https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Wednesday, June 25, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Pariwara
Beranda Aceh

LAJULAH BIDUKKU LAJU, ACEH LON SAYANG

Redaksi Oleh Redaksi
4 years ago
in Aceh, POTRET Budaya, Puisi, Sastra
Reading Time: 6 mins read
A A
0
5
Bagikan
52
Melihat

 

     (Khayalis: Syam S)

Ada harapan yang asyik diam-diam muncul

Ketika kurengkuh dayung bidukku hari ini

Melepas beban berat menindih

Ombak yang tersibak tak lagi merenggut

Bidukku laju mengharungi laut berpindah jejak

Aku harap bidukku tiba di tepian pantai

Labuhan hati nyiur melambai cemara berderai

Bertatahkan pasir yang kemarin kering

Membayang lagi tsunami menerjang berang

Lajulah bidukku laju

Jauh nun diseberang sana

Padang alang-alang menunggu sawit kebun palawija

Pohon-pohon besar di hulu dan di hilir

Daunnya gugur dalam pergantian musim, hijau dan menawan

Lupa lelah merengkuh dayung dan lelap sesaat

Lalu dibuai mimpi indah sekejap

Tiba-tiba bidukku terguncang

Laut menggelora disingkap layar merah darah

Jerit burung laut membangunkan mimpi sebelum malam

Gemuruh dada dan detak hati di putih jantung

Ada kaki-kaki yang berpindah jejak, mengangkangi janji

Ketika senasib mengayuh biduk di laut lepas

Ditunggangi nafsu hedonis

Mengupas dan menguras laut mengering

Aduhai, bidukku tak lagi melaju

Terbayang lagi kancah yang dulu berang

Terbayang lagi ciap anak ayam kehilangan induk

Terbayang dentuman peluru hingar bingar

Terbayang api ruang tak berbatas ini

Karena di tengah kancah ada yang bernyanyi ria

Independensi dan demokrasi

Padahal bensin paling peka dalam genggamnya

Kurengkuh lagi dayung bidukku hari ini

Selagi beban berat tetap menindih

Laut yang menggelora memutar buritan

Bidukku terguncang

Sebelum bidukku tersesat di laut kembara

Aku bertanya untuk penghabisan tanya padamu

Di mana kau berdiri dan menunai janji ?

Lihatlah tanah ini tempat kita berdiri

Aceh loun sayang (tanah Aceh yang kusayang)

Bersemi konflik dan konflik lagi

Dari regulasi bakal berbuah petaka negeri

Aku telah bulat tekat

Tak kubiarkan cinta sirna kehabisan darah

Demi nama Tuhan, berkatalah sebenar kata

Jangan biarkan lumpur hitam mengalir, laut merah membara

Di laut ada nelayan

Di sawah petani berladang

Guru berdiri didepan kelas

Anak mungil di depan rumah

Jangan biarkan mereka berduka

Jangan biarkan mereka sengsara

Jangan biarkan ayahnya tiada

Jangan berikan mereka nestapa

(Dahlia 11, Bna 24 Nov 2011. Dedikasiku buat nanggroe Aceh)

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya

Musim Sepeda (Jangan) Berakhir?

Pemko Banda Aceh Sosialisasi Alat Mitigasi Tsunami Terobosan BRSDMKP

PUISI-PUISI ALI HAMZAH

Bahas Program Kerja, FKUB Kota Banda Aceh Laksanakan Rapat Koordinasi

The Obon Festival, Japanโ€™s Ghost Festival

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
407

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
362

Responden Terpilih

March 14, 2025
132
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
384

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
240

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
131

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
85

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
108

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Senja Merah

Senja Merah

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/28
0
94

Oleh Tabrani Yunis Senja merah Merekah Bagaikan darah Tumpah Ruah  Senja merah darah Mengalir menjarah lembah Di ufuk barat tampak...

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Mengenang Kembali “Risalah Ammanโ€

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Sejarah Banda Aceh (Emperom dan Goheng) – Review Artikel

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Senja Terakhir Kesultanan

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Senja Kala Kesultanan Aceh

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00