https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Monday, October 6, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Artikel

Menyelami Dunia Sastra: Manfaat Workshop Penulisan dan Bedah Buku “Dea Kaca” bagi Mahasiswa UNIDA Gontor”

Redaksi Oleh Redaksi
2 months ago
in Artikel, Pelatihan Menulis
Reading Time: 3 mins read
A A
0
6
Bagikan
56
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh : Akaha Taufan Aminudin

Workshop penulisan dan bedah buku bukan sekadar acara biasa. Saat Dewan Mahasiswa (DEMA) Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) menggelar workshop bersama penulis Lintang Sugianto, lebih dari sekadar mengupas novel “Dea Kaca,” mahasiswa diajak memahami keindahan dan kompleksitas dunia sastra secara mendalam. Artikel ini menelaah manfaat berharga dari workshop ini, yang tak hanya memperkaya wawasan, tapi juga membangun keterampilan menulis dan jaringan berharga.

Saat Menulis Jadi Petualangan yang Mengubah

Bayangkan Anda duduk bersama 150 mahasiswa lain di Hall CIos UNIDA Gontor. Malam telah melingkupi kota, namun semangat belajar justru membara. Workshop penulisan dan bedah buku “Dea Kaca” karya Lintang Sugianto hadir bukan sekadar sebagai acara rutin, melainkan sebagai pembuka jendela kreatifitas dan kritik sastra. Apa saja manfaat yang bisa dipetik dari momen berharga ini?

  1. Meningkatkan Pengetahuan Sastra dengan Cara Praktis

Seringkali, teori sastra yang dipelajari di kelas terasa kering dan jauh dari kenyataan. Namun, workshop ini menghidangkan pembelajaran langsung dari karya kekinian dan proses kreatifnya. Dengan membedah novel “D ea Kaca” secara tuntas, peserta memahami berbagai dimensi; dari bagaimana cover buku bisa ‘berbicara’ kepada pembaca, sampai bagaimana gaya bahasa dan alur bekerja sinergis membentuk cerita. Seperti kata ahli sastra M.H. Abrams, memahami konteks dan struktur karya adalah kunci membuka ‘pintu’ makna novel — dan workshop ini membantu membuka pintu tersebut dengan kunci nyata di tangan peserta.

  1. Melatih Keterampilan Menulis dan Analisis yang Mendalam

Workshop semacam ini melatih mata dan telinga menjadi lebih peka. Tidak hanya menulis, tapi juga membaca dengan jiwa yang hidup — suatu keterampilan yang esensial bagi calon penulis atau kritikus sastra. Melalui diskusi dan analisis bersama, peserta belajar teknik penulisan efektif, menjaga konsistensi gaya, serta pentingnya revisi dan redaksi. Dipandu langsung oleh Lintang Sugianto, para mahasiswa mendapatkan insight penting bagaimana ide-ide berkelana dari pikiran menjadi paragraf yang menyentuh.

📚 Artikel Terkait

Menerbitkan Buku Kala Toko Buku Gulung Tikar

Ramai- Ramai Menyambut Kirab Api PON XXI di Bireun

🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

Akibat Tidur Setelah Subuh

  1. Membangun Jaringan Inspiratif di Dunia Sastra

Sahabat sastra, jangan remehkan kekuatan jaringan. Workshop ini juga menjadi ladang subur menanam benih relasi dengan sesama pecinta dan pelaku sastra. Dari dosen, penulis, hingga mahasiswa, pertemuan ini mempertemukan berbagai bakat dan perspektif, membuka kesempatan kolaborasi, mentoring, dan berbagi sumber daya. Menurut penelitian dari Harvard Business Review, jaringan profesional yang kuat bisa meningkatkan peluang perkembangan karier hingga 70%. Jadi, siapa sangka hadir di workshop “Dea Kaca” bisa menjadi awal pintu kesuksesan?

  1. Mengasah Rasa Percaya Diri dalam Mengemukakan Ide

Bukan rahasia lagi, banyak penulis muda yang gemetar ketika harus membagikan karyanya. Workshop memberikan wadah aman dan mendukung bagi mereka untuk berbicara, bertanya, dan menerima kritik membangun. Pengalaman ini sangat berharga untuk membentuk mental yang tangguh dan percaya diri—dua hal yang sangat diperlukan dalam dunia kreatif yang penuh tantangan.

  1. Menggapai Inspirasi dari Penulis Langsung

Tidak ada yang lebih menggugah semangat selain mendengar langsung proses kreatif dari sang penulis. Lintang Sugianto yang hadir membuka tabir rahasia di balik karyanya, memberikan kisah perjuangan, kegagalan, dan keberhasilan yang menginspirasi. Penyampaian semacam ini lebih menyentuh hati dan membuka pikiran dibandingkan sekadar membaca teori di buku teks. Ini adalah ‘boost’ motivasi yang sulit ditemukan di tempat lain.

Kesimpulan: Workshop Sastra—Lebih dari Sekadar Membaca dan Menulis

Workshop penulisan dan bedah buku seperti yang diselenggarakan DEMA UNIDA Gontor bukan hanya acara akademik biasa. Mereka adalah momen transformasi bagi para peserta. Dari memperdalam pemahaman novel “Dea Kaca,” mengasah keterampilan menulis, membangun jaringan, sampai meraih inspirasi langsung dari penulis, manfaatnya nyata dan luas cakupannya.

Bagi Anda yang menaruh minat di dunia sastra atau bahkan baru mulai ingin belajar menulis, jangan anggap remeh kesempatan seperti ini. Karena di setiap workshop, ada benih perubahan yang menunggu untuk tumbuh menjadi pohon kreativitas berbuah lebat—yang suatu hari mungkin akan memberikan naungan bagi banyak pembaca lain.

Senin Pahing 18 Agustus 2025
Akaha Taufan Aminudin
Sisir Gemilang Kampung Baru Literasi SIKAB
Himpunan Penulis Pengarang & Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA TIMUR

📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Artikel

Catatan Sehabis Hujan di Cimahi

Oleh Didin Tulus
2025/03/24
0
84

Oleh Didin Tulus Jam 14.22, aku berdiri di depan gerbang Rumah Sakit Kasih Bunda. Panas menyengat. Kulit terasa seperti dilumuri...

Baca SelengkapnyaDetails

Menjaga Arsip, Menjaga Jati Diri Bangsa

Destinasi Bernama Rumah Ramah Hariyanto dan Siasat Menyusun Wajah Wisata Indonesia

Postingan Selanjutnya

China Mulai Tutup Lulusan Luar Negeri

Menggugat Pernyataan Menkeu: Guru Penopang Bangsa, Bukan Beban

Waspada Kemunduran Iman

🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

Ke Jalin, Berbagi dan Menikmati Keindahan Alam

Aceh Nusantara

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

🔥 Artikel Paling Banyak Dibaca

Kabar Redaksi
Kabar Redaksi
👁️ 1,897 pembaca 📅 2 Feb 2025
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
👁️ 2,069 pembaca 📅 7 Sep 2025
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
👁️ 1,964 pembaca 📅 11 Sep 2025
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
👁️ 1,511 pembaca 📅 7 Sep 2025
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00