Sajadah Cinta
Karya Ali Hamzah
Mengapa?
rindu terkapar di tengah gerimis
ranting-ranting galau mengakar tunggang
rinai angin mengabarkan duka di kalbu lusuh
ada apa ย dengan perjalanan cinta yang kita ikrarkan
Mengapa
dedaunan cinta menguning
jatuh dan melepuh sangsai ke bumi
kicauan murai mengejekku di batas senja
kabar angin mengantar kalbu di persimpangan jalan
duhai
kalbu yang mengeram cinta
tiada angin yang tak menerbangkan debu
mata hati sudah pasti kelalapan memaknai luka
tapi, apakah tiang cinta tak mampu menghadang terpaan?
karena ikrar cinta kita ย bersajadahkan ikhlas dan ketulusan.
โโโโโLhang, 1 Desember 2022
Kami Bisa Apa
Karya Ali Hamzah
Matahari
kau ย curahkan cinta pada siang
kepada para pejaka muda
gadis bersanggul merah
para lelaki berkemeja
perempuan setengah banya
para kakek berbaju renta
nenek-nenek berselendang duka
mengelu-elukanmu dengan tawa
saat kau berkhutbah cinta di mimbar baja
tapi, ke mana kau pada malam
banjir di Langsa atau Trumon Raya
gempa di Cianjur atau prahara di belantara
ginjal akut pada balita atau kasus polio di Pidie Jaya
kau menutup mata dan tak mau sebagai pihak yang disangka
tragedi Joshua dan Minahasa
kau kubur tragedi ย maut di lapangan bola
kalau pun kau hadir pada malam
mengumbar cinta pada janda-janda
menjabat tangan pada duda-duda
mengelus kepala para remaja papa
atau menimang-nimang sayang para balita duka
semua ย hanya ย retorika dan rekayasa belaka
agar menulang suara di pilkada
untuk memperpanjang kekuasaan belaka
setelah kau kembali memegang tampuk kuasa
kau kembali menutup mata
lalu, kami bisa apa?
โโโโโManggeng, 28 Nopember 2022
Marahmu Bulan
Marahmu
membunuhku, bulan
matahari redup di ujung senja
tak berapa lama lagi, aku tak tahu
mata matahari memadamkan cahaya
pulang ke pangkuan malam
bumi mendekapnya
Marahmu
membunuhku, bulan
air mata menjatuhkan tirai hati
jantung dan nafas melahirkan sengal
darahku tersedak di ujung nadi
aku mesti bagaimana?
Bulan.โโโโโ
Manggeng, 25 Nopember 2022
Ali Hamzah nama lengkapku, Hamzah Zaiby nama penaku, lahir31 Desember 1968 di Pasir Merapat, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan. Buah cinta seorang petani kecil ย danseorang Perempuan sederhana Alm. Zainuddin dan Almh. Salbiyah.
Menempuh pendidikan SD,SMP, dan SMA di kampunghalaman. Selanjutnya melanjutkan pendidikan di PerguruanTinggi Negeri Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang sekarangUSK Darussalam, Banda Aceh pada Program Studi PendidikanBahasa Sastra Indonesia dan Daerah.
Menulis sejak masa kuliah, tapatnya tahun 1990 terutama puisi. Puisi-puisi dimuat di berbagai media masa, seperti Atjeh Pos, Serambi Indonesia, Swadesi, Waspada, Warta Unsyiah, dan adajuga di majalah Kiprah serta di Majalah Online Potret, Elipsisdan sebagainya.
Puisi saya dimuat di berbagai antologi bersama, sepertiSehimpun Puisi Rincong Kata, Puisi Cinta untuk PalestinaSelain puisi, punulis juga menulis, pantun, gurindam, dan syairyang dimuat di Perruas Aceh bersama penyair Aceh.
Demikian biodata ini dan terima kasih.
โโโโโโโโWassalam
โโโโโโโโ ย Penulis
โโโโโโโโ