sang pelahir yang tidak pernah tampil karena tradisi? Tim medis sendiri pernah “menyerah” untuk mengembalikan pangeran dapat terbangun dari tidurnya. Namun sebuah “keyakinan” atas kuasaNya tak pernah padam pada sang pelahir. Yakin bahwa sang pengeran wafat sudah tersurat dan tersirat karena bukan suatu kecelakaan. Hingga sampai sekarang walau pangeran teetidur namun tetap kondisi tubuh layaknya orang hidup. Apakah akan terbangun dari tidurnya?
Wallahu’alam.. namun keajaiban dari Yang Maha Kuasa, kita bersama telah menyaksikannya.
Begitupun dengan pemuda berusia 33 tahun, Zohran Mamdani, seorang muslim , dapat menumbangkan Andrew Cuomo pada pemilihan gubernur untuk Kota New York yang terkenal juga dengan julukan The Big Apple itu.
Kita semua tercenga dibuatnya. Sinaran yang membuat President Paman Sam kebakaran jenggot. Dalam kemarahan yang di umbarnya, aku yakin hatinya berkata: “Kok bisa?”.
Aku tersenyum dengan pertanyaan itu. Filsafat mengajarkan, sesuatu yang tak mungkin bisa menjadi mungkin. Dan dalam kitab suci Al-Qur’an berulang dikatakan, jika Allah berkehendak, … maka terjadilah. Semoga zohran Mandani tetap dalam sinaranNya.
Lalu bagaimana dengan Iran yang di embargo sekian tahun dapat memborbardir Israel tanpa ampun? Membuat kita terpana? Bahkan untuk kehebatannya itu menjadi sebuah tontonan yang menghibur hingga sang penonton sampai terkekeh dengan tepuk tangan meriah bagai menonton bola dan bola tersebut masuk “gol” di gawang lawan. Ratusan rudal di lihatnya bagai kembang api menghias langit yang tidak biru lagi. Bumi Israel yang luluh lanta hingga bagai lautan api, dalam sorak sorai. Tak ada rasa empati dari raut wajah mereka.
Akupun tersenyum dan menengadahkan wajah ke langit . “Terima kasih Tuhan,… ” ucapku pelan penuh syukur.
“Sejarah gemilang” menoreh pada cakrawala dunia. Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Sebagai muslim, saya percaya itu.
Iran mungkin saja memang yang “dipersiapkan” Yang Maha untuk menghapus Israel di peta dunia. Dan Zohran Mamdani di persiapkan untuk “kedamaian” di New York dengan platform reformasi progresif. Sementara
Pangeran Al-Waleed, putra miliarder Pangeran Khaled bin Talal, yang mengalami koma setelah kecelakaan mobil di Inggris, kini dapat tersenyum.
Duren Sawit, 2025
Halimah Munawir
📚 Artikel Terkait
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini















