Potretonline.com, Banda Aceh, 15/07/22. Pendiri dan pembina Yayasan Pembangunan Umat Islam (YPUI) Drs. H Salahuddin Hasan mengajak seluruh dewan guru agar mendidik siswa/i dengan hati. Selama ini banyak guru yang mengajar di sekolah tidak berorientasi pada pengabdian melainkan pada uang. “Jinoe tanyoe ta meungajar teuingat keu peng, ken lage kamoe awai mengajar memang ngen ate dan niet ibadah.”Hal itu disampaikan saat pembukaan acara pembinaan dewan guru dan rapat kerja MAS Darul Ulum Banda Aceh, jum’at ( 15/07/2022).
Salahuddin juga membandingkan pendidikan jaman dulu dengan sekarang. Dulu, sekolah tidak cukup fasilitas. Tidak ada lab komputer, tidak ada laboratorium biologi, dan fasilitas yang memadai. Namun, guru jaman dahulu berorientasi pada pengabdian dan ilmu. Sehingga banyak anak didik yang lulus dan berhasil.
Namun saat ini, jauh berbeda. Ada perubahan yang signifikan yang terjadi. Kita melihat banyak sekolah yang sudah maju, fasilitas lengkap, namun menjadi pertanyaan adalah mengapa masih banyak siswa yang gagal masuk ke perguruan tinggi?
Ini menjadi PR untuk untuk seluruh dewan guru. Jangan sampai saat mengajar sibuk dengan gadget, sibuk memikirkan yang dirumah, sehingga fokus mendidik terdistraksi dengan hal-hal yang tidak berorientasi pada mendidik. Ia mengharapkan agar para seluruh guru mampu berdedikasi, mengabdi agar setiap hari bekerja bisa benilai ibadah.
Pada kesempatan tersebut Mariani, S.Ag, MA sebagai kepala sekolah MAS Darul Ulum menyampaikan bahwa rapat kerja tahun ini dengan tema ” Melalui rapat kerja kita tingkatkan mutu madrasah Aliyah Darul ‘Ulum YPUI Banda Aceh dengan kerja profesional yang berkomitmen pada tugas” bisa meningkatkan kualitas guru yang kompetitif dan profesional dibidang masing-masing.
Mariani juga mengharapkan dengan adanya raker tahun ajaran 2022-2023 ini bisa melahirkan program-program unggul dari seluruh dewan guru. Sehingga bisa bermanfaat dan juga berdampak bukan hanya untuk MAS Darul Ulum namun secara luas bisa menjadi kebaikan dan perubahan lebih baik bagi pendidikan di Aceh.