https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Sunday, July 13, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda POTRET Budaya

Bukan Sekadar Penjual di Pinggir Jalan

Leni Marlina Oleh Leni Marlina
9 months ago
in POTRET Budaya, Puisi, Sastra
Reading Time: 1 min read
A A
0
18
Bagikan
182
Melihat

 

Puisi oleh Leni Marlina

1)
Kawan,
Aku bukan sekadar anak di seragam kumal,
berdiri aku di antara debu dan deru kendaraan,
menggenggam harapan di tangan yang letih,
menawarkan asongan, menunggu senyum kecil.

Di rumah, harapan terpasung di balik pintu,
ibu menjahit impian dengan benang yang putus,
ayah berjuang melawan sakit,
sementara aku belajar bertahan di dunia yang keras dan sempit.

Di setiap langkah, aku dengar panggilan,
suara riuh pasar menggoda cita-cita,
teman-temanku bicara tentang ujian,
sementara aku menghitung setiap rupiah yang kudapat.

2)
Dengan lapak kecil di sudut jalan,
aku tawarkan gorengan buatan ibu yang masih hangat,
setiap senyum yang kuterima, adalah energi,
mendorongku untuk terus berjuang meski letih melanda, meskipun rupiah yang didapat tak seberapa.

3)
Malam datang dengan tanya yang tak terjawab,
apakah semua ini akan membuahkan hasil?
Tapi di dalam hatiku, nyala semangat tak padam,
karena di balik lelah, ada mimpi indah yang menunggu, dan aku yakin itu.

4)
Kawan,
Jangan anggap aku hanya bayangan di keramaian,
aku adalah suara yang menolak terlupakan,
meski langkahku terseok di jalanan berdebu,
aku terus melangkah, meraih hari yang lebih cerah, meskipun saat itu tiba, jarak dan waktu mungkin saja membuat, kita jadi terpisah.

———-
Puisi ini awalnya ditulis oleh Leni Marlina hanya sebagai hobi dan koleksi puisi pribadi 24 tahun yg lalu (tahun 2000). Puisi tersebut direvisi kembali serta dipublikasikan pertama kalinya melalui media digital tahun 2024.

Leni Marlina telah mengabdi sebagai dosen tetap di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang sejak tahun 2006. Penulis juga merupakan pendiri dan kepala beberapa komunitas digital bidang sastra, pendidikan dan sosial termasuk World Children’s Literature Community (WCLC): https://rb.gy/5c1b02; POETRY-PEN International Community; komunitas PPIPM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat) Starcom Indonesia; (Starmoonsun Eduprenuer Community Indonesia): https://rb.gy/5c1b02

Sebagai anggota aktif dari Perkumpulan Penulis Indonesia SATU PENA Sumatera Barat, penulis juga terlibat dalam kolaborasi internasional, seperti Victoria Writers Association di Australia dan ACC International Writers Community di Hong Kong.

Share7SendShareScanShare
Leni Marlina

Leni Marlina

Postingan Selanjutnya

Kreator AI Aceh Gelar Workshop Pembuatan Puisi dan Musikalisasi

Rapaโ€™i Geleng Menggelengkan Dunia

Rapaโ€™i Geleng Menggelengkan Dunia

Nasib Generasi Z di Dunia Kerja, Kini dan Esok

Benteng Indrapatra Yang Kesepian

Selubung Kain Putih, Film Sineas Aceh Tayang Perdana di Bioskop Ibu Kota

Penulis, Penyair Datang dan Pergi, Silih Berganti

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
431

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
383

Responden Terpilih

March 14, 2025
138
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
395

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
244

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Diamuk Rindu

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani Yunis
2025/07/12
0
105

Oleh Tabrani Yunis  Tak sempat menulis, atau belum ada waktu menulis. Itulah dua ungkapan yang sangat sering kita dengar, keluar...

BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
142

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
92

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
122

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Populer

  • Pahitnya Kopi Tak Sepahit Nasib Guru

    12 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Tak Sempat Menulis

    11 shares
    Share 4 Tweet 3
  • In Memorial Bapak Dr.Qismullah Yusuf, Sang Inspirator.ย 

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • A Book in Hand Is Worth a Thousand on a Pen Drive

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Hidup Bukan Lomba, Tapi Perjalanan: Untukmu, yang Baru Lulus Tapi Belum Jadi Apa-Apa

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00