https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Wednesday, June 25, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Pariwara
Beranda Kisah Hidup

Perjalanan untuk Mengenyam Pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri.

Redaksi Oleh Redaksi
2 years ago
in Kisah Hidup, Kisah Nyata, Pendidikan
Reading Time: 2 mins read
A A
0
5
Bagikan
53
Melihat

Oleh Yurisa

Berdomisili di Aceh Timur

Berjuang untuk bisa kuliah sangatlah tidak mudah. Tahun 2014 menjadi tahun kelulusan di Sekolah Menengah Atas.

Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi Ujian Nasional dan pemilihan untuk ย masuk Universitas yang diinginkan.

Jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk ย Perguruan Tinggi Negeri) menjadi ย tahap awal untuk mendaftar masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan.

Guru-guru, kerap kali memberi ย motivasi untuk kami agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Akan tetapi ada hal ย yang menyiutkan nyali untuk mendaftar di Perguruan Tinggi Negeri. Dana kuliah yang tidak sedikit menjadi pertimbangan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri.

Beruntung sekali ada program beasiswa Bidikmisi untuk para siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Aku sangat berminat dan ikut berpartisipasi dalam program itu. Mendaftar SNMPTN dengan status beasiswa Bidikmisi agar bisa masuk perguruan tinggi yang diinginkan. Tapi, harapan itu sirna, aku tidak lolos jalur SNMPTN dan harus mengikuti SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan hasilnya pun sama, aku tidak lolos.

Hampir menyerah dengan kegagalan yang dialami, akan tetapi ada satu tahap lagi untuk bisa menggapai mimpi agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi negeri.

Aku mengikuti jalur seleksi Mandiri. Sesuai dengan nama jalurnya. Aku harus mandiri untuk bisa daftar di seleksi tersebut.

Di tahun 2014 belum ada smartphone yang bisa membantu untuk mempermudah pendaftaran. Aku harus pergi ke warnet agar bisa mendaftar secara online. Warnet selalu penuh dengan kumpulan laki-laki. Tak jarang kami harus rela antre agar bisa mendapatkan giliran. Setelah mendaftar dengan segala keruwetannya. Akupun berhasil mendaftar jalur seleksi mandiri.

Tidak sampai di situ, aku harus pergi ke Kabupaten Idi untuk membayar pendaftaran jalur mandiri. Kami harus ย mendatangi Bank untuk proses pembayaran. Waktu itu, jalan dari Desaku ke Kabupaten Idi tergolong sulit untuk dilewati. Badanku yang tidak begitu besar harus berboncengan dengan Ibuku untuk sampai tujuan yang diinginkan.Tentu aku merasa kesulitan. Jalanan berbatu, berlubang, berbukit, ย tikungan yang tajam, dan jalanan yang licin akibat hujan menjadikan sepeda motor yang kami kendarai hampir mencium badan jalan. Waktu itu belum ada perbaikan jalan, maka dari itu perjuangan untuk membayar pendaftaran masuk kuliahpun terasa berat ย untuk dilakukan.

Perkenalkan aku Yurisa yang tinggal di Desa Perkebunan Julok Rayeuk Utara. Desa yang ditumbuhi banyak pohon sawit karena kami tinggal di lingkungan perkebunan. Desa ini termasuk pedalaman, yang fasilitasnya masih banyak yang harus diperhatikan.

Tinggal di Desa yang jauh dari atmosfer perkotaan tak menyurutkan kami untuk bisa kuliah di kota. Kami yakin mengenyam pendidikan yang tinggi tidak hanya ย untuk sekumpulan orang yang memiliki uang dan seseorang yang bertempat tinggal di perkotaan. Kami juga bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Peluang beasiswa jadi penyemangat kami agar menjadi insan yang memiliki wawasan yang luas, cara pikir yang matang, dan dapat berkontribusi untuk negara. Setiap ย kita mempunyai peluang yang sama. Tekat yang kuat, doa dari orang tua menjadi senjata untuk bisa mempermudah segala prosesnya.

Aku sudah mengalami itu, dan sangat bersyukur bisa mengenyam pendidikan kuliah melalui jalur ย mandiri. Meskipun diawal kuliah merasa terbebani dengan uang kuliah. Akhirnya, di semester dua aku mendapatkan beasiswa Bidikmisi di kampusku. Sebelum mendapatkan beasiswa itu, aku selalu mencari informasi beasiswa yang bisa aku dapat agar meringankan beban orang tua. Dan sangat bersyukur Universitas Malikussaleh tempat aku berkuliah menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang paling banyak menampung program beasiswa Bidikmisi.

Terus semangat buat semua pejuang pendidikan. Tetap berjalan di kala banyak ombak yang datang. Ada suatu hari kita akan merasakan ketenangan dan kekuatan untuk semua kesulitan yang datang.

ย 

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya

Diundang ke Istana Gubernur, Ini Pemenang LMSI SatuPena Sumbar

Cermin Malam

Cermin Malam

Mawar Yang Tak Lagi Mekar

DI KETINGGIAN TIGA PULUH RIBU KAKI

Tiga Siswi Aceh Raih Medali Perunggu di Ajang Olimpiade PAI Tingkat Nasional

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
407

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
362

Responden Terpilih

March 14, 2025
132
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
384

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
240

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
131

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
85

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
108

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Senja Merah

Senja Merah

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/28
0
94

Oleh Tabrani Yunis Senja merah Merekah Bagaikan darah Tumpah Ruah  Senja merah darah Mengalir menjarah lembah Di ufuk barat tampak...

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Mengenang Kembali “Risalah Ammanโ€

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Sejarah Banda Aceh (Emperom dan Goheng) – Review Artikel

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Senja Kala Kesultanan Aceh

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Senja Terakhir Kesultanan

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00