https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Wednesday, July 16, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Essay

Menilik Eksistensi Seni Tradisional Dari Perspektif Milenial di Aceh

Redaksi Oleh Redaksi
4 years ago
in Essay, IAIN Langsa, Mahasiswa
Reading Time: 3 mins read
A A
0
5
Bagikan
50
Melihat




Oleh Lili Nurma Yanti

Mahasiswi Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Langsa, Aceh

Sampai hari ini kehidupan keseharian kita masih dikelilingi oleh ruang lingkup seni. Melalui seni kehidupan bermasyarakat lebih memiliki warna tersendiri. Sebenarnya karya seni merupakan suatu yang lumrah, kemudian muncul suatu keunikan dimana minat untuk berkarya di kalangan non-akademik seni menjadi sesuatu fenomena yang menarik.

Pada masa ini generasi milenial menjadi topic hangat diperbincangkan oleh berbagai kalangan masyarakat di perlbagai belahan dunia. Berbagai macam aspek kehidupan yang bersinggungan dengan generasi milenial menjadi sangat menarik untuk dibahas. Terutama pada hal ini, sangat menarik apabila kita menilik kembali bagaimana seni dalam perspektif generasi milenial, terutama di kawasan Aceh. 

Yang terjadi pada hari ini sebagian milenial di Aceh masih banyak yang enggan peduli terhadap pelestarian seni tradisional. Namun hal ini hanya segelintir dan tidak menyeluruh. Meskipun demikian, harusnya seluruh generasi milenial memiliki kesadaran agar tetap melestarikan kesenian tradisional. 

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Aceh memiliki berbagai macam kesenian. Mulai dari tarian, alat music, seni rupa dan lainnya. Dari berbagai macam kesenian yang dimiliki Aceh ini menjadi suatu ciri khas tersendiri. Kesenian Aceh banyak mencampurkan unsur-unsur keagamaan di dalamnya.

Kesenian tradisional Aceh merupakan identitas yang dimiliki daerah Aceh yang harusnya terus dilestarikan agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.  Lagi pula, jika kita lihat hari ini banyak sekali masuk seni-seni modern. Hal ini membuat kaum milenial lebih menyukai seni modern dari pada seni tradisional yang dimiliki oleh daerah asalnya sendiri. Terkadang mereka merasa seni tradisional daerahnya terlihat kuno dan ketinggalan zaman. 

Harusnya milenial saat ini lah yang melalukan pergerakan untuk pelestarian seni. Karena para milenial lebih mampu dalam upaya pelestarian seni tradisional ini. Mereka lebih paham dalam mempromosikan kesenian tradisional. Apa lagi ditambah dengan pesatnya perkembangan teknologi digital. Sehingga dengan mudah mempromosikan kesenian yang kita miliki agar diketahui oleh dunia luar.

Kaum milenial pun harus membentengi diri mereka dari pesatnya seni modern yang masuk. Lebih membatasi diri dalam masuknya seni modern ini. Milenial saat ini harusnya mengurangi konsumsi terhadap kesenian bangsa lain. Lebih mencintai kesenian sendiri adalah langkah awal yang tepat. 

Dan juga kaum milenial bisa mempelajari kesenian tradisionalnya dengan cara yang mengasyikkan. Mempelajari salah satu kesenain yang diminiati sesuai dengan passion-nya. Banyak cara yang asyik yang bisa kita lakukan, seperti mengikuti kegiatan di suatu komunitas atau pun mempejarinya melalui internet. 

Cara lain yang dapat dilakukan yakni dengan cara membuat suatu komunitas seni. Milenial yang memiliki sifat jiwa produktif pasti senang dan tertarik berkumpul dengan komunitas yang bersifat positif. 

Cara selanjutnya yakni menumbuhkan rasa cinta dari dalam diri kita sendiri. Mulai mencoba mencintai kesenian daerah sendiri merupakan langkah awal yang baik. Tidak sulit dan tidak rugi pula mempelajari serta memperkenalkan kesenian daerah kita sendiri. Karena, kalau bukan kita sendiri selaku milenial sebagai pemilik serta penerus kesenian daerah tersebut, lalu siapa lagi?

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya

Mendidik Menteri

TRADISI KEGIATAN RAMADAN DESA KAMI

Ironi Literasi Numerasi Anak Negeri

Reformasi Bukan Deformasi Birokrasi

Becak Patroli Sampah Gampong Terbukti Bisa Antisipasi TPS Liar

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
435

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
383

Responden Terpilih

March 14, 2025
138
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
395

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
244

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Diamuk Rindu

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani Yunis
2025/07/12
0
118

Oleh Tabrani Yunis  Tak sempat menulis, atau belum ada waktu menulis. Itulah dua ungkapan yang sangat sering kita dengar, keluar...

BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
142

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
93

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
123

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Populer

  • Melihat Sejarah Aceh Dalam Perspektif Temuan Keramik Kuno

    Melihat Sejarah Aceh Dalam Perspektif Temuan Keramik Kuno

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Salemโ€™s City Seal Controversy: Between Historical Legacy and Modern Sensitivities

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Kemampuan Memahami Bacaan – Ulasan

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Mengenal Prinsip Pareto di Tengah Ketidakseimbangan Hidup

    15 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Aceh dan Salem: Jejak Sejarah Dagang yang Terancam Terhapus

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00