Oleh Heri Haliling
Mau heran tapi ini Negeri Sine Qua Non. Dari yang kupahami, kurang kreatif apalagi negeriku ini. Sejak dalam kandungan gabah, beras sudah disematkan keanjlokan kualitas. Berton-ton impor beras plastik yang ternyata oleh Depnakes dan orang-orang sarjana pertanian itu dilabeli dengan slogan ‘gurih bergizi’. Sudah bukan hal tabu, kepercayaan agama kami untuk ibadah naik haji tersandung penundaan karena alasan perang.
Sudah mengangguk mahfum, petugas hukum kami sungguh seorang cendikia dalam urusan tilang dan rencana penghilangan. Belum lagi yang hangat ini tentang kasak-kusuk pengusaha yang korupsi triliunan.
Beragam masalah berjejal di daratan. Itulah alasan mengapa aku dan istriku memutuskan pindah ke tepian. Berharap karomah Tuhan terhidang dari lautan. Tapi sesuai namanya, buana ini fana karena penghancur sebenarnya adalah manusia.