• Terbaru

Warung Kopi di Aceh Layaknya Kampus

November 26, 2017

Memaknai Hari Pahlawan: Moral dalam Kebebasan Digital yang Harus Dikawal

November 18, 2025

Kafka dan Trio RRT Di Depan Hukum

November 17, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 17, 2025

Penjor vs Kabel PLN

November 17, 2025

Kebugaran dan Kebersamaan di Bawah Langit Paya Kareung

November 17, 2025

Otsus Aceh di Persimpangan Jalan

November 16, 2025

Pendapat Prof Jimly Soal Ijazah Jokowi

November 16, 2025

Korupsi di Sektor Kesehatan: Dari Nasionalisme STOVIA hingga Penjara KPK

November 16, 2025

Malam Layar Puisi Anak Muda 2025

November 16, 2025

Prasasti Kebon Kopi

November 15, 2025

Bullying, Feodalisme, dan Ekstremisme

November 16, 2025

Dari Sumber Daya ke Sumber Daya Damai

November 15, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
Tuesday, November 18, 2025
POTRET Online
  • Login
  • Register
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

Warung Kopi di Aceh Layaknya Kampus

RedaksiOleh Redaksi
November 26, 2017
0
Reading Time: 4 mins read
🔊

Dengarkan Artikel


 Oleh Arini Izzati
Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah, UIN Ar-Raniry, Darussalam Banda Aceh
            Bercerita soal Aceh ini, memang tak jauh dari yang namanya warung kopi. Umumnya saat belum adanya wifi di warung kopi para pelanggannya adalah dari kalangan bapak-bapak. Minim sekali para pelanggannya yang mahasiswa, namun sejak era digital semakin canggih dan hadirnya wifi, akhirnya banyak para pembisnis warung kopi menyediakan wifi di warung kopi tersebut. Perubahan waktu yang juga menyebabkan pemesatan yang begitu luas akhirnya yang rata-rata para pengunjungnya adalah kaum laki-laki. Kini pun ada banyak perempuan  yang sebagiannya adalah mahasiswi yang duduk di warung kopi memanfaatkan wifi sebagai sarana mencari tugas.
            Ternyata jika disandingkan dengan kampus di Aceh, mungkin warung kopi bisa disebut layaknya kampus, sebab rata-rata kehadiran pengunjung yang datang ke warung kopi hampir sama dengan mahasiswa yang hadir ke kampus. Beberapa hari yang lalu saya sempat berkunjung ke sebuah warung kopi yang tak jauh dari kampus. Saya coba melihat beberapa pengunjung yang dominan dari mereka adalah mahasiswa. Saya sempat bertanya kepada pemilik warung kopi tersebut, berapa banyak para pengunjung yang datang setiap harinya? Kemudian beliau menjawab jika diperkirakan yang datang dari siang sampai sore itu sekitaran 200 orang. Kalau malam mungkin sekitaran 150 orang.
            Eskpektasi yang menjadi lawan realita sama seperti kita melihat ekspektasi mahasiwa di warung kopi dan mahasiswa di kampus. Realitanya yang menjejaki tapak di warung kopi adalah banyaknya para  pemain game online dan sedikit lebihnya hanya ada kemungkinan 30% yang realitanya membuat tugas dan kepentingan produktif. Bahkan ada yang mengatakan “warung kopi jejaknya para mahasiswa”. Tidak menjadi permasalahan jika tujuan itu adalah hanya sekedar datang duduk, minum dan bermain game, namun sangat disayangkan karena mahasiswa sekarang ini senang berinvestasi ke warung kopi dengan bermain game.
            Ada hal menarik beberapa hari yang lalu, yang biasa dominan di warung kopi adalah para gamer dan para-para mahasiwa yang sibuk mendownload film. Saya melihat ada suatu kegiatan produktif yaitu bermain saham, bahkan ada juga yang memanfaatkan waktunya membuat skripsi. Alternatif yang menjadi kritis membuat para mereka yang produktif semakin maju.
            Mahasiswa memang dihadirkan  untuk bisa berinovasi dengan berbagai inovasi terbaru dan terbaik. Yang menjadi kolaborasi warung, kopi, dan wifi. Warung yang menjadi sarana dan kopi menjadi penikmat lidah, namun yang paling miris wifi  sebagi tuan yang malah memperbudak kita. Persentasenya menjadi meningkat ketika kita berlomba-lomba mencari wifi untuk streaming, bahkan bermain game dan hal yang tidak bermanfaat lainnya. Bagaimana bisa kita menjadi maju kalau tuannya adalah robot padahal yang menciptakannya adalah manusia.
            Kaitan objektif yang menjadi efektif membuat wifi menjadi indikator yang relevan untuk masa kini dan masa depan. Bagaimana caranya mahasiswa yang duduk di warung kopi membuat interpretasi yang bermanfaat terhadap diri sendiri, bahkan untuk orang lain. Ada banyak dampak positif yang menjadi kajian baik untuk para penggemar warung kopi. Adalah murah yang menjadi tempat nyaman dan fasilitas yang membangun akhirnya menjadi alternatif bagi para mahasiswa, jangan sampai warung kopi menjadi target dan kampus menjadi dilema.
           

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 114x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 103x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 87x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 76x dibaca (7 hari)

📚 Artikel Terkait

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

Arsip, Memori Bangsa yang Terancam Bara

Maaf, Aku Terlambat

POTRET yang Menginspirasi

📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya

Harapan Kita Untuk Aceh Yang Lebih Baik

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

INFO REDAKSI

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

October 7, 2025

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

September 10, 2025

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00
Go to mobile version