https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Friday, October 24, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda -#Judi online

Bisnis Tinggi Resiko; Mewaspadai Ilusi Kaya Cepat dalam Ekonomi Hitam

Dayan Abdurrahman Oleh Dayan Abdurrahman
5 months ago
in -#Judi online, #Ekonomi, Artikel, Ekonomi Syariah
Reading Time: 2 mins read
A A
0
8
Bagikan
82
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh Dayan Abdurrahman

Dalam terminologi kimia, reaksi eksotermik adalah reaksi yang melepaskan energi besar secara tiba-tiba, seringkali tak terkendali, menghasilkan panas, ledakan, bahkan kehancuran. Fenomena ini dapat digunakan sebagai metafora sosial atas apa yang disebut masyarakat kita hari ini sebagai “jalan pintas menuju kaya”—melalui ekonomi gelap: judi online, rentenir, eksploitasi tubuh, hingga perdagangan digital yang bersinggungan dengan praktik penipuan.

Di Aceh, wilayah yang ditetapkan sebagai daerah Syariat Islam, muncul paradoks yang menggelitik: nilai-nilai religius yang diagungkan di ruang publik justru berbenturan dengan praktik-praktik sosial yang bertolak belakang. Judi online, yang secara hukum negara dan syariat adalah haram, justru tumbuh diam-diam bagai senyawa kimia yang tak kasat mata namun bereaksi keras ketika melebihi ambang batas.

Dalam konteks agama, Al-Qur’an secara eksplisit mengharamkan perjudian (QS. Al-Ma’idah: 90) dan menegaskan bahwa itu termasuk perbuatan setan yang memicu permusuhan dan melalaikan salat. Maka, ketika sebagian masyarakat Aceh—yang secara kultural meletakkan agama sebagai landasan hidup—masih terlibat atau tergoda oleh ilusi kekayaan instan ini, yang terjadi adalah kekacauan struktur etika dalam diri manusia.

Dari sisi budaya sosial, Aceh dikenal dengan falsafah “Adat bak Po Teumeureuhom, Hukum bak Syiah Kuala, Reusam bak Datu, Hukom bak Putroe Phang”. Ini menunjukkan bahwa warisan budaya Aceh menghendaki harmoni antara adat, hukum, dan agama. Namun dalam dekade terakhir, transformasi digital, tekanan ekonomi, serta ketimpangan sosial telah menciptakan ruang-ruang abu-abu: pekerja seks daring, pinjaman berbunga tinggi, dan judi yang dikemas sebagai ‘game’.

Secara politik dan hukum, lemahnya penegakan aturan menjadi pintu masuk suburnya bisnis ilegal. Judi online misalnya, tidak pernah benar-benar tumbang meskipun diberantas. Bahkan ketika aparat melakukan penangkapan, aktor utamanya seringkali tidak tersentuh. Dalam teori politik klasik, ini disebut sebagai “kegagalan negara dalam menjalankan fungsi pengawasan sosial”. Sebab ketika hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah, maka keadilan menjadi sekadar retorika.

📚 Artikel Terkait

MELEWATI MINGGU KE TAMAN KOTA SAMBIL BELAJAR MENULIS

Memimpin Bangsa dan Pendidikan Yang Tertinggal

PERSAHABATAN AWAK AWAI

Dari Geng Motor ke Jalan Lurus

Apa yang juga jarang dibahas adalah bagaimana praktik ini menghancurkan ketenangan batin dan integritas hidup. Orang yang mengandalkan ekonomi dari jalan seperti ini hidup dalam gelombang dopamin artifisial—ledakan kebahagiaan sesaat yang berasal dari hasil instan. Tapi secara kimiawi, dopamin yang dilepas berlebihan tanpa keseimbangan endorfin alami (seperti kerja keras, syukur, atau spiritualitas) akan menciptakan kecanduan, kehampaan, dan ledakan psikologis.

Kita perlu kembali bertanya: apakah nilai keberhasilan dalam hidup hanya diukur dari materi yang cepat dan banyak? Apakah ketenangan batin bisa dibeli dengan hasil haram yang mengganggu nurani? Dalam tradisi sufistik Aceh, dikenal konsep “mulia di mata Allah meskipun hina di mata manusia, asal tidak melanggar hukum-Nya”. Ini adalah prinsip kehidupan yang dewasa dan berdimensi spiritual tinggi.

Lebih jauh, kita harus menyadari bahwa ekonomi gelap seringkali menawarkan “reaksi cepat”, tapi tidak stabil. Dalam ilmu kimia, senyawa yang mudah bereaksi juga mudah terurai. Begitu pula individu atau kelompok yang meniti hidup dari sumber yang tidak halal—mereka mungkin menikmati “panas” sesaat, tapi tidak memiliki kestabilan jangka panjang. Seperti molekul tak stabil, mereka selalu mencari celah untuk bertahan atau bereaksi lagi secara destruktif.

Apa solusinya?

Pertama, pemerintah daerah Aceh harus membuka lebih banyak kanal ekonomi halal dan produktif. Ini bisa melalui pelatihan digital marketing halal, pembiayaan mikro untuk usaha kecil berbasis syariah, hingga revitalisasi pertanian dan peternakan tradisional seperti ayam kampung, yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan berkelanjutan.

Kedua, lembaga pendidikan dan keagamaan perlu memperkuat literasi etika dan spiritual digital. Anak muda harus dibekali kemampuan berpikir kritis atas budaya konsumsi instan dan gaya hidup hedonistik yang digaungkan algoritma media

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Sarana dan Prasarana Sekolah; Fondasi Utama Pendidikan Berkualitas
Sarana dan Prasarana Sekolah; Fondasi Utama Pendidikan Berkualitas
20 Oct 2025 • 52x dibaca (7 hari)
Garis Waktu yang Hilang
Garis Waktu yang Hilang
2 Oct 2025 • 50x dibaca (7 hari)
Kembalikan Marwah Guru Sebagai Orang yang Dihormati Bukan Dicaci
Kembalikan Marwah Guru Sebagai Orang yang Dihormati Bukan Dicaci
16 Oct 2025 • 47x dibaca (7 hari)
The Hidden Crisis: Sexual Violence in Pesantren Is Three Times Higher Than in Regular Schools
The Hidden Crisis: Sexual Violence in Pesantren Is Three Times Higher Than in Regular Schools
21 Oct 2025 • 37x dibaca (7 hari)
Dialog di Antara Kaki-kaki Langit bersama Ananda Sukarlan
Dialog di Antara Kaki-kaki Langit bersama Ananda Sukarlan
19 Oct 2025 • 32x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share3SendShareScanShare
Dayan Abdurrahman

Dayan Abdurrahman

Bio narasi Saya adalah lulusan pendidikan Bahasa Inggris dengan pengalaman sebagai pendidik, penulis akademik, dan pengembang konten literasi. Saya menyelesaikan studi magister di salah satu universitas ternama di Australia, dan aktif menulis di bidang filsafat pendidikan Islam, pengembangan SDM, serta studi sosial. Saya juga terlibat dalam riset dan penulisan terkait Skill Development Framework dari Australia. Berpengalaman sebagai dosen dan pelatih pendidik, saya memiliki keahlian dalam penulisan ilmiah, editing, serta pendampingan riset. Saat ini, saya terus mengembangkan karya dan membangun jejaring profesional lintas bidang, generasi, serta komunitas akademik global.

Related Postingan

Artikel

Sejarah Kampung yang Keramat

Oleh Redaksi
2017/10/03
0
53

Oleh Nur Afiqah Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Baru, Pidie Jaya Desaku ialah salah satu desa yang keramat, yang...

Baca SelengkapnyaDetails

Meraih Rahmat Allah SWT di Bulan Ramadan

Tradisi dan Inovasi: Jalan Tengah yang Terlupakan

Postingan Selanjutnya
Makan Daging Qurban Bakar di Senja Usia

Makan Daging Qurban Bakar di Senja Usia

🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

Puisi – Puisi Muslimin Lamongan

Sirna Bijak Manusiawi

In Memoriam Sejarawan Anthony Reid

In Memoriam Sejarawan Anthony Reid

Il Principe - Bincang Sore POTRET

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00