• Terbaru

Tanpamu

March 18, 2025

Memaknai Hari Pahlawan: Moral dalam Kebebasan Digital yang Harus Dikawal

November 18, 2025

Kafka dan Trio RRT Di Depan Hukum

November 17, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 17, 2025

Penjor vs Kabel PLN

November 17, 2025

Kebugaran dan Kebersamaan di Bawah Langit Paya Kareung

November 17, 2025

Otsus Aceh di Persimpangan Jalan

November 16, 2025

Pendapat Prof Jimly Soal Ijazah Jokowi

November 16, 2025

Korupsi di Sektor Kesehatan: Dari Nasionalisme STOVIA hingga Penjara KPK

November 16, 2025

Malam Layar Puisi Anak Muda 2025

November 16, 2025

Prasasti Kebon Kopi

November 15, 2025

Bullying, Feodalisme, dan Ekstremisme

November 16, 2025

Dari Sumber Daya ke Sumber Daya Damai

November 15, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
Tuesday, November 18, 2025
POTRET Online
  • Login
  • Register
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

Tanpamu

Reza FahleviOleh Reza Fahlevi
March 18, 2025
0
Reading Time: 3 mins read
Tags: LiterasiPuisiSastra

Ilustrasi

🔊

Dengarkan Artikel

Oleh Reza Fahlevi

Setelah kau pergi jauh
Semua yang tertinggal hanyalah kenangan
Dan aku terpuruk
Aku terbenam
Karena kenangan bersamamu menghadirkan sejuta senyuman
Senyuman yang ingin kulupakan
Tapi tak kunjung bisa

Ya…
Aku terbenam
Layaknya langit biru yang menghitam di kala malam tak berbintang
Terasa sunyi
Terasa begitu sepi kehidupan ini
Hingga membuatku hancur dari dalam
Bahkan kepingan kehancurannya benar-benar menjadi abu

Nadi berdetak tak karuan
Karena aku berpikir seharusnya kau menjadi wanita yang terus hidup berdampingan denganku
Dan…
Kenyataan yang kuhadapi
Adalah sesuatu yang sangat mustahil dapat kulewati

Karena seharusnya
Ungkapan cinta ini pernah sampai padamu
Tapi malah tersangkut abadi di relung sukmaku
Aku pun hidup dalam penyesalan panjang
Sampai-sampai dunia ini terlihat sama sekali tidak bermasa depan

Aku mencoba segala cara untuk terpisah dari radar kenanganmu
Tidak mudah
Aku… memaksa diri menutup semua halaman diary tentangmu
Selalu saja gagal
Aku hancur
Aku mati
Meski masih bernapas

Tapi
Ada sesuatu yang berbisik
Bisikan itu seolah-olah berkata agar aku bertahan dalam situasi sekarat
Dan, bisikan itu… entah kenapa aku terus mendengarnya
Aku terus bertahan hidup meski terluka
Aku terombang ambing di tengah keramaian
Aku terus mencoba hidup meskipun telah mati

Tanpamu… rasanya duniaku telah berakhir
Tanpamu… rasanya aku sudah tak bisa hidup lagi
Sampai pada akhirnya aku mulai terbiasa dengan semua luka cinta ini
Kutulis sebuah puisi sebagai jejak
Jejak di mana diriku mencoba melepas semua kenangan masa lalu
Kenangan tentangmu

Lalu… kucoba bergumam pada diri sendiri
Tanpamu, aku memang mati
Tapi tanpamu juga aku kembali hidup

Aku mencoba berbisik pada batin yang hancur ini
Tanpamu, aku memang terbenam jauh ke dasar bumi
Tapi tanpamu juga aku kembali bangkit dari dalam kubur

📚 Artikel Terkait

BAGI SARJANA BK, SEKOLAH BUKAN SATU-SATUNYA TEMPAT BERSAING.

22 Tahun Tak Terhenti: Majalah POTRET sebagai Inspirasi Media Lokal

LPD Kunjungi Ibu Rohani Disabilitas Yang Mahir Melukis

Indonesia Mendadak Kaya, Prabowo Tertawa

Aku mencoba menerka-nerka
Tanpamu, aku menjadi lelaki paling tersiksa di dunia
Tapi, tanpa kehadiranmu juga aku masih merasa bagaikan seorang pria sejati
Yang sudah berdamai dengan segala luka

Entah apa ini
Aku seperti sudah mulai terbiasa dengan semua luka cinta yang terpendam ini
Aku tidak lagi sedih setiap saat melihat wajahmu di seberang sana
Dan aku juga tidak lagi peduli setiap saat melihatmu mesra bersamanya
Di depan mataku

Entah aku yang sudah pulih
Atau hatiku yang sudah hilang rasa
Kini, aku menatapmu sebagai wanita biasa
Yang mana kau dan aku tak pernah memiliki kenangan bersama

Baru kusadari
Tangisanku dulu saat melihat cincin melingkar di jari manismu
Kini benar-benar berubah menjadi wujud kebahagiaan untukku

Karna…
Aku ingin mengakhiri kisah kita dalam cerita yang penuh dengan senyuman
Kini kurasa akhir dari kisah kita benar-benar menjadi sebuah senyuman manis

Sepertinya
Tanpamu… kehidupanku masih tertata baik
Walaupun sempat terseok-seok
dan tersesat di sebuah dunia imajinasi yang menjebakku dalam mimpi terburuk

Ternyata
Tanpamu
Aku masih laki-laki yang tetap butuh cinta
Aku tidak mati rasa meski ada fobia yang menghantui cita-cita

Engkau yang sudah bahagia
Dan aku yang sudah kembali menemukan asa
Kita berdua… tak perlu merekayasa kenyataan untuk menghibur sisi kegelapan
Aku… tak perlu berandai-andai lagi untuk memaksa takdir berubah
Sebab kini, aku telah menyadari sebuah rahasia suci

Ujung kisah kita memang diawali dengan tangisan pilu di sisiku
Juga senyuman palsu yang kau tunjukkan khusus untukku
Akan tetapi, kau dan aku sudah berakhir
Maka, sudah saatnya menutup lembar kenangan kita di dalam sebuah buku harian

Buku kenangan ini
Biarkan saja berdebu dan terlupakan
Pada akhirnya
Pertemuan kita di hari-hari lain
Bukan untuk saling mencintai
Bukan juga untuk mengenang ingatan yang dulu pernah menjadi sesuatu yang sangat berkesan
Kini, kita saling bertemu sebagai dua orang asing
Kita adalah pelupa yang sudah tak perlu menyembunyikan keaslian

Aku tanpamu
Dan kau tanpaku
Kita masih baik-baik saja
Dengan cara masing-masing

Dan tanpamu di sisiku
Kini kusadari
Ternyata aku masih bisa merangkai puisi
Aku pun juga masih menulis novel

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 114x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 103x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 87x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 76x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Tags: LiterasiPuisiSastra
Reza Fahlevi

Reza Fahlevi

Lahir di Banda Aceh pada Tanggal 9 september 1996, Reza Fahlevi sudah mulai menyukai dunia kepenulisan sejak masih duduk di bangku SMP. Tulisannya berupa cerita-cerita pendek terdapat di berbagai platform seperti KBM, Fizzo, Blogspot dan sekarang aktif menulis di Medium. Beberapa tulisan Reza dalam bentuk puisi pernah diterbitkan oleh Warta USK. Ia juga pernah memenangkan lomba menulis novel yang diadakan oleh penerbit USK Press serta juga menjadi salah satu penulis dalam dua buku antologi yang berjudul Jembatan Kenangan (Jilid II) dan Kebun Bunga Itu Telah Kering. Selain menulis, Reza turut serta menjadi salah satu tenaga pendidik di sekolah MIN 20 Aceh Besar.

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya

HABA Si PATok

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

INFO REDAKSI

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

October 7, 2025

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

September 10, 2025

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00
Go to mobile version