anto narasoma
ah,
merahmu mengucurkan darah ketika tulang-belulang itu kehilangan warna
tatkala pesta demokrasi tak seputih warna susu ibuku
ratusan tahun kau mengendap dalam semangat kemerdekaan
bangsa ini, ketika tindasan itu melukai hati bangsamu
maka,
segenap pejuang melepaskan nyawanya
hanya sehelai kemerdekaan yang kau warnai lewat selembar
merah putihmu
di makam-makam pahlawan
tatkala harga diri itu
mengandap-endap seperti pencuri,
maka kau coblos sebanyak-banyaknya
kecurangan yang mengoyak merah putihku
dari kesunyian bilik suara
apakah memilih presiden
harus kau tikam berkali-kali lewat
kecurangan di ujung mata paku pencoblosan
bagi kontestanmu?
lalu,
kemana harga dirimu
benderaku
ketika kecurangan sudah membentang seperti cahaya yang tak mengihiraukan hitam putihmu sebagai kebanggaan hatiku?
*Palembang*
15 Februari 2024