https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Wednesday, July 16, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Budaya

MEDIA SOSIAL: BOM DUA ARAH TERHADAP DISKRIMINASI, INTOLERANSI DAN KEKERASAN EKSTRIMISME

Redaksi Oleh Redaksi
7 years ago
in Budaya, Lensa, Medsos, POTRET Budaya
Reading Time: 3 mins read
A A
0
5
Bagikan
51
Melihat
Oleh : Mulkan Kautsar
Duta Wisata Bireuen 2018/Duta Wisata Aceh Intelegensia 2018, Berdomisili di Bireun, Aceh
Perbedaan persepsi, agama dan suku. Tiga kata ini merupakan hal yang telah memicu diskriminasi, intoleransi dan kekerasan ekstrimisme serta menghantui jutaan umat manusia dalam bingkai perdamaian di seluruh dunia. Indonesia sebagai negara yang sangat majemuk tidak terlepas dari ketakutan akan hal ini. Hari ini, masyarakat hidup dalam rasa saling curiga dan mengenyampingkan toleransi antar sesama. Tidak sedikit manusia yang saling membunuh hanya karena satu perbedaan dan melupakan persamaan. Siapa yang menjadi korban?  Anak anak dan mereka yang tidak bersalah. Mereka kehilangan rumah, keluarga dan mimpi yang terkubur bersama keegoisan segelintir orang.
Keadaan semakin diperburuk dengan media yang tidak bertanggungjawab, atau pengguna media sosial yang hanya menggunakan opini tanpa bukti dalam menyebarkan tulisan-tulisan palsu. Lalu yang lebih parah, pembaca yang dengan cepatnya percaya tanpa mencerna terlebih dahulu. Setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya. Demikian dengan masa kini, dimana manusia hidup dalam dunia yang berteknologi canggih serta globalisasi yang telah menembus batas-batas administrasi antar negara. Moderenisasi media sosial yang semakin canggih justru telah melumpuhkan pemikiran sebagian orang dengan hanya mampu mengutuk di dunia maya, namun tidak ada aksi yang nyata.
Bhineka tunggal ika adalah semboyan negara ini. Semboyan ini bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu. Para pendiri negara ini telah merumuskan sebuah semboyan dengan tujuan mempersatukan setiap perbedaan yang ada. Tidak dapat disangkal bahwa Indonesia terdiri dari masyarakat dengan berbagai persepsi, agama dan suku, namun bisa bertahan sampai saat ini dikarenakan rasa memiliki โ€œBhineka tunggal ikaโ€ dalam setiap sendi kehidupan. Bisa dibayangkan seandainya suatu golongan memaksakan sesuatu untuk menjadi sama, maka kehancuran akan menanti negara ini.
โ€œThink before you clickโ€. Kalimat ini menunjukan bahwa seharusnya setiap orang bisa menggunakan pikiran sebelum menggunakan media sosial. Hal ini dikarenakan media sosial ibarat bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Apabila tidak digunakan dengan bijak, maka akan memicu kerusuhan. Namun sebaliknya, apabila dapat digunakan dengan bijak akan menjadi tameng untuk menangkal diskriminasi, intoleransi dan kekerasan ekstrimisme.
            Media sosial merupakan cerminan diri dari setiap pribadi. Seseorang yang terbiasa dengan cyber bullying, cyber war, atau penyebar isu hoax merupakan bentuk dari seseorang yang bermasalah dengan kepribadiannya. Adapun dampak negatif yang dapat terjadi kepada korban dari diskriminasi di media sosial yaitu menyebabkan depresi hingga bunuh diri. Apalagi hal ini bukan lagi hanya teori semata, namun banyak kasus contoh bunuh diri karena hal ini.
            Sejatinya segala sesuatu diciptakan untuk tujuan yang bermanfaat. Oleh karenanya media sosial juga dapat digunakan sebagai penangkal diskriminasi, intoleransi dan kekerasan ekstrimisme. Langkah yang dapat dilakukan yaitu penggunaan secara bijak dengan memanfaatkan media sosial sesuai dengan fungsi sebenarnya. Langkah lainnya yaitu menghindari isu yang menebar kebencian, tetapi membagikan berita-berita yang berupa fakta serta mengajak kepada perdamaian.
            Diskriminasi, intoleransi dan kekerasan ekstrimisme bukan hanya musuh negara, tetapi juga merupakan musuh bagi setiap individu. Tiga hal ini tidak boleh dibiarkan masuk ke dalam sendi kehidupan masyarakat. Dari itu, perlu diajarkan sejak dini kearifan lokal serta nilai-nilai kebangsaan bagi generasi bangsa agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Melalui pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dan kebangsaan, maka generasi bangsa akan semakin cerdas dalam menggunakan media sosial, bermasyarakat serta menangkal diskriminasi, intoleransi dan kekerasan ekstrimisme di masa mendatang.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya

Rinduku Semakin Menggebu

Begitu Susahkah Mencari Pekerjaan di Negeri ini?

Musibah Menghancurkan Negeri Kami

Gelapnya Malam

Kado Terindah Buat Ibu

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
435

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
383

Responden Terpilih

March 14, 2025
138
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
395

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
244

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Diamuk Rindu

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani Yunis
2025/07/12
0
118

Oleh Tabrani Yunis  Tak sempat menulis, atau belum ada waktu menulis. Itulah dua ungkapan yang sangat sering kita dengar, keluar...

BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
142

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
93

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
123

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Populer

  • Salemโ€™s City Seal Controversy: Between Historical Legacy and Modern Sensitivities

    Aceh dan Salem: Jejak Sejarah Dagang yang Terancam Terhapus

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Melihat Sejarah Aceh Dalam Perspektif Temuan Keramik Kuno

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Salemโ€™s City Seal Controversy: Between Historical Legacy and Modern Sensitivities

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Kemampuan Memahami Bacaan – Ulasan

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Mengenal Prinsip Pareto di Tengah Ketidakseimbangan Hidup

    15 shares
    Share 6 Tweet 4
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00