Dengarkan Artikel
Oleh Gunawan Trihantoro
Sekretaris Satupena dan Sekretaris KEAI Jawa Tengah
Era digital membawa perubahan besar dalam kehidupan generasi muda. Kemudahan akses informasi dan komunikasi membuka peluang, tetapi juga menghadirkan tantangan bagi pembentukan karakter. Tanpa fondasi moral yang kuat, mereka rentan terpengaruh oleh konten negatif dan nilai-nilai yang bertentangan dengan norma sosial.
Karakter kuat menjadi benteng bagi generasi muda untuk menghadapi arus informasi yang deras. Lawrence Kohlberg dalam teorinya tentang perkembangan moral menekankan bahwa individu harus melewati berbagai tahapan moral sebelum mencapai kedewasaan etika. Pendidikan karakter yang baik dapat membantu anak muda memahami prinsip moral yang benar di dunia digital.
Thomas Lickona, seorang ahli pendidikan karakter, menyebutkan bahwa karakter terdiri dari tiga aspek utama: moral knowing (pengetahuan moral), moral feeling (perasaan moral), dan moral behavior (perilaku moral). Ketiga aspek ini harus dikembangkan secara bersamaan agar generasi muda mampu menyaring informasi dan bersikap bijak dalam dunia maya.
Konsep kecerdasan digital juga relevan dalam membentuk karakter di era modern. Kecerdasan digital melibatkan kesadaran akan etika penggunaan teknologi, kemampuan memilah informasi, serta keterampilan dalam berinteraksi secara positif di dunia digital. Generasi muda yang memiliki kecerdasan digital dapat lebih bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi.
Peran orang tua sangat krusial dalam membangun karakter anak di era digital. Pengawasan yang seimbang serta komunikasi terbuka membantu anak memahami batasan dalam penggunaan internet. Dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat menjadi role model dalam beretika digital dan membimbing anak untuk tetap memegang nilai-nilai moral.
Pendidik juga memiliki tanggung jawab dalam membentuk karakter siswa. Pendidikan berbasis nilai harus diterapkan di sekolah agar anak memiliki kesadaran moral yang tinggi. Kurikulum yang memasukkan aspek digital ethics dapat membantu siswa memahami pentingnya bersikap bertanggung jawab dalam dunia digital.
Lingkungan sekitar, termasuk komunitas dan media, turut memengaruhi pembentukan karakter generasi muda. Konten media yang sarat akan nilai edukatif dan inspiratif dapat membantu anak dalam memahami pentingnya kejujuran, empati, dan disiplin. Sebaliknya, paparan konten negatif tanpa pendampingan dapat melemahkan karakter mereka.
Dampak positif teknologi terhadap karakter generasi muda tidak bisa diabaikan. Internet memberikan akses terhadap berbagai sumber belajar yang memperkaya wawasan dan keterampilan mereka. Namun, jika tidak dikontrol, media digital juga bisa memicu ketergantungan dan menurunkan kemampuan berpikir kritis.
Salah satu tantangan terbesar di era digital adalah penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Generasi muda yang tidak dibekali karakter kuat mudah terbawa arus informasi tanpa menyaring kebenarannya. Literasi digital harus menjadi bagian dari pendidikan agar mereka bisa berpikir rasional sebelum menyebarkan atau mempercayai suatu informasi.
Strategi menanamkan karakter kuat pada generasi muda dapat dilakukan melalui pembiasaan positif, seperti refleksi nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi terbuka mengenai etika digital dan tanggung jawab sosial juga dapat membantu anak memahami dampak dari setiap tindakan mereka di dunia maya.
Sebagai contoh nyata, banyak komunitas digital yang mulai membentuk forum edukatif untuk membimbing anak muda dalam menggunakan teknologi secara bijak. Program seperti “Internet Sehat” dan “Gerakan Literasi Digital” membantu generasi muda mengenali pentingnya etika dalam bermedia sosial dan berinternet secara bertanggung jawab.
Studi kasus lain menunjukkan bahwa anak-anak yang dididik dengan nilai-nilai karakter sejak dini lebih mampu menahan diri dari perilaku menyimpang di dunia digital. Mereka lebih kritis dalam menyikapi informasi dan lebih berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya. Ini membuktikan bahwa karakter yang kuat adalah kunci utama dalam menghadapi era digital.
Menanamkan karakter kuat bagi generasi muda bukan sekadar tanggung jawab individu, tetapi tugas bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan kerja sama yang solid, generasi digital dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berintegritas, dan memiliki etika yang tinggi dalam memanfaatkan teknologi. (*)
🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini





