Dengarkan Artikel
Oleh Bussairi D. Nyak Diwa
Aku mulai kecanduan membaca. Hampir setiap sudut rak di perpustakaan sekolah aku jelajahi. Mula-mula aku tidak milih-milih buku untuk dibaca. Asalkan judul depannya menarik, langsung aku ambil dan kubaca bagian isi buku itu. Jika apa yang kubaca itu terasa enak dan menarik, langsung kutemui petugas perpustakaan sekolah untuk meminjamnya. Tapi lama-lama buku-buku di perpustakaan sekolah ini mulai kurang menarik minatku. Apalagi kebanyakan buku di sini berisi materi yang berhubungan dengan pelajaran.
Kemudian ada satu-dua buku yang berisi ilmu pengetahuan umum dan sastra, tetapi isinya terasa berat buat ukuran otakku yang masih muda dan terbatas. Aku menginginkan bacaan-bacaan yang lebih lewes, ringan, menarik, dan berisi intisari kehidupan atau pengalaman kehidupan sehari-hari. Dan ternyata buku-buku yang berisi seperti itu ada dalam buku-buku sastra. Tetapi buku-buku sastra sangat kurang di perpustakaan ini. Maka aku mulai melebarkan jaringan mengunjungi perpustakaan-perpustakaan yang ada di Kota Banda Aceh seperti Perpustakaan Wilayah di Lamnyong, Perpustakaan Pusat Dokumentasi dan Informasi Daerah di dekat Blang Padang, dan Perpustakaan Kodya di Peuniti. Tapi yang sangat sering kusambangi kala senggang adalah Perpustakaan Wilayah, karena perpustakaan ini mempunyai banyak koleksi buku-buku yang sesuai dengan minat baca dan kegemaranku.
Terus terang, buku-buku yang paling banyak menyita perhatianku adalah buku-buku sastra. Entah karena termotivasi oleh pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah yang diasuh oleh guru muda itu, entah karena pengaruh suasana jiwaku yang mulai labil, yang jelas setiap ke perpustakaan pertama-tamayang kutuju adalah rak buku sastra. Di sinilah aku mulai berkenalan dengan roman-roman masa lalu, kisah-kisah populer masa kini, dan tokoh-tokoh sastra setiap angkatan kesustraan Indonesia, maupun tokoh sastra dunia. Dan satu hal yang membuat minatku semakin termotivasi ke dunia sastra adalah pengalaman masa lalu saat aku SMP dulu. Pengalaman mondok di pesantren dan tinggal di samping perpustakaan di masa lalu itu telah menjadikan aku seakan menemukan jembatan yang menghubungkannya ke masa kini. Buku-buku roman yang kubaca sangat terbatas dulu, kini seakan-akan semakin luas memberi jalan menuju ke dunia yang tiada batas.
Pernah suatu ketika, aku bertanya-tanya pada diriku sendiri. Kenapa namaku singkat sekali? Tidak seperti nama-nama rata-rata temanku yang kukenal? Dan mengapa aku tidak pernah menemukan nama orang lain yang sama dengan namaku? Beda sekali dengan nama Mustafa, Muslim, Ismail, misalnya. Nama-nama seperti ini dapat kita temukan puluhan di sekitar kita. Tapi BUSSAIRI? (BUSHAIRI, sewaktu masuk SD namaku salah ditulis oleh guru, mestinya H tertulis S) Tak ada nama lain, selain namaku.
Apa latar belakang Abang sulungku, memberikan nama itu untukku. Ya, ibu pernah bercirita dulu padaku, bahwa namaku itu diberikan oleh Abang sulungku yang waktu itu dia sedang mondok di Pesantren Mudi Mesra Samalanga Aceh Utara, tahun 1965. Nama itu sengaja dikirimkannya kepada orang tuaku di kampung via surat kala itu. Sebagai kenang-kenangan, katanya dalam surat.
Tapi dengan membacalah akhirnya aku menemukan jawaban, ada apa dengan namaku itu. Suatu hari (aku sudah lupa hari apa) aku sedang membolak-balik sebuah buku yang dikarang oleh seorang sastrawan sekaligus ulama besar yang sangat kukagumi. Judul buku itu “Tatasauf Moderent”, ditulis oleh Buya HAMKA (Haji Abdul Malik Karim Amrullah), seorang ulama sekaligus sastrawan yang sangat terkenal dengan romannya “Tenggelamnya Kapal Vanderwijd”. Di bagian terakhir buku yang kubaca itu aku menemukan sebuah nama seperti namaku, BUSHAIRI. Lengkapnya Imam Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Bushairi, sastrawan terkenal Mesir, pengarang Kitab Al Banzanji yang sering dibaca saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW itu. Masya Allah!
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini
 
                         
                         
                         
                         
                         
                                 
			 
			 
                                 
					
 
                                




