https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Saturday, November 8, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda #Resolusi Konflik

Damai Bethany

Redaksi Oleh Redaksi
8 months ago
in #Resolusi Konflik, Damai, Konflik, Resolusi
Reading Time: 3 mins read
A A
0
7
Bagikan
65
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh: Dahlan Iskan

Jumat 21-03-2025,l

(Suasana Graha Bethany yang terletak di Jalan Nginden Intan Timur I pada Rabu, 13 Desember 2023.-Boy Slamet)

PWI bisa belajar dari PGLII. Inilah cara menyelesaikan perseteruan secara kekeluargaan.

Perselisihan panjaaaaang di sinode Gereja Bethany itu akhirnya selesai. Tuntas. Satu kelompok menjadi Gereja Bethany Indonesia, satunya lagi menjadi Gereja Bethany Nusantara.

Siapa tahu di PWI pun begitu. Ada Persatuan Wartawan Indonesia, satunya lagi Persatuan Wartawan Nusantara. Dari pada bertengkar terus yang jadi bahan tertawaan di medsos. Toh nama ”Nusantara” kini tidak kalah bergengsi dari nama ”Indonesia”. Bahkan ”Nusantara” jadi ibu kota Indonesia.

Siapa yang paling depan dalam menyelesaikan pertengkaran di Bethany? Semua sepakat: Pdt. Dr Ronny R. Mandang MTh. Beliau adalah ketua umum PGLII (Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga Injili Indonesia).

“Inilah pertengkaran di gereja yang paling seru, paling dramatis, paling lama dan paling sulit diselesaikan,” ujar salah satu tokoh Bethany.

Untuk tahu PGLII baiknya Anda lihat KWI dan PGI. KWI (Kerukunan Waligereja Indonesia) adalah wadah semua gereja Katolik di Indonesia. PGI (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia) –wadah gereja-gereja Protestan di Indonesia. Awalnya PGI juga satu-satunya. Di kemudian hari ada gereja Kristen yang tidak berada di bawah PGI. Mereka bikin wadah sendiri-sendiri: salah satunya PGLII.

PGLII itu besar juga: anggotanya 94 sinode. Tiap sinode membawahi banyak gereja sealiran.

Dengan perdamaian di Bethany, anggota PGLII jadi 95: tambah si bungsu, sinode baru Gereja Bethany Nusantara (GBN).

Di bawah sinode GBN ada 147 gereja. Sedang yang di bawah Gereja Bethany Indonesia (GBI) 45 gereja. Salah satunya gereja terkenal dengan bangunan dome yang sangat besar di Nginden Surabaya.

📚 Artikel Terkait

Model Korupsi Administrasi Tanda Ambruknya Fitrah Kemuliaan Manusia

Aku Saksimu

Let’s Bring Out the Writer Within Us

Tebe, Gerakan dan Nyinyir?

Dirjen Kristen Dr Jeane Maria Tulung sudah mengamini penyelesaian di Bethany itu. Sudah sama-sama sah di mata pemerintah.

Untuk sementara ketua umum Gereja Bethany Nusantara dijabat Pendeta Samuel Kusuma. Pusat sinode-nya di Balikpapan. Dari 145 gereja di bawah GBN, mayoritas memang di Kaltim dan Kaltara.

Maka tepat kalau mereka pakai nama ”Nusantara” –dekat dengan ibu kota baru Indonesia.

Saya sering bicara dengan Pendeta Samuel. Ia sudah ”generasi” ketiga dalam sejarah pertengkaran di Bethany.

Di pihak Bethany ”Nginden” juga sudah dipimpin ”generasi” ketiga: Bambang Henky. Samuel dan Henky tidak terlalu dalam dalam ikut di awal pertengkaran.

”Generasi” pertamanya sudah meninggal dunia. Baik di kubu sana maupun di kubu sini: Pendeta Alex dan Pendeta Leo. Meninggalnya dua tokoh ini telah membuka suasana baru.

Apalagi ”generasi” keduanya sudah lelah bertengkar meski masih enggan bersatu. Muncullah generasi ketiga. Tampillah Pendeta Samuel. Nama ”Nusantara” sudah lama saya dengar. Idenya dari Pendeta Samuel. Yakni sejak gencar-gencarnya nama ”Nusantara” disebut sebagai ibu kota Indonesia.

Begitu GBN jadi sinode baru di PGLII, langsung dapat bonus: akan jadi tuan rumah Muktamar PGLII tahun 2025 akhir Maret ini.

Di Munas itulah nanti Samuel dan Henky akan bertemu dengan posisi dan hak suara yang sama: sama-sama ketua sinode. Skornya juga 1-1: GBN punya lebih banyak gereja, GBI punya lebih banyak harta.

Anda sudah tahu: gerakan gereja di Indonesia sama dengan di dunia di zaman modern ini. Gerakan pertama bersifat oikumenikal. Lalu muncul jenis gerakan kedua:  evangelical.

Yang satu lewat gereja sebagai lembaga, satunya lagi lewat pribadi-pribadi sebagai penginjil.

Gereja yang tergabung di PGLII adalah dari gerakan yang kedua. Sedang yang di PGI adalah tipe gerakan yang pertama.

Karena itu jumlah sinode anggota PGLII banyak sekali. Pribadi-pribadi penginjil bisa punya gereja sendiri-sendiri. Setelah jumlah gerejanya mencukupi, didirikanlah sinode sendiri.

Maka Anda bisa baca nama-nama Sinode yang banyak sekali sebagai anggota PGLII. Misalnya: Sinode Gereja Eleos Indonesia, Gereja Kabar Baik Indonesia, Gereja Protestan Indonesia Luwuk Banggai, Gereja Allah di Indonesia, Gereja Rasuli Indonesia, Gereja Misi Sejahtera (GMS), Gereja Sungai Yordan, Gereja Kristen Kemah Daud, Gereja Masehi Musyafir, Gereja Siloam, Gereja Morning Star, Gereja Santapan Rohani. Masih banyak lagi. Tentu Gereja besar seperti Mawar Sharon dan Gereja Bethel Indonesia juga di dalam PGII.

Tahun ini, tanggal 3 bulan 3 telah jadi hari damai di Bethany. PWI bisa berkaca darinya. Rukun itu indah. Tidak perlu menunggu dulu agar yang lagi bertengkar di PWI sekarang ini meninggal dunia.(Dahlan Iskan)

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 118x dibaca (7 hari)
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
13 Mar 2025 • 111x dibaca (7 hari)
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
15 Mar 2025 • 97x dibaca (7 hari)
Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Perempuan Penggenggam Pasir
Perempuan Penggenggam Pasir
5 Mar 2025 • 66x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Tags: #Masalah Sosial
Share3SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

LAYANI RAKYAT,  MESKIPUN BUKAN PENDUKUNG. TAATI PEMIMPIN, MESKIPUN BUKAN YANG DIDUKUNG
Artikel

LAYANI RAKYAT, MESKIPUN BUKAN PENDUKUNG. TAATI PEMIMPIN, MESKIPUN BUKAN YANG DIDUKUNG

Oleh Mahmudi Hanafiah
2024/11/28
0
60

  Tgk. Mahmudi Hanafiah, S.H., M.H. Dosen UNISAI Samalanga, Kab. Bireuen Prov. Aceh Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) telah selesai dilaksanakan,...

Baca SelengkapnyaDetails

Framing Politik Penetapan Separatis Teroris di Papua oleh Pemerintah Sejak 2021: Antara Konflik, Ideologi, dan Keamanan Nasional (1)

Kami Cinta Damai

Postingan Selanjutnya
HABA Si PATok

HABA Si PATok

Paradoks Indonesia Dalam Pandangan Prabowo Subianto

Paradoks Indonesia Dalam Pandangan Prabowo Subianto

Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

Memaknai Kekhususan Hari Jum’at

Meraih Ketaqwaan di Bulan Ramadhan

Al Ghazali: Sang Hujjatul Islam

Al Ghazali: Sang Hujjatul Islam

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00