https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Saturday, November 8, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Budaya membaca

Perspektif Budaya Membaca dan Menulis di Indonesia

Redaksi Oleh Redaksi
4 months ago
in Budaya membaca, Literasi, Membaca
Reading Time: 2 mins read
A A
0
7
Bagikan
69
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel


Oleh: Kang Thohir

Membaca dan menulis memberikan impact informasi dari masa lampau dan masa kini, karena membaca membuat berfikir jernih dan mempunyai asa dalam perspektifnya. Inspiratif daya tarik sendiri, meski terkadang di ruang sunyi. Kita bisa bertukar fikiran melalui buku dengan membaca, terkadang tak ada perdebatan melalui lisan hanya sekadar sebuah tulisan yang dituangkan. Pontensi dalam membaca adalah memberikan naluri dan imajinasi masing-masing, dan pembendaharaan kosa kata dalam diksi untuk menulis sebuah karya tulisan.

Persepsi kita bahwa membaca buku hal-hal yang membuang-buang waktu tanpa guru, bisa jadi sesat. Pemikiran itu kerapkali terjadi, mungkin karena sebuah haluan dan asumsi, atau mungkin kemalasan.


Sebenarnya membaca adalah sebuah pancingan untuk mengubah diri dan pemikiran. Informasi-informasi yang ada di dalam buku memang terkadang terlihat ragu atau hanya sebuah tulisan, oleh sebab itulah mungkin mereka enggan membaca, atau kemungkinan tak ada waktu untuk membacanya. Akan tetapi, pengetahuan yang paling lengkap adalah dengan membaca buku untuk menambah pengetahuan dan juga wawasan dalam menanggapi persoalan kehidupan dan problematik. Kita harus memilih bacaan yang layak atau baik untuk dibaca dan terpercaya sebagai telaahan/muthola’ah, untuk mengarungi samudra informasi ilmu pengetahuan.

Intuisi kita terkadang boleh berbeda menyingkapi keriuhan ini. Bahwa motif kita membaca adalah untuk menganalisis tulisan tersebut atau mungkin untuk sekadar pembelajaran guna menggali ilmu dan pengalaman saat membaca.


Budaya membaca di Indonesia memang sangat minim dan jarang, makanya sebagai pegiat literasi harus memberikan inspirasi dan motivasi untuk giat membaca buku dan membangun cinta literasi kepada khalayak umum, baik itu saudara, teman, masyarakat atau keluarga, agar literasi membaca akan terus berkembang maju.

Membaca bukan soal orang terpelajar atau orang berpendidikan saja atau orang akademisi, tetapi orang biasa atau rakyat biasa pun juga harus bisa giat membaca dan menulis, supaya menjadi masyarakat yang lebih maju terhadap budaya literasi dan membaca, dan juga akan menjadi semakin cerdas agar tak bisa dibodohi.

📚 Artikel Terkait

Kebangkitan Gayo: Mungkinkah?

Batas Usia Dihapus, PHK Merajalela – Lowongannya Dimana?

SEPASANG BATU DI TEPI DANAU LAUT TAWAR

MENGAPA HARUS PERUBAHAN?

Kita harus mu’ayyan (fokus) pada minat baca kita sampai mana, apakah kita akan semakin tumbuh dan berkembang layaknya bunga mawar yang memberikan keharuman yang semerbak untuk sekitarnya? Maka dari itu, membaca dapat memberikan kemanfaatan untuk kehidupan sampai memberikan informasi ilmu lewat gagasan atau tulisan.

Akan tetapi, kita harus diimbangi dengan yang namanya interaksi dan sosialisasi untuk memberikan edukasi kepada orang lain, setelah membaca atau menelaah dengan baik.

Akal kita memang terkadang terbatas untuk bisa memahami sebuah tulisan buku, sehingga ilmunya tak nyampe, toh kita masih bisa berusaha untuk memahaminya melalui tahapan dan terus bertahap, sehingga bisa mencapai puncak pemahaman yang leluasa/menguasainya, dengan bacaan yang ringan-ringan saja dulu.

Kita harus konsisten pada bacaan, yang kita baca halaman demi halaman, supaya untuk menyaring ilmu dengan penghayatan dan hafalan. Mempelajari dan menghayati itu adalah kuncinya, agar ilmu yang didapatkan terserap ke dalam otak dan sanubari.

Membaca itu seperti menjaring ikan, apabila dengan yakin dan bersungguh-sungguh maka akan didapatkan, syukur-syukur dapat hasil tangkapan banyak dan memuaskan. Membaca perlu memenej waktu, seperti waktu malam hari atau sore hari. Intinya tidak ada kesibukan lain dan urusan atau waktu senggang, sempatkanlah membaca buku walau sebentar atau sedikit, itu lebih baik dan berfaedah.
Ada maqolah ulama mengatakan,

“Hidup tanpa membaca adalah hampa.” Atau
“Tiada hari tanpa membaca.”

Salam budaya dan salam literasi anak bangsa.

Brebes, 13 Juli 2025

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 118x dibaca (7 hari)
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
13 Mar 2025 • 111x dibaca (7 hari)
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
15 Mar 2025 • 97x dibaca (7 hari)
Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Perempuan Penggenggam Pasir
Perempuan Penggenggam Pasir
5 Mar 2025 • 66x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share3SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Edukasi

Ramadhan Edu Fest

Oleh Redaksi
2023/04/07
0
53

Cut Afriyana Sary Mentor Kahf Integrated School Banda Aceh Ramadhan telah tiba dan saat ini umat Islam di seluruh dunia...

Baca SelengkapnyaDetails

Bayangan Sore Itu

Revolusi AI di SMK Muhammadiyah 2 Cepu

Postingan Selanjutnya
Pepaya, Pisang, dan Jambu Air: Pelajaran dari Yogyakarta

Pepaya, Pisang, dan Jambu Air: Pelajaran dari Yogyakarta

Salem’s City Seal Controversy: Between Historical Legacy and Modern Sensitivities

Aceh dan Salem: Jejak Sejarah Dagang yang Terancam Terhapus

KISAH CINTAKU

KISAH CINTAKU

Dahlan Iskan dan Saham Rp89 Miliar

Makna Kebaikan Sejati dan Ukhuwah Islamiyah/Basyariyah

Makna Kebaikan Sejati dan Ukhuwah Islamiyah/Basyariyah

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00