ilustrasi : Unicaz.com
Oleh Lina Zulaini
Mata dan mulut ini masih begitu sempurna
Kala dulu aku mengenalkanmu Alif Ba
Kini, kalam Tuhan kita mulai terlihat berbeda
Seperti lidah ini jadi kelu, terasa berat untuk mengeja bahkan satu huruf
Kenalkan aku kembali, Nak
Betulkan ejaan Alif Lam yang sering kita baca magrib itu
Suara ini sangat jelas menjabar lembar tulisan arab
Pun sekarang, terasa begitu malu bahkan hanya melihat
Tatih kembali, Nak
Jalang ini pada huruf arab latin seperti akhir pekan masa itu
Kemarin ingatan ini masih cukup tajam
Pada resep pingan pagi juga senja
Kini aku mulai susah meraba bumbu
Jangan muntahkan, Nak
Telan saja biar hati ini sedikit suka
Telinga ini berada dekat bahkan pada suara yang tak bisa mereka dengar
Mimpimu tentang curam tak pernah luput dari cekamnya malamku
Namun sekarang alat pendengar ini mulai tidak bersahabat
Jangan tinggi nadamu, Nak
Tahan aungan itu hanya sampai nyawa ini kembali
Otot ini begitu kuat sampai kamu terlelap di sepertiga malamku
Sekarang, lutut ini bahkan tidak kuasa berdiri tegak
Tuntun kembali, Nak
Orang tua ini menghadap Tuhan kita
Tak pernah silap bahkan piring favoritmu kala itu
Tapi hari ini aku mulai susah membedakan hijab dengan gamis
Jangan masa mukamu, Nak
Pada kepala kosong yang mulai pikun
Sungguh aku tidak ingin menua dan lemah
Sungguh aku tidak berharap batang usiaku semakin tinggi
Sungguh aku tidak bermaksud membuatmu susah
Sungguh aku tidak pura agar rebah
Aku ingin tetap melihatmu tumbuh tanpa harus jadi renta
Aku harap segera pulang usai menatap bahagiamu bersama jiwa yang ridha
Bahkan aku tidak ingin kamu mengingat nama ini
Yang hanya mampu meninggalkan luka di jalanmu
Nak, sungguh aku tidak sengaja menjadi tua
Kota Jantho, 1 Oktober 2018
Mak, ini sebuah persembahan dari anakmu yang sedang berjuang mencabut