Dengarkan Artikel
Oleh: Ririe Aiko
Visual produk kini bukan lagi sekadar penunjang, melainkan bagian penting dari strategi pemasaran. Di era digital, audiens semakin selektif terhadap konten visual yang mereka konsumsi. Foto produk yang tampak datar sering kali gagal menarik perhatian, apalagi di tengah banjir konten media sosial. Di sinilah kehadiran teknologi AI dalam menghasilkan visual hiper-realistis menjadi relevan. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, sebuah produk makanan ringan dapat ditampilkan seolah-olah difoto menggunakan kamera profesional dengan detail yang memukau—mulai dari tekstur renyah, kilau cokelat, hingga remah-remah yang melayang dramatis di udara.
Salah satu contoh menarik adalah representasi granola bar yang ditampilkan dengan efek seakan melayang di udara, dikelilingi kacang almond, serpihan oat, dan potongan cokelat. Visual seperti ini mampu membangkitkan imajinasi rasa pada penonton. Mereka tidak hanya melihat makanan, tetapi juga merasakan sensasi renyah dan legit yang ditawarkan produk. Hal ini secara psikologis memperkuat daya tarik sekaligus meningkatkan potensi konversi penjualan. Jika biasanya sebuah pemotretan produk memerlukan studio, lighting, dan fotografer berpengalaman, kini dengan bantuan AI hasil yang serupa dapat diperoleh hanya melalui prompt yang tepat.
Prompt berfungsi sebagai instruksi rinci untuk menciptakan visual. Misalnya, untuk menghasilkan gambar granola bar yang hiper-realistis, salah satu prompt yang bisa digunakan adalah: “Ultra close-up of a granola bar with oats, almonds, and chocolate chunks, floating in midair with crumbs and nuts surrounding it, hyperrealistic texture details, crispy baked surface, warm elegant lighting, soft flavor-inspired gradient background, cinematic food photography style, professional product shot –ar 9:16 –raw.” Instruksi ini memberi gambaran menyeluruh kepada mesin mengenai bentuk objek, komposisi, pencahayaan, hingga gaya visual yang diinginkan. Hasilnya adalah foto produk yang bukan hanya realistis, melainkan juga sinematik.
Mengalirnya teknologi seperti ini membuka peluang besar bagi pelaku UMKM maupun brand besar untuk menampilkan produknya dengan standar visual internasional tanpa biaya tinggi. Konten yang dihasilkan bukan sekadar ilustrasi, tetapi sebuah pengalaman visual yang memikat mata dan menggugah selera. Semakin detail dan spesifik prompt yang digunakan, semakin dekat hasilnya dengan konsep kreatif yang dibayangkan. Dengan demikian, AI bukan hanya menjadi alat bantu teknis, melainkan mitra kreatif yang mampu mengubah cara kita mempresentasikan produk ke dunia digital.
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini





