Cara Mudah Merawat Logika
Jum’at, 15/3/2025 (Edisi 1332)
Oleh Heri Iskandar
“Khutbah Jum’at tadi menurut kau terlalu ekstrem tidak Bib?”
“Masih kurang. Perlu digas lebih dalam lagi baru mantap.”
“Masa sekasar itu kau anggap masih landai?”
“Untuk membunuh hama memang harus pakai racun kelas satu Bang. Cocok seperti cara beliau berfatwa.”
“Anak-anak kan tidak salah kenapa disuruh bunuh?”
“Yang suruh bunuh siapa?”
“Begitu yang aku simpulkan bahwa anak-anak koruptor harus dibunuh sebelum berkembang menjadi lapisan baru yang membuat negeri kita sulit bernafas.”
“Itu Bang JAGo sudah salah tafsir lagi. Pasti di antara sadar dan tidur kesimpulan itu muncul.”
“Memang sempat flay aku tadi. Tapi yang aku bilang salah di mananya..?”
“Yang disuruh bunuh bukan raga anak koruptor Bang!”
“Yang benar seperti apa..?”
“Prilaku dan naluri mereka yang terlanjur tumbuh dengan uang hasil korupsi yang harus dibunuh secara sungguh-sungguh supaya tidak terkontiminasi dengan prilaku Ayah atau Ibunya yang koruptor.”
“Bunuh yang Khatib maksudkan seperti apa rupanya?”
“Miskinkan orang tua mereka semiskin-miskinnya. Sita harta mereka untuk rakyat. Kalau dulu mereka orang kampung kembalikan ke kampung biar rakyat di kampungnya paham sekarang begitu berat resiko menjadi koruptor di negeri ini.”
“Menarik juga itu Bib!”
“Begitu juga kalau tadinya mereka hanya tukang sapu di sebuah kantor, kembalikan si koruptor itu ke profesi awal biar orang-orang di kalangan bawah tau betapa beresiko bila amanah disalah gunakan.”
“Kalau tidak salah khatib juga mengecam Presiden Prabowo dari atas mimbar tadi. Yang itu benar tidak?”
“Bukan mengecam!”
“Terus apa..?”
“Menurut beliau salah satu alasan Pak Bos terpilih menjadi Presiden ke 8 karena doa dan tekatnya untuk memberantas korupsi sehingga Allah bukakan jalan baginya maka jadilah.”
“Itu aku juga sepaham!”
“Namun ketika ke depan nanti tekat tadi ia kubur dan malah membiarkan para koruptor terus merajalela maka saat itulah Allah menghukum beliau sebagai orang yang lalai.”
“Oo itu maksudnya!”
“Sekali pun beliau tidak korupsi namun sebagai orang yang paling berkuasa untuk melenyapkan para pengkhianat tersebut dari Bumi Persada, Prabowo merupakan orang yang paling bertanggungjawab bila Allah mengirim bencananya ke Indonesia.”
“Apa itu tidak terlalu memojokkan Pak Bos kita?”
“Kalau aku ada di posisi beliau malah berterima kasih karena sudah diingatkan. Itu jauh lebih baik dari pada kena tegor dari Allah dengan cara yang mengerikan..!”
——————————————————————
🙏Heri Iskandar