anto narasoma
¹)
hehehe..
suara tawa pun menggema ketika bilah-bilah bambu mengurung pikiran para nelayan di tapal batas kepentingan
sebab,
tanda-tanda ikan dan teripang yang tertawa dalam permainan sepanjang 30 kilometer itu menyesakkan napas hukum kita
dari kaca jendela
rumah kayu orang-orang bahari, kabar busuk yang menepikan ruang gerak para nelayan, harus ditutupi kepentingan jalan pulang engkoh aguan
o, mata hukum kita
yang berkilat diterpa kepentingan itu menjadi tumpul ketika petugas harus bergerak lunglai
di antara hidup matinya kasus pagar laut
²)
suara tawa itu kembali terkekeh menatap puluhan perahu nelayan terjebak di antara ribuan pagar laut yang angkuh tak berperasaan
maka,
setelah catatan kasus pagar laut itu membusungkan dada, bintik-bintik keringat
para nelayan pun harus bertabur garam di seputar nasibnya
: o, kapan kasus wajah orang-orang berkepentingan itu mencabut tuntas pagar-pagar laut
yang menutupi hati nurani sekeras batu karang oknum petugas?
Palembang
25 Februari 2025