https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Friday, October 31, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Bingkai Sekolah

APRIL DAN LIONTIN

Redaksi Oleh Redaksi
4 years ago
in Bingkai Sekolah, POTRET Budaya
Reading Time: 4 mins read
A A
0
5
Bagikan
52
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

 

Oleh Fathimah Shabira Hisbullah

X SMA Fajar Hidayah, Blang Bintang, Aceh Besar

 

Awan cumulusyang sangat besar tepat berada di atas April. Ia mendongak ke atas memandangi  awan tersebut. “….ngeri.” ucapnya tanpa sadar.

“—pril…. April!” panggil Nadine. Lamunan April pecah dalam seketika. “Ada apa, Nad? Kok kamu tergesa-gesa banget?” April melihat Nadine keheranan. Bajunya sudah sangat kusut., raut wajah memerah serta Rambutnya yang berantakan.

“Kan, sudah aku bilang jangan panggil ‘Nad’ lagi! Entar malah dikira namaku Nadia. Aku, kan cowok.” Ia malah berkata hal yang tidak ditanya. “Oh iya, tasmu diambil sama Kei. Dia bongkar isi tasmu, tau?”

“Dia ada mengambil sesuatu, nggak?”

Nadine terdiam sejenak. Ia tampak sedang mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi. “Oh, ada! Dia mengambi sesuatu kayak….liontin gitu.” Air wajah April yang tadinya tenang seketika berubah seratus derajat celsius. Ia langsung mengambil jaket dan berlari menuju lantai lima ruang XII Tajikistan. 

April membuka pintu dengan sangat kasar tanpa menghiraukan teman-temanya yang sedang membaca buku.

“Di mana…. di mana Kei?!” Teman sekelasnya menggeleng-gelengkan kepala. April sudah berfirasat buruk. Ia terus berlari mengelilingi sekolah. Namun, batang hidung Kei masih belum muncul. “Kemana, sih, anak itu pergi?. Aish!”

📚 Artikel Terkait

RUMIT

Wajah Ceria Saat Salsabila Terima Hadiah Sepeda POTRET

SDIT Muhammadiyah Manggeng Mempelajari Proses Pembuatan Ikan Asin

Kualat Pada Leluhur

“April….tunggu, dong!” ucap Nadine ngos-ngosan. “Memangnya ada apa dengan liontin itu? Padahal sebelumnya kamu tidak pernah mempermasalakan apapun barang yang Kei ambil.” April tak menjawab pertanyaan Nadine, ia melanjutkan mencari Kei. “Padahal kan, cuma liontin….” ucap Nadine sambil mencibir.

Kei masih juga belum ditemukan. April juga sudah kelelahan berlari. Ia berteduh di bawah pohon flamboyan sambil menghabiskan sebotol air mineral. Matanya mulai berkaca-kaca, seluruh anggota tubuh gemetar, dan bibirnya putih seperti bola salju.

Angin menerbangkan rambut pendek April. Ia kembali menatap awan cumulus dengan tatapan sendu. “Maafin aku….Ayah” ucapnya dengan suara pelan. Ia melirik sebuah pantulan cahaya yang melewati sudut matanya. Dipicingkan mata hingga dahinya mengkerut. Itu….?

“Itu….KEI!” Suaranya membesar. “Si sialan itu….!” April membetulkan jaketnya. Ia mengikat rambut pendeknya dengan gelang yang ada di tangannya. Sepatu ia hentak-hentakkan ke tanah. Sekarang, ia siap untuk berlari lagi.

“Keiii……..!” teriak April yang alisnya sudah menyatu. Tanpa menghiraukan orang-orang yang ada diarea taman.

“Oh, baru sampai? Aku sudah capek, lho tunggu kamu.” 

Kei memainkan liontin April. Ia menaikkan alis dan memandang April remeh.

“Ba.li.kin.lion.tin.a.ku!” ucap April menekan katanya. Ia menjulurkan telapak tangannya. Bukannya memberi, Kei malah memainkan April dengan cara memancingnya. Karena kesal, ia menendang lutut Kei. “Kenapa sih, kamu selalu mencuri barang-barang aku?”

“Nggak ada alasan yang jelas…sihh. Cuma suka aja, gitu.” Kei memancing April yang mukanya telah merah padam. “Nih, nih! Ambil, dong. Masa cuma diliatin?”

“Balikin, nggak? Itu barang peninggalan ayahku, tau!”

“Ayahmu udah meninggal?” tanya Kei dengan ekspresi terkejut. Tapi, itu tidak membuat Kei menyerah untuk menggangu April. Mungkin saja itu hanya alasan April semata. “Mana mungkin percaya.”

“Please, balikin liontinnya! Itu barang satu-satunya peninggalan ayahku sebelum terjadi kecelakaan pesawat 4 tahun lalu. Kamu harusnya paham, dong!” jelas April. Kei terdiam sambil menatap bola mata April. Kamu serius April? Tanya Kei Kembali. Tak tega melihat April seperti itu, Kei mengembalikan liontin.

“Tapi, kamu harus mengtraktir aku makan bakso selama seminggu. Gimana?” Kei lagi-lagi membuat perjanjian konyol yang menguntungkan dirinya. Karena tidak ingin memperpanjang masalah, April mengiyakannya. “Sebenarnya apa alasan dari perbuatan kamu ini?” tanya April sekali lagi untuk memperjelas.

“Itu….karena aku….”

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

The Never- Ending Shuffle: Indonesia’s Education Curriculum Can’t Catch a Break
The Never- Ending Shuffle: Indonesia’s Education Curriculum Can’t Catch a Break
26 Oct 2025 • 106x dibaca (7 hari)
Garis Waktu yang Hilang
Garis Waktu yang Hilang
2 Oct 2025 • 62x dibaca (7 hari)
Spirit Nyi Eroh dan Terowongan Geureutee
Spirit Nyi Eroh dan Terowongan Geureutee
24 Oct 2025 • 53x dibaca (7 hari)
The Hidden Crisis: Sexual Violence in Pesantren Is Three Times Higher Than in Regular Schools
The Hidden Crisis: Sexual Violence in Pesantren Is Three Times Higher Than in Regular Schools
21 Oct 2025 • 52x dibaca (7 hari)
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 49x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

POTRET Budaya

Untaian Puisi Zulkifli Abdy

Oleh Redaksi
2024/10/04
0
53

PENANTIAN Zulkifli Abdy Hari itu simponi bernyanyi Pagi sunyi lambat laun perlahan-lahan Perjalanan waktu ke satu titik antara Rembulan kian...

Baca SelengkapnyaDetails

Untaian Puisi-Puisi Mustiar Ar.

Badut Panggung

Postingan Selanjutnya

Guru

SANG PAHLAWAN

Legenda Sungai Indung

SDIT MUHAMMADIYAH PEDULI MEMBANTU KELUARGA FAKIR YANG BERKEBUTUHAN KHUSUS

Diskopukmdag Banda Aceh Dapat Penghargaan Pengelolaan ODS Koperasi Terbaik

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00