https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Wednesday, June 25, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Pariwara
Beranda Cerbung

Ratapan Anak Pinggir Sungai

Bagian Empat

Redaksi Oleh Redaksi
2 years ago
in Cerbung, Lingkungan, POTRET Budaya
Reading Time: 3 mins read
A A
0
5
Bagikan
53
Melihat

Oleh Munawir Abdullah

SETELAH shalat subuh berjamaah, aku, Anwar dan Geusyik duduk di pinggirian Meunasah. Mata kami menatap ke arah sungai, luapan airnya sudah sampai ke teras Meunasah. Alhamdulillah, petaka kiriman Kulam Cet Tambi kali ini tidak membawa rumah warga. Kami hanya khawatir kondisi padi yang baru selesai tanam di sawah.

Aku dan Anwar memang sudah merencanakan untuk menjumpai Geusyik subuh ini. Kami ingin menceritakan kepadanya rencana untuk menjumpai Bupati hari ini. Sudah menjadi tradisi di kampungku. Bila warga ingin menjumpai Geusyik, tinggal ikuti jamaah di Meunasah. Sudah pasti Ia menjumpainya, kecuali untuk hal-hal tertentu, yang tidak mungkin disampaikan di muka umum.

Sebenarnya aku sangat berkeinginan untuk menjumpai Geusyik di rumahnya. Bukan agar dianggap sopan, tetapi ada sesuau yang ingin aku lihat di rumahnya.

Namun sudah menjadi kebiasaan bagi kami untuk berjumpa dengan Geusyik memang sering di Meunasah. Aku dan Anwar lumayan dekat dengan Geusyik. Bahkan kami teman diskusi Geusyik dalam setiap persoalan.

Istri Geusyik kami lumayan cantik. Jadi tidak heran. Kalau Vera, anak pertamanya menjadi lirikan pemuda gampong Cet Tambi. Keluarga Geusyik semua berpendidikan, si Vera anak pertama itu sedang kuliah, sekarang sudah semester III. Dua lagi; yang satu masih SMP dan yang satu lagi kelas dua SMA. Anak terakhir yang masih kelas 1 SMP itu juga sangat cantik. Tapi kalau untuk seumuranku, terlalu jauh selisih umurnya. Tidak kurang dari 15 tahunan aku selisih umur dengan anak Geusyik yang masih SMP itu. Namanya saja aku tidak ingat. Anak Geuyik yang betul-betul kuingat namanya, cuma Vera.

Vera memang tidak tinggal di rumah. Dia sedang kuliah di Ibu Kota Propinsi. Dia pulang dua hari yang lalu, karena kuliahnya lagi libur. Kalau aku tidak salah, Vera sekarang kuliah di jurusan Akuntansi. Mungkin dia berkeinginan untuk menjadi seorang akuntan ke depan, apalagi di kampungku, tidak ada satupun orang yang paham betul tentang konsep pelaporan keuangan.

Ah, kenapa juga aku mencertikan keluarga Geusyik di kampungku, apalagi secara khusus aku mencerikan tentang Vera. Bukankah Aku sama Anwar ingin menceritakan sama Geusyik mengenai rencana kami untuk menjumpai Bupati. Ya sudalah, aku pun sudah terlanjur menceritaknnya. Yang pasti, Vera itu cantik orangnya.

***

โ€œPak, Anwar telah menceritkan semuanya hasil pertemuan Bapak dengan Pak Amir kemarinโ€ aku memulai pembicaraan di subuh itu.

โ€œSiapa kamu, mesti diceritakan semua hasil pertemuanku dengan Pak Amirโ€ jawab Pak Geusyik dengan intonasi yang tinggi, sambil menepuk bahuku.

Geusyik kami memang suka bercanda. Jadi jangan heran kalau lagi serius-seriusnya diskusi, tiba-tiba dia mengalihkan pembicaraan dengan cerita-cerita lucu, malahan ada yang koyol.

โ€œKalau bukan denganku Anwar ceritakan semua persoalan kampungku ini, sama siapa lagi Pak?. Sama Bapak memang tidak ada solusiโ€ aku mencandai balik candaan Pak Geusyik tadi.

โ€œYa sudah, mulai besok Geusyik kampung ini kamu saja, biar semua masalahnya dapat kamu atasiโ€ Pak Geusyik membalas balik candaanku.

Itulah yang membuatku nyaman berdiskusi dengan Geusyik. Orangnya sangat ramah, dan bisa mencairkan suasana dalam kondisi apapun. Rasa-rasanya, dia satu-satunya orang yang tidak pernah marah di dunia ini. Tapi jangan coba-coba membuat keonaran di kampungku. Geusyik Daud itu sangat tegas orangnya. Beberapa minggu yang lalu, ada tiga pencuri kerbau yang dibawanyaย  ke kantor polisi.

โ€œJadi apa rencananya?, kok tiba-tiba kalian mengahadangku pagi ini, jabatan Geusyik telah kuserahkan padamu, apalagi yang kamu inginkan?โ€ Tanyanya dengan serius, namun tetap dalam bentuk canda.

โ€œGini Pak, setelah aku mendengar cerita dari Anwar pertemuan Bapak dengan camat kemarin, aku dan Anwar ada rencana untuk menjumpai Bupati hari ini, untuk menyampaikan masalah Pabrik Galian C ituโ€

โ€œKalian pikir Bupati itu seperti aku?, tinggal datang ke rumahnya, ngopi-ngopi, kemudian kalian ceritkan ini, itu.

Masalahnya selesai. Coba kalian pastikan dulu dimana posisi dia, mungkin dia sedang di luar negeri. Lagi ada study banding untuk mendirikan pabrik-pabrik baru lagiโ€

โ€œBukan begitu Pak, kita coba jumpai saja dulu, siapa tahu mungkin nanti ada hasil yang berpihak kepda kampung kitaโ€ aku berusaha untuk menyakinkan Geusyik tujuan pertemuan kami dengan Bupati.

Sebenarnya aku juga punya pandangan, masalah itu tidak akan selesai di jalan. Pun terjadi aksi lapangan, itu hanya sebatas untuk memperkuat basis di tingkat bawah agat tersedia meja perundingan.

โ€œYa sudah, sebelum kalian pergi, kalian hubungi dulu nanti Pak Boy, dia sekarang ajudan Bupati. Kalian minta jadwalnya pada Pak Boy, kapan bisa kalian jumpai Bupati. Ini nomornya, kamu simpanโ€ sambil mengeluarkan handphone dari saku celana pendak yang ada di dalam sarungnya.

Aku menyimpan nomornya, dan percakapn kami berakhir di subuh itu, Pak Geusyik telah mengizinkan kami untuk berjumpa dengan bupati. Aku dan Anwar juga pulang ke rumah masing-masing. Sambil jalan pulang, aku katakan pada Anwar โ€œWar, nanti aku pukul 07 pagi ke rumahmu ya. Kita harus membuat persiapan untuk berjumpa dengan Bupati, biar tidak koyol nanti di sanaโ€. Anwar pun mengangguk sambil berlalu.

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya
Cross-cultural Studies dan Rihlah Ilmiah

Mudahnya Mencari Makanan Halal di Thailand

SMK-PP Negeri Saree Aceh Besar Ikut PENAS XVI 2023 di Kota Padang

SMK-PP Negeri Saree Aceh Besar Ikut PENAS XVI 2023 di Kota Padang

AKU ORANG TUHAN

Bedah Buku Kembara Penyair Ikhtisas Meriah

Bedah Buku Kembara Penyair Ikhtisas Meriah

Puisi – Puisi  SRI WAHYUNI

Puisi - Puisi SRI WAHYUNI

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
407

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
362

Responden Terpilih

March 14, 2025
132
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
384

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
240

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
131

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
85

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
108

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Senja Merah

Senja Merah

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/28
0
94

Oleh Tabrani Yunis Senja merah Merekah Bagaikan darah Tumpah Ruah  Senja merah darah Mengalir menjarah lembah Di ufuk barat tampak...

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Mengenang Kembali “Risalah Ammanโ€

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Sejarah Banda Aceh (Emperom dan Goheng) – Review Artikel

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Senja Kala Kesultanan Aceh

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Senja Terakhir Kesultanan

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00