• Terbaru
POTRET Senja di SPBU Lamnyong

POTRET Senja di SPBU Lamnyong

March 29, 2025

Otsus Aceh di Persimpangan Jalan

November 16, 2025

Pendapat Prof Jimly Soal Ijazah Jokowi

November 16, 2025

Korupsi di Sektor Kesehatan: Dari Nasionalisme STOVIA hingga Penjara KPK

November 16, 2025

Malam Layar Puisi Anak Muda 2025

November 16, 2025

Prasasti Kebon Kopi

November 15, 2025

Bullying, Feodalisme, dan Ekstremisme

November 16, 2025

Dari Sumber Daya ke Sumber Daya Damai

November 15, 2025

Catatan Ringkas Sejarawan dan Fiksiwan Dari NDC Manado

November 15, 2025

Ketika Tsunami Aceh

November 14, 2025

‎Lukisan Sepasang Bangau, Cerita Pendek dan Puisi Dua Larik di Warung Kopi

November 14, 2025

Menangguh Politik Hukum Ijazah Palsu

November 14, 2025

Nyanyian Terakhir Cenderawasih

November 14, 2025
Sunday, November 16, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

POTRET Senja di SPBU Lamnyong

RedaksiOleh Redaksi
December 27, 2024
0
Reading Time: 2 mins read
Tags: #Badut#pengemis#sedekah
POTRET Senja di SPBU Lamnyong
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh Thuhfatul Munawarah

Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Ar -Raniry, Banda Aceh

Senja mulai turun di SPBU Lamnyong, Banda Aceh. Di antara hiruk pikuk kendaraan yang datang mengisi bahan bakar, sosok berbaju badut terduduk lesu di sudut pom bensin. Ia bukan penghibur profesional yang biasa kita temui di acara ulang tahun atau mal-mal besar. Ia adalah salah satu dari sekian banyak wajah kemiskinan kota yang memilih mengenakan kostum badut untuk bertahan hidup.

Mengamati dari dekat, sosok di balik kostum badut lusuh itu masih sangat muda. Garis-garis tubuhnya menunjukkan ia masih dalam usia remaja – usia di mana seharusnya ia berada di bangku sekolah, bermain dengan teman sebaya, atau mungkin belajar menghadapi ujian.

“Kelelahan yang terpancar dari sosoknya begitu kentara,” ujar salah seorang pengamat yang mencoba melakukan pendekatan untuk wawancara. Namun, kondisinya yang sudah terlalu lelah membuat upaya komunikasi menjadi sia-sia. Ia hanya duduk terkulai, seolah seluruh energinya telah terkuras habis oleh terik matahari dan aktivitas seharian.

Di samping sosok badut yang terduduk lesu itu, sebuah kantong berisi uang receh menjadi saksi bisu perjuangannya hari itu. Nominal yang terkumpul mungkin tak seberapa, namun bagi si badut muda, setiap keping logam berarti satu langkah lebih dekat dengan sesuap nasi untuk hari ini.

📚 Artikel Terkait

Mereka Yang Syahid

Kutanamkan Nilai-Nilai Kebaikan Kepada Keluargaku 

Tubuh-Tubuh yang Ditelanjangi di Sekolah

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh Sosialisasikan Kegeologian di MIN 11 Banda Aceh

Ironisnya, di tengah ramainya pengunjung SPBU, keberadaannya seolah tak kasat mata. Para pengendara dan pengunjung SPBU berlalu-lalang, sibuk dengan urusan masing-masing. Hanya segelintir yang mungkin melirik, lebih sedikit lagi yang peduli untuk memberi.

Keberadaan pengemis badut ini menjadi cermin buram kondisi sosial masyarakat kita. Di balik gemerlap pembangunan kota dan hiruk-pikuk aktivitas ekonomi, masih ada wajah-wajah muda yang terpaksa menukar masa remaja mereka dengan kostum badut dan terik matahari.

“Ini bukan sekadar masalah kemiskinan,” tutur seorang pengamat sosial yang dimintai pendapat. “Ini adalah gambaran nyata bagaimana sistem sosial kita masih menyisakan celah besar yang membuat anak-anak muda harus berjuang dengan cara seperti ini.”

Matahari hampir tenggelam sepenuhnya ketika pengamatan ini berakhir. Sosok badut muda itu masih di sana, dengan kantong recehnya, dengan lelahnya, dengan mimpi-mimpinya yang entah masih tersisa atau telah lama pudar.

Keberadaan pengemis badut ini bukan sekadar fenomena sosial yang perlu didokumentasikan. Ini adalah panggilan bagi kita semua – masyarakat, pemerintah, dan organisasi sosial – untuk memberi perhatian lebih. Mereka membutuhkan lebih dari sekadar recehan dalam kantong; mereka membutuhkan sistem dukungan yang dapat membantu mereka keluar dari lingkaran kemiskinan dan memberikan kesempatan untuk masa depan yang lebih baik.

Kisah ini mungkin hanya satu dari ribuan kisah serupa di berbagai sudut kota Indonesia. Namun, setiap kisah, seperti si badut muda di SPBU Lamnyong ini, adalah pengingat akan tanggung jawab sosial kita bersama untuk menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan berkeadil

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 184x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 171x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 152x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 138x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 124x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Tags: #Badut#pengemis#sedekah
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya

Sejumlah Delegasi Negara Asing Nyatakan Siap Hadiri IMLF Ketiga Tahun 2025

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

INFO REDAKSI

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

October 7, 2025

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

September 10, 2025

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00