Dengarkan Artikel
Oleh Agus Yulianto
Maraknya kasus penipuan daring yang menyasar masyarakat umum, khususnya ibu rumah tangga, mendorong untuk diadakan kegiatan Edukasi Anti Penipuan Online. Program bertajuk Pengabdian Kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh tim PKM Univesitas Tidar Magelang dimaksudkan untuk meningkatkan literasi digital serta memperkuat kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai modus penipuan yang kian beragam di era digital ini.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Ambarawa tersebut para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai pola-pola penipuan yang kerap terjadi, mulai dari tawaran investasi fiktif, arisan daring, hingga modus hadiah palsu melalui pesan singkat maupun media sosial. Melalui paparan materi, simulasi kasus, serta bimbingan penggunaan aplikasi digital, ibu rumah tangga diharapkan mampu menjadi lebih kritis dalam menyikapi informasi yang diterima secara daring.
Ketua Tim PKM Untidar Rheza menegaskan kelompok ibu rumah tangga dipandang rentan menjadi sasaran penipuan karena tingginya intensitas penggunaan media digital dalam kegiatan sehari-hari. Edukasi ini diharapkan tidak hanya melindungi individu, tetapi juga keluarga secara keseluruhan dari ancaman kejahatan siber.
Hal yang juga sangat menarik bahwa kegiatan ini juga diisi dengan diskusi interaktif yang memberikan ruang bagi peserta untuk berbagi pengalaman langsung terkait upaya penipuan yang pernah mereka alami. Hal ini menjadi bagian penting dalam memperkuat kesadaran kolektif bahwa kejahatan digital dapat menimpa siapa saja tanpa memandang latar belakang sosial maupun pendidikan.
Sulastri salah seorang peserta pelatihan menegaskan pentingnya perlindungan masyarakat dari ancaman kejahatan digital. Menurutnya banyak warga yang masih belum paham bagaimana cara mengamankan diri saat beraktivitas di dunia maya. Kegiatan edukasi seperti ini sangat bermanfaat agar ibu-ibu untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah terjebak bujuk rayu penipu online.
Para peserta menyambut positif kegiatan tersebut. Mereka menyatakan memperoleh pengetahuan baru sekaligus keterampilan praktis untuk mengenali tanda-tanda penipuan daring. Harapannya, kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar kesadaran digital masyarakat Banyubiru, khususnya kalangan ibu rumah tangga, semakin meningkat, sehingga tercipta lingkungan daring yang aman, sehat, dan terlindungi.
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini
 
                         
                         
                         
                         
                         
                                 
			 
			 
                                 
                                



 
                                    
Silahkan Komentar