Dengarkan Artikel
7 siswa untuk sebuah Sekolah Dasar (SD), demikian laporan singkat saat berbagi buku dan alat tulis di Jantho, Aceh Besar. Kunjungan redaksi potretonline.com bersama komunitas ‘Ayo Kita Berbagi’ (AKB) 5 Juli 2025 itu menyisakan banyak pertanyaan.
Namun sebelum masuk ke pertanyan kita kilas balik perjalanan singkat kami. Pemilik majalah POTRET sekaligus pimpinan redaksi potretonline.com, Tabrani Yunis harus membatalkan 2 janji ketemu elit Aceh. “Saya lebih tertarik kegiatan filantropi ketimbang diskusi tanpa eksekusi”, katanya, menyebut salah satu alasan ia ikut ke Jantho, Aceh Besar.
Perjalanan AKB dimulai dengan diskusi di Gerobak Arabica, pango. Diskusi soal sekolah yang minim siswa, sementara beberapa sekolah kelebihan siswa bahkan ada oknum elit ikut ‘bermain’ untuk meloloskan siswa tertentu. Jadi ingat ungkapan, “ceritakan sekolahmu, maka akan kuceritakan negerimu”, demikian Karl W. Deutsch berucap. Bila pola nepotisme dan kolusi masih ada di sekolah, dapat dipastikan negara itu masih mengalami hal yang sama.
Tim redaksi potretonline.com hadir bukan sebatas ikut berbagi buku, namun memberikan bukti sejarah, majalah POTRET dan Anak Cerdas versi cetak. Selain itu, tim POTRET ingin tahu persoalan apa yang dihadapi sekolah minim siswa itu. Dari wawancara singkat kami didapat bahwa kendala utamanya adalah sarana transportasi, jembatan yang tidak layak. Jembatan yang mengundang resiko bila dilewati siswa SD.”Akibat jembatan itu, orang tua siswa dari gampong sebelah, lebih memilih anaknya sekolah di SD lain”, ucap salah seorang guru honor di SD tersebut.
Pemerintah Aceh harusnya lebih sering jalan-jalan ke sana, Gampong Sukatani. Kondisi itu sepertinya didiamkan saja hingga kunjungan kami (Sabtu, 5 Juli 2025).
📚 Artikel Terkait
Sebelum ke SDN 8 Jantho, kami berkunjung ke Dayah AZA. Cukup sederhana namun santri di sana sangat beruntung. Dikelola oleh seorang Doktor yang memiliki keilmuan tidak diragukan lagi, Dr. Fauzan. Alumni FKIP Bahasa Inggris yang memiliki jam terbang luas di dunia pendidikan. Selain mengasuh dayah itu, Fauzan tercatat mengajar di beberapa universitas terkemuka di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Pemred potretonline.com, Tabrani Yunis, dalam kesempatan singkat itu juga memberi beberapa nasehat kepada Fauzan. Nasehat utama yang selalu jadi visi beliau, “membaca dan menulis”, demikian singkat namun penuh makna. Ajakan untuk menjadikan membaca sebagai tradisi yang mulai ditinggalkan. Selain itu, ajakan menulis di potretonline.com. kedua hal itu menjadi jargon yang selalu dibawa. Sebuah tradisi intelektual yang dapat mengubah peradaban sebuah negeri. Namun POTRET intelektual kita jauh dari harapan, membaca seakan membuat mual, dan menulis seakan mematikan aliran darah.
Setelah membagikan paket bantuan, berbincang ringan, tim POTRET dan AKB menuju Jantho. Ibu kota kabupaten yang jarang dibelai. Meski akses transportasi sudah lebih cepat dengan adanya jalan tol, namun tetap saja Jantho belum kelihatan aduhai.
Perlu kami informasikan juga, beberapa orang ikut rombongan bukan orang sembarangan. Ada komisioner panwaslu Aceh, Maitanur, Kepala Sekolah SMP IT Cendekia, Sazali, guru SMK di Panton, Andi Kurniawan, guru SMK Nagan Raya, Haji MWS Syita, jurnalis AJN, Saifullah, barista terbaik Aceh, Fajar Ilham, ketua Forhati Aceh, Intan, serta beberapa akademisi lainnya.
Melihat komposisi yang hadir, ini bukan perjalanan filantropi biasa. Mereka punya sudut pandang beragam menyaksikan langsung POTRET di Sekolah Dasar yang hanya dihuni 7 siswa. POTRET menilai, ini bukan soal minat yang turun namun soal peran dan fungsi pemerintah terutama dinas terkait dalam mengatasi minimnya anak yang bersekolah di SDN tersebut.
Pertanyaan lain tentu melebar ke soal potensi wisata. Setelah kunjungan ke SDN tersebut, kami sempat menikmati wisata alam yang tidak dikelola secara profesional. Selain itu, sampah berserakan yang seolah cerminan pemerintahan. Tentu saja jauh dari nilai-nilai islam dan bukan budaya Aceh. Potensi alam dan manusia yang tidak dikelola dengan baik akan menghadirkan peradaban tanpa tujuan. Semoga potensi SDM dan SDA Aceh, terutama Aceh Besar akan dikelola dengan baik dan benar.
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini















