• Terbaru
Kuliah Tanpa Beban: Kritik Terhadap Klaim Kuliah yang Terlalu Mudah

Dari yang Lama Jadi Korban Menuju Hak atas Kurban: Refleksi Keadilan Sosial dan Solidaritas Umat Islam dalam Meneguhkan Jati Diri dan Persatuan Bangsa

June 4, 2025

Otsus Aceh di Persimpangan Jalan

November 16, 2025

Pendapat Prof Jimly Soal Ijazah Jokowi

November 16, 2025

Korupsi di Sektor Kesehatan: Dari Nasionalisme STOVIA hingga Penjara KPK

November 16, 2025

Malam Layar Puisi Anak Muda 2025

November 16, 2025

Prasasti Kebon Kopi

November 15, 2025

Bullying, Feodalisme, dan Ekstremisme

November 16, 2025

Dari Sumber Daya ke Sumber Daya Damai

November 15, 2025

Catatan Ringkas Sejarawan dan Fiksiwan Dari NDC Manado

November 15, 2025

Ketika Tsunami Aceh

November 14, 2025

‎Lukisan Sepasang Bangau, Cerita Pendek dan Puisi Dua Larik di Warung Kopi

November 14, 2025

Menangguh Politik Hukum Ijazah Palsu

November 14, 2025

Nyanyian Terakhir Cenderawasih

November 14, 2025
Sunday, November 16, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

Dari yang Lama Jadi Korban Menuju Hak atas Kurban: Refleksi Keadilan Sosial dan Solidaritas Umat Islam dalam Meneguhkan Jati Diri dan Persatuan Bangsa

Dayan AbdurrahmanOleh Dayan Abdurrahman
June 4, 2025
0
Reading Time: 2 mins read
Kuliah Tanpa Beban: Kritik Terhadap Klaim Kuliah yang Terlalu Mudah
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh Dayan Abdurrahman

Dalam ruang kehidupan bangsa yang terus diuji oleh ketimpangan sosial dan krisis solidaritas, ibadah kurban bukanlah sekadar ritus keagamaan tahunan, melainkan pesan sosial yang mendalam. Ibadah ini mengandung nilai pengorbanan, kedekatan kepada Tuhan, dan lebih dari itu, panggilan untuk menegakkan keadilan sosial bagi sesama. Dalam konteks Indonesia—sebagai negara dengan mayoritas Muslim dan sejarah panjang ketimpangan pembangunan antarwilayah—makna kurban perlu ditarik lebih jauh ke dalam ranah keadilan sosial dan penguatan persatuan bangsa.

Mereka yang telah lama menjadi korban ketidakadilan—baik karena sejarah konflik, keterpencilan geografis, maupun kemiskinan struktural—pantas menjadi penerima utama manfaat kurban. Aceh, misalnya, sebagai daerah yang pernah menjadi medan konflik dan kini menjadi simbol keteguhan Islam di Nusantara, masih menyimpan luka sosial yang belum sepenuhnya pulih. Begitu pula dengan Papua, yang meskipun bukan mayoritas Muslim, tetap mencerminkan wajah Indonesia yang tersisih dari arus utama pembangunan. Wilayah-wilayah seperti Nusa Tenggara Timur, sebagian Kalimantan pedalaman, dan kawasan pesisir terpinggirkan di Sulawesi Tengah juga mencerminkan kebutuhan nyata atas keadilan distribusi, termasuk dalam praktik ibadah kurban.

📚 Artikel Terkait

Sepeda Ontel; Saksi Bisu Sejarah di Tengah Kepopulerannya

Bahagiaku di Hari Sabtu

Sekolah Puluhan Juta Demi Gaji Tiga Juta

Aceh Pasti Merdeka

Dalam terminologi Islam, kurban berasal dari kata “qaruba” yang berarti mendekat. Maka semestinya, kurban mendekatkan manusia kepada Tuhan dan mendekatkan mereka yang berpunya kepada yang tak berdaya. Panitia kurban di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah yang menjadi pilar identitas keislaman seperti Aceh, memikul tanggung jawab moral untuk menempatkan kurban sebagai sarana solidaritas sosial. Ini bukan hanya soal membagi daging, tetapi soal menghormati martabat manusia yang selama ini menjadi korban sejarah dan kebijakan yang timpang.

Di berbagai belahan dunia Muslim—dari kawasan minoritas Muslim di India hingga komunitas urban di Mesir dan Nigeria—makna kurban mulai digeser dari sekadar simbol religius menjadi proyek sosial yang memberdayakan. Indonesia sebagai rumah besar umat Islam dunia perlu menjadi contoh dalam mentransformasikan kurban menjadi jalan penguatan jati diri bangsa. Ketika ibadah ini menyentuh mereka yang paling terpinggirkan, bangsa ini sedang memulihkan lukanya sendiri dengan cara yang penuh kasih dan bermartabat.

Kita harus bertanya secara jujur: apakah kurban kita benar-benar menyentuh mereka yang membutuhkan? Apakah mereka yang telah lama jadi korban sudah mendapatkan hak atas kurban? Jika belum, maka kurban kita baru sebatas simbol, belum menjadi solusi. Maka, kini saatnya memaknai kurban dalam kerangka keadilan sosial yang konkret. Bukan hanya demi pahala individual, tetapi demi kelangsungan solidaritas umat dan kekuatan bangsa.

Dengan kurban, kita tidak hanya menyembelih hewan, kita menyembelih egoisme. Kita tidak hanya membagi daging, kita membagi harapan. Dan kita tidak hanya menunaikan syariat, tetapi juga memperkuat simpul-simpul persaudaraan kebangsaan yang selama ini mulai mengendur. Di sinilah letak sejati dari pengorbanan: ketika yang selama ini jadi korban, akhirnya benar-benar menerima kurban.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 184x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 171x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 152x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 138x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 124x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Dayan Abdurrahman

Dayan Abdurrahman

Bio narasi Saya adalah lulusan pendidikan Bahasa Inggris dengan pengalaman sebagai pendidik, penulis akademik, dan pengembang konten literasi. Saya menyelesaikan studi magister di salah satu universitas ternama di Australia, dan aktif menulis di bidang filsafat pendidikan Islam, pengembangan SDM, serta studi sosial. Saya juga terlibat dalam riset dan penulisan terkait Skill Development Framework dari Australia. Berpengalaman sebagai dosen dan pelatih pendidik, saya memiliki keahlian dalam penulisan ilmiah, editing, serta pendampingan riset. Saat ini, saya terus mengembangkan karya dan membangun jejaring profesional lintas bidang, generasi, serta komunitas akademik global.

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya

Satu Keluarga, Satu Sarjana

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

INFO REDAKSI

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

October 7, 2025

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

September 10, 2025

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00