https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Sunday, October 26, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Cerpen

Kisruh Nurani

Redaksi Oleh Redaksi
8 months ago
in Cerpen, Jalan-jalan
Reading Time: 3 mins read
A A
0
7
Bagikan
73
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

“Mela, kamu dari mana semalaman? Kenapa tidak menjawabku?” Maaf kembali bertanya padaku. Ternyata ia masih berdiri di hadapanku, menatapku gusar.

Sabar, entah dari mana munculnya, tiba-tiba datang dan memegang bahu Maaf.

“Biarkan Mela istirahat dulu,” ujar Sabar, menenangkan Maaf yang terlihat gusar.

“Aku baik-baik saja. Tidak usah mengkhawatirkanku,” jawabku singkat dan berjalan menghindari Maaf yang masih menghalangi jalanku. Namun, Maaf kembali menghalangiku.

📚 Artikel Terkait

Teruntuk Yang Terkasih, Ibu

Minder Menghambat Kreatifitas

Keterbatasan Yang Tak Membatasiku

Dari Otoritarianisme ke Nomokrasi: Bagaimana Suriah Menciptakan Pemerintahan Baru

“Apa kamu bilang, Mela? Menurutmu kamu baik-baik saja? Kamu parah, tahu tidak? Sudah tiga bulan kondisimu seperti ini. Kami hampir lelah, Mela. Kami mencoba supaya kamu tidak hancur. Berkali-kali sudah aku katakan, jangan lagi bersahabat dengan Ego dan Hasut. Mereka bukan sahabat yang baik untukmu, apalagi dalam konflikmu saat ini,” ujar Maaf kesal, tetapi suaranya ditahan. Mungkin takut terdengar oleh Ego dan Hasut yang sepertinya masih di kamar mereka masing-masing. Aku tidak melihat Ego dan Hasut di ruang tengah rumahku.

Aku mengurungkan niat menuju kamar dan memilih duduk di sofa ruang tengah. Nuraniku mengikuti langkahku. Begitu juga Maaf dan Sabar. Sabar memilih duduk di antara aku dan Maaf. Aku menghempaskan tubuh ke sofa dan memejamkan mata. Entah kenapa, tiba-tiba air mataku mengalir.

Sabar menyodorkan tisu ke tanganku. Meski mataku terpejam, aku sudah sangat hapal kebiasaan Sabar. Ia selalu melakukan hal-hal yang menenangkan. Dari gerakan tangannya yang perlahan dan lembut saat menyodorkan tisu padaku, aku tahu kalau itu tangan milik Sabar.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Sarana dan Prasarana Sekolah; Fondasi Utama Pendidikan Berkualitas
Sarana dan Prasarana Sekolah; Fondasi Utama Pendidikan Berkualitas
20 Oct 2025 • 72x dibaca (7 hari)
The Hidden Crisis: Sexual Violence in Pesantren Is Three Times Higher Than in Regular Schools
The Hidden Crisis: Sexual Violence in Pesantren Is Three Times Higher Than in Regular Schools
21 Oct 2025 • 56x dibaca (7 hari)
Garis Waktu yang Hilang
Garis Waktu yang Hilang
2 Oct 2025 • 56x dibaca (7 hari)
Kembalikan Marwah Guru Sebagai Orang yang Dihormati Bukan Dicaci
Kembalikan Marwah Guru Sebagai Orang yang Dihormati Bukan Dicaci
16 Oct 2025 • 50x dibaca (7 hari)
Setelah Ratusan Tewas, Pakistan–Afghanistan Teken Gencatan Senjata
Setelah Ratusan Tewas, Pakistan–Afghanistan Teken Gencatan Senjata
22 Oct 2025 • 32x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Page 2 of 4
Prev1234Next
Share3SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Merayu Tuhan di Bawah Gerimis
#Cerpen

Merayu Tuhan di Bawah Gerimis

Oleh Juni Ahyar
2025/07/20
0
64

Oleh Juni Ahyar Senja itu turun pelan, seperti sebuah doa yang diam-diam disampaikan langit pada bumi. Raka berdiri di tepi...

Baca SelengkapnyaDetails

Program Peduli SDIT Muhammadiyah Manggeng,

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

Postingan Selanjutnya

Menjadi Polisi Sampah"Kolaborasi Untuk Indonesia Bersih

Peradaban Kita dalam Tumpukan Sampah 

Logika Kang Dedi Mulyadi

Logika Kang Dedi Mulyadi

Penyelamatan Makam Pangeran Kramojayo sebagai Cagar Budaya

Jika Kemiskinan adalah Kesalahan, Siapa yang Harus Disalahkan?

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00