https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Wednesday, July 16, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Aceh

Nek Aminah Pengemis Renta di Emperan Supermarket

Redaksi Oleh Redaksi
8 months ago
in Aceh, Banda Aceh, FEB UIN Ar-Raniry, Literasi, POTRET Budaya
Reading Time: 3 mins read
A A
0
6
Bagikan
55
Melihat

Oleh Delia Sahara

Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh

Perempuan tua itu, sebut saja namanya Nek Aminah, sejak pagi ย  duduk di depan supermarket di kawasan yang letaknya tidak jauh dari masjid raya Baiturrahman. Ia duduk sambil menggenggam tangan yang sudah keriput. Iaย  terus mengadahkan wajah dan tangan untuk mendapatkanย  uang dari setiap orang yang lalu lalang di depan Supermarket itu.

Nenek Aminah, ย pengemis yang berusia 70 tahun itu berasal dari Bireun. Harusnya, di usianya yang telah senja itu, sudah tidak lagi melakukan pekerjaan mengemas. Ia selayaknya menikmati masa tuanya dengan tenang, namun kenyataannya justru sebaliknya. Dengan kondisi fisik yang sudah lemah, ia terpaksa turun ke jalan, mengandalkan belas kasihan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menafkahi cucunya. Sungguh menyedihkan. Itulah nasib orang yang terpaksa hidup sebagai pengemis. Nasib begini, sebenarnya, tidak hanya menimpa Nek Aminah, karena selama ini juga semakin banyak pengemis perempuan yang meminta -minta dari satu warung -ke warung lain, di kota Banda Aceh.

kondisi seperti ini bukanlah kondisi yang baik dan tidak boleh dibiarkan terus berlangsung dan bertambah banyak. Sebab, jika dibiarkan bisa-bisa ada banyak perempuan ย yang bahkan lebih muda dari nenek Aminah yang akan mengemis dan menjadi masalah sosial di kota Banda Aceh.

Nek Aminah, sebagaimana penulis amati, selalu dudukย  duduk di tempat yang sama, memandang orang yang lewat dari depan supermarket tersebut. Kawasan ini memang tempat berkumpulnya para pengemis, karena banyak aktivitas masyarakat yang dilakukan di kawasan masjid raya Baiturahman tersebut. Seperti nenek Aminah, merupakan warga lanjut usia yang tidak lagi memiliki kemampuan fisik yang kuat untuk bekerja.

Penulis sempat bertanya pada Nenek Aminahย  beberapa pertanyaan yang pada akhirnya iaย  merceritakan tentang kehidupannya dahulu. Ia pernah merasakan kehidupan yang cukup bersama keluarganya dan menjalani kehidupan sebagi ibu rumah tangga. Namun seiring perjalanan waktu, kehidupannya berubah. Ia menghadapiย  ujian hidup yang tidak pernah terbayangkan di pikirannya.

Suaminya telah lama meninggal dan anaknya juga merantau dan mempunyai keluarga di perantauannya. Katanya, setelah beberapa waktu anak nenek aminah pun meninggal dan mau tidak mau dia harus merawat cucunya, walaupun dia sudah lanjut usia. Itulah salah satu alasan mengapa ia kini masih terus menjalankan pekerjaan sebagai pengemis.

Alasan yang masuk akal memang. Ia mengemis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk menafkahi cucunya. Walau mungkin mengemis menjadi pilihan pekerjaannya karena faktor usia dan tidak memiliki kemampuan lain. Kita khawatir jika semakin banyak pengemis perempuan tua yang harus meminta -minta menempati sudut-sudut toko dan bergerilya di setiap tempat keramaian.

Maka, jika kondisi ini dibiarkan, pengemis lanjut usia yang mengandalkan belas kasihan juga akan memperburuk kondisi kota dan akan mendapat stigma dan persepsi negatif terhadap wajah kota dan kemiskinan. Banyak orang yang cenderung menganggap mereka sebagai beban sosial, padahal mereka adalah korban dari sistem yang tidak adil. Fenomena ini menimbulkan sifat yang tidak peduli di kalangan masyarakat, yang akhirnya menormalisasi kondisi pengemis sebagai bagian dari keseharian, tanpa ada keinginan atau upaya untuk mengubahnya.

Selain itu, kondisi seperti ini dapat memberikan dampak psikologis yang buruk bagi generasi muda, terutama cucu-cucu Nenek Aminah yang turut bergantung padanya. Ketergantungan pada penghasilan dari mengemis mengakibatkan mereka tidak memiliki model keteladanan positif dan peluang pendidikan yang memadai. Jika tidak ada perubahan signifikan, cucu-cucu yang hidup dalam kemiskinan ini mungkin akan mengikuti jejak yang sama, menciptakan lingkaran kemiskinan yang terus berulang.

Pemerintah kota Banda Aceh menyadari kehadiran pengemis setiap tahunnya bertambah dan dapat menjadi masalah sosial yangย  kompleks. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan oleh pemerintah kota Banda Aceh untuk mengurangi jumlah pengemis, salah satunya adalah mengadakan patroli rutin oleh Dinas sosial dan satuan polisi pamong praja (satpop pp) untuk melakukan penertiban di area yang sering dijadikan tempat mengemis.

Banyak yangย  tertangkap dalam operasi -operasi tersebut dan merekaย  dibawa ke panti sosial dan bahkan dibina agar bisa menjalani kehidupan yang lebih baik, menjadi mandiri. Namun, pemerintah kota juga dihadapkan pada berbagai kendala seperti kesulitan dalam mengawasi dan memastikan bahwa bantuanyang diberikan benar-benar tepat sasaran dan berkesinambungan. Sebab, banyak di antara mereka yang kembali ke jalan karena terbiasa dengan pola hidup mengemis atau karena merasa belum mendapatkan jaminan yang cukup.

Tags: #pengemis
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya
Perjuangan Tanpa Henti Sang Pengemis di Simpang Jambo Tape

Perjuangan Tanpa Henti Sang Pengemis di Simpang Jambo Tape

RASA IBA TERHADAP PENGEMIS DI BANDA ACEH DAN TANTANGAN SOSIALNYA

RASA IBA TERHADAP PENGEMIS DI BANDA ACEH DAN TANTANGAN SOSIALNYA

Pengemis Lapangan Tugu USK

Pengemis Lapangan Tugu USK

Kepala dan Guru SLBN Langsa Raih Juara Satu dan Dua Jambore GTK Hebat 2024

KEBODOHAN DAN KERUSAKAN UJIAN NASIONAL (4)

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
435

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
383

Responden Terpilih

March 14, 2025
138
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
395

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
244

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Diamuk Rindu

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani Yunis
2025/07/12
0
118

Oleh Tabrani Yunis  Tak sempat menulis, atau belum ada waktu menulis. Itulah dua ungkapan yang sangat sering kita dengar, keluar...

BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
142

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
93

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
123

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Populer

  • Melihat Sejarah Aceh Dalam Perspektif Temuan Keramik Kuno

    Melihat Sejarah Aceh Dalam Perspektif Temuan Keramik Kuno

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Salemโ€™s City Seal Controversy: Between Historical Legacy and Modern Sensitivities

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Kemampuan Memahami Bacaan – Ulasan

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Aceh dan Salem: Jejak Sejarah Dagang yang Terancam Terhapus

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Mengenal Prinsip Pareto di Tengah Ketidakseimbangan Hidup

    15 shares
    Share 6 Tweet 4
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00