https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Tuesday, September 23, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Artikel

Sepeda

Redaksi Oleh Redaksi
3 years ago
in Artikel, Essai, Lomba Menulis POTRET, Program 1000 sepeda dan kursi Roda
Reading Time: 3 mins read
A A
0
5
Bagikan
54
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel


Oleh Alzenanda Husna

Pelajar SMP Negeri 1 Peukan Bada

Sepeda adalah alat transportasi yang digunakan sampai sekarang
Bagian-bagian sepeda adalah Handlebar (stang),Handgrip/Grip (karet yang melekat pada ujung Handlebar,Rem,Minyak mineral oil(DOT),Rim/Velg (pelek),Ruji/ Spoke ( jari-jari),Chain ( rantai sepeda),Cassette/Sprocket,Wheeslet,Frame.


ASAL USUL SEPEDA


sepeda dibuat oleh Baron Karls Drais Von Sauerbronn, adalah seseorang dari jerman yang di klaim menyempurnakan velocipede atau sepeda. Pada tahun 1818, ia membuat alat transportasi roda dua yang bentuknya belum terlihat jelas antara sepeda dengan kereta kuda sehingga masyarakat menamainya DANDY HORSE.


Penemuan Drais bukan hanya sepeda. Tetapi,Laufmaschin (mesin berjalan),draisine dalam bahasa Inggris atau Draisienne dalam bahasa Perancis. Karls juga seseorang yang menemukan mesin tik dengan keyboard untuk pertama kalinya. Dan kompor yang lebih hemat kayu.


Drais menempuh pendidikan di University of Heidelberg, dari tahun 1803 sampai tahun 1805. Ia bekerja sebagai guru di lembaga kehutanan pribadi milik pamannya. Kemudian pada tahun 1910 dia menerima gelar menjadi kepala rimbawan.


Bentuk sepeda zaman dulu, sangat berbeda dengan bentuk sepeda di zaman sekarang. Karena, adanya Inovasi dan kreasi yang semakin modern. Sepeda mulai digunakan untuk pertama kalinya, oleh Karls Drais pada tanggal 12 Juni tahun 1817.

Berkat dengan perjalanannya, sepeda ciptaannya sangat populer dan diliput oleh banyak media.  Media yang terkenal di masa itu adalah koran. Drais dimuat koran lokal Jerman pada tahun 1817. Ia menamai sepeda buatannya Draisienne.

📚 Artikel Terkait

Mengemis, Sektor Bisnis Keluarga, Menjaja Iba

Tanah Gayo di Mata Duta Wisata Aceh

Masyarakat Pining Bentuk Pengawas Hutan

Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Inbound Universitas Samudra Langsa


Namun, sayang popularitasnya tidak berlangsung lama. Karena, ada berbagai merek yang memiliki keunggulannya masing-masing. Sehingga, menggeser popularitas Karls Drais. Munculnya transportasi sepeda zaman dulu, hampir sama dengan kemunculan mobil dan motor di zaman sekarang. Yang memiliki transportasi tersebut hanyalah orang-orang tertentu. Kemudian, pada tahun 1960-an sepeda mulai bergeser posisinya sebagai salah satu alat transportasi mewah. Karena pada tahun berikutnya, sudah ada transportasi yang lebih modern yaitu sepeda motor dan juga mobil.


AWAL MUNCULNYA SEPEDA DI INDONESIA


Orang-orang Belanda membawa sepeda ke Indonesia. Sepeda yang dibawa Belanda ke Indonesia, adalah sepeda buatan Eropa. Yang dijadikan orang Belanda , sebagai alat transportasi ketika menjajah Indonesia. Tetapi, Tidak semua orang yang dapat menggunakan sepeda, hanya orang tertentu saja. Jengki atau yankee adalah nama sepeda di Amerika.


Sepeda mulai muncul di Indonesia sudah terekam selama 130 tahun lalu. Pada buku karya ABDUL HAKIM dengan judul ” JAKARTA TEMPOE DOELOE ” sepeda pertama kali muncul di Batavia (nama jakarta pada zaman kolonial), sejak tahun 1890. Ke sekolah, ke kantor dan kemanapun menggunakan sepeda. Bahkan di tempat-tempat seperti bioskop, ada parkir khusus sepeda. Karena, zaman itu mobil dan motor belum terlalu banyak jumlahnya.


Di kala itu, merk Rover paling laku dan jadi kebanggaan pemiliknya. Sepeda adalah raja jalanan di tahun 60-an, 70-an dan di pertengahan tahun 80-an. Sepeda mulai masuk ke tanah air sejak tahun 1910. Namun, peraturan bersepeda baru muncul pada tahun 1930. Pada tahun 1930, pemilik Sepeda harus memiliki bukti tanda lunas pajak. Tanda ini dipasang di depan sepeda.


Namun, pada tahun 1970 pajak sepeda ini mulai kendor. Karena, seiring menghilangnya sepeda di jalanan nusantara. Lalu, di tahun 1977 pajak sepeda ini secara formal sudah tidak berlaku lagi.


Di tahun 2019 sepeda mulai trending kembali. Karena, ada pandemi covid-19 warga indonesia mulai menggunakan sepeda. Mereka menggowes sepeda bersama-sama. Karena, bersepeda adalah salah satu olahraga yang dapat dilakukan setiap hari. Namun, ditahun 2019 walaupun banyak yang menggunakan sepeda. Tetap tidak ada pajak sepeda.


Akan tetapi, para pesepeda harus tetap menggunakan masker. Agar tidak terinfeksi. Walaupun menggunakan sepeda, tetap harus menjaga keselamatan. Contohnya memakai helm, sarung tangan, pengaman siku-siku dan dan banyak pengaman lainya.


Trend menggunakan sepeda hanya berlangsung sebentar. Para pesepeda, mulai meninggalkan kegiatan bersepeda. Karena, pandemi covid sudah mulai reda. Jumlah sepeda di tanah air, sekarang semakin sedikit. Dan semakin jarang terlihat.


Melihat keadaan ini, kita harus semakin melestarikan sepeda. Karena, jika tidak lama-kelamaan sepeda akan punah. Sepeda sangat penting dalam sejarah. Sepeda adalah alat transportasi yang pertama kali ada. Jika sepeda punah, generasi selanjutnya hanya akan mengenal sepeda dari foto-fotonya.


Di masa sekarang, kebanyakan orang lebih memilih yang praktis dan tidak mau yang susah. Menurut beberapa orang, sepeda lambat dan membuat lelah. Sedangkan motor dan mobil, cepat dan hanya sedikit membuat lelah.
Jadi, kita harus mepestarikan sepeda.

naya

📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Artikel

Indonesia : 60,3% Rakyat Miskin?

Oleh Redaksi
2025/04/30
0
64

Oleh ReO Fiksiwan „Kemiskinan bukanlah kurangnya karakter. Kemiskinan adalah kurangnya uang.” —Rutger Bregman(37), Humankind: A Hopeful History(2019). „Kemiskinan bukanlah suatu...

Baca SelengkapnyaDetails

Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

Hilangnya Peran Wakil Rakyat Aceh dalam Menyuarakan Suara Rakyat Aceh Sendiri

Postingan Selanjutnya
Salam Ultah

Salam Ultah

Lagi, Tgk. Joel Buloh Guru MTsN 6 Aceh Utara Terbitkan Buku Ke 10

Lagi, Tgk. Joel Buloh Guru MTsN 6 Aceh Utara Terbitkan Buku Ke 10

Menggalakan (kembali) Bersepeda di Aceh

Menggalakan (kembali) Bersepeda di Aceh

Misteri Jalan Tembus

Misteri Jalan Tembus

Antara Pj Gubernur dan Dirut BAS

Antara Pj Gubernur dan Dirut BAS

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

🔥 Artikel Paling Banyak Dibaca

Kabar Redaksi
Kabar Redaksi
👁️ 1,072 pembaca 📅 2 Feb 2025
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
👁️ 1,352 pembaca 📅 7 Sep 2025
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
👁️ 1,250 pembaca 📅 11 Sep 2025
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
👁️ 986 pembaca 📅 7 Sep 2025
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00