https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Wednesday, October 22, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Artikel

Sarana dan Prasarana Sekolah; Fondasi Utama Pendidikan Berkualitas

Redaksi Oleh Redaksi
2 days ago
in Artikel
Reading Time: 4 mins read
A A
0
8
Bagikan
83
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh DAHLAWI, S.Kom., M.Si
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Aceh

KEBERHASILAN pendidikan tidak hanya ditentukan oleh guru dan kurikulum, tetapi juga sangat bergantung pada tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.

Buku, alat peraga, laboratorium, perpustakaan, ruang kelas yang layak, dan lingkungan belajar yang aman merupakan fondasi utama bagi lahirnya proses pembelajaran yang berkualitas. Tanpa dukungan fasilitas yang baik, sehebat apa pun guru dan seideal apa pun kurikulum, hasil belajar tidak akan optimal.

Sarana diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, seperti buku, media pembelajaran, komputer, dan alat tulis. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang menjadi penunjang utama proses pendidikan, seperti bangunan sekolah, ruang kelas, lapangan olahraga, laboratorium, dan tempat ibadah. Sarana dan prasarana ibarat dua sayap yang membuat pendidikan mampu terbang menuju mutu.

Realitas di lapangan masih jauh dari harapan. Di berbagai pelosok negeri, masih banyak sekolah dengan ruang kelas reyot, atap bocor, dinding retak, serta meja dan kursi yang sudah tidak layak pakai.

Tidak sedikit pula sekolah yang belum memiliki laboratorium, perpustakaan, bahkan toilet yang memadai. Padahal, menurut Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai jenjangnya.

Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan memiliki peran strategis dalam mengelola sarana dan prasarana. Salah satu kompetensi utama kepala sekolah adalah kemampuan manajerial dalam mengelola sarana dan prasarana secara efisien, efektif, dan sesuai aturan.

Kepala sekolah bukan sekadar pengawas bangunan, melainkan manajer sumber daya yang memastikan semua fasilitas berfungsi maksimal untuk menunjang pembelajaran.

Pengelolaan sarana dan prasarana mencakup proses perencanaan, pengadaan, inventarisasi, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan, hingga pelaporan. Setiap tahapan menuntut kecermatan dan akuntabilitas. Misalnya, dalam tahap perencanaan, kepala sekolah perlu menganalisis kebutuhan riil di satuan pendidikan agar pengadaan barang tidak mubazir dan benar-benar sesuai prioritas.

Setelah pengadaan, tahap yang sering diabaikan adalah pemeliharaan. Padahal, perawatan rutin merupakan kunci keberlanjutan fasilitas pendidikan. Sekolah yang disiplin merawat ruang kelas, laboratorium, dan peralatan pembelajaran akan menghemat biaya jangka panjang. Sebaliknya, sekolah yang lalai melakukan pemeliharaan akan menanggung kerugian besar ketika harus memperbaiki atau membangun ulang fasilitas yang rusak.

Sayangnya, dalam banyak kasus, kesadaran ini masih rendah. Pemeliharaan sering kali dianggap beban tambahan, bukan bagian dari manajemen mutu sekolah. Akibatnya, meja rusak dibiarkan, tembok retak tidak segera diperbaiki, dan perpustakaan kehilangan fungsinya karena buku-buku berdebu tanpa perawatan. Padahal, lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman adalah bagian penting dari pendidikan karakter bagi siswa.

📚 Artikel Terkait

DEBU SENJA TELAH LURUH

Dispopar Kota Lhokseumawe Buka Pendaftaran Duta Wisata 2018

Mencari Jalan Keluar Ketika Tersesat di Belantara Kampus

Joget di Gedung Terhormat, Rakyat Menangis di Kolong Jembatan

Inventarisasi juga menjadi aspek penting yang kerap diabaikan. Setiap barang milik negara yang digunakan di sekolah harus tercatat dengan sistem administrasi yang tertib dan lengkap. Inventarisasi bukan sekadar pencatatan, melainkan bagian dari tanggung jawab publik untuk menjamin aset pendidikan dikelola secara transparan. Tanpa data inventaris yang akurat, sekolah akan kesulitan merencanakan kebutuhan dan mempertanggungjawabkan penggunaan fasilitas.

Dalam konteks yang lebih luas, manajemen sarana dan prasarana bukan hanya urusan teknis, melainkan bagian dari strategi peningkatan mutu pendidikan.

Fasilitas yang baik menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, meningkatkan motivasi siswa, serta mempermudah guru dalam berinovasi.

Ruang kelas yang nyaman memacu semangat belajar, laboratorium aktif menumbuhkan rasa ingin tahu, dan perpustakaan yang hidup memperluas wawasan peserta didik.

Kita perlu mencontoh sekolah-sekolah yang berhasil mengelola fasilitasnya dengan baik. Ada madrasah di Aceh Besar, misalnya, yang mampu mengubah ruang bekas gudang menjadi laboratorium IPA dengan kerja sama masyarakat dan dukungan dana BOS. Inisiatif lokal seperti ini menunjukkan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berinovasi. Kepala sekolah yang kreatif mampu menggandeng orang tua, dunia usaha, dan alumni untuk ikut menjaga dan mengembangkan fasilitas sekolah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri telah menyediakan panduan standar melalui berbagai regulasi. Namun, regulasi tanpa pengawasan dan pelatihan manajerial tidak akan cukup. Diperlukan pelatihan berkelanjutan bagi kepala sekolah dan tenaga administrasi agar mereka benar-benar memahami prinsip efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan sarana dan prasarana.

Pemerintah daerah juga memiliki peran penting. Tidak semua sekolah mampu membiayai pemeliharaan atau pengadaan alat baru dari dana BOS yang terbatas. Dukungan APBD dan program Dana Alokasi Khusus (DAK) perlu diarahkan secara tepat sasaran, terutama bagi sekolah-sekolah di daerah tertinggal. Selain itu, audit dan monitoring harus dilakukan secara berkala untuk memastikan fasilitas yang sudah dibangun benar-benar dimanfaatkan.

Di sisi lain, partisipasi masyarakat perlu terus ditumbuhkan. Kesadaran bahwa sarana dan prasarana sekolah adalah aset publik harus menjadi bagian dari tanggung jawab sosial bersama.

Orang tua, komite sekolah, dan alumni dapat berperan aktif dalam membantu pemeliharaan, bahkan mendukung pengadaan fasilitas baru melalui kegiatan gotong royong. Nilai-nilai kebersamaan inilah yang menjadi ruh pendidikan bangsa kita.

Sarana dan prasarana bukan sekadar beton dan besi, melainkan simbol keseriusan bangsa dalam mendidik generasinya. Ruang kelas yang kokoh, perpustakaan yang hidup, dan laboratorium yang aktif mencerminkan komitmen negara terhadap masa depan anak-anaknya. Jika fasilitas pendidikan masih timpang, berarti kesetaraan kesempatan belajar belum benar-benar hadir.

Sudah saatnya kita menempatkan pengelolaan sarana dan prasarana sebagai jantung dari reformasi pendidikan. Pemerintah perlu memastikan setiap sekolah, di kota maupun pelosok, memiliki fasilitas minimal yang layak.

Kepala sekolah harus menjadi motor perubahan dengan manajemen yang transparan dan inovatif. Guru dan siswa perlu dilibatkan dalam menjaga kebersihan serta keutuhan lingkungan belajar.

Pendidikan yang berkualitas tidak mungkin lahir di ruang kelas yang bocor atau di bawah atap reyot. Pendidikan yang bermutu tumbuh dari tempat belajar yang nyaman, aman, dan menumbuhkan semangat belajar. Karena itu, membenahi sarana dan prasarana bukan sekadar memperbaiki bangunan, melainkan membangun masa depan bangsa.

Sarana dan prasarana sekolah adalah fondasi dari semua cita-cita pendidikan. Jika fondasi itu kuat, maka bangunan mutu pendidikan akan berdiri kokoh. Namun, jika fondasi itu rapuh, seluruh sistem akan runtuh.

Maka, mari kita mulai dari yang paling mendasar yaitu; menata, merawat, dan mengelola sarana serta prasarana sekolah dengan penuh tanggung jawab. Dari ruang kelas yang bersih dan terawat, dari laboratorium yang aktif, dari perpustakaan yang hidup, masa depan pendidikan Indonesia akan tumbuh dengan megah. dahlawi@gmail.com

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Kembalikan Marwah Guru Sebagai Orang yang Dihormati Bukan Dicaci
Kembalikan Marwah Guru Sebagai Orang yang Dihormati Bukan Dicaci
16 Oct 2025 • 60x dibaca (7 hari)
Garis Waktu yang Hilang
Garis Waktu yang Hilang
2 Oct 2025 • 52x dibaca (7 hari)
Mengapa Kita Malas Membaca
Mengapa Kita Malas Membaca
13 Oct 2025 • 37x dibaca (7 hari)
Gitu Aja Kok Repot: Merayakan Hari Humor Nasional.
Gitu Aja Kok Repot: Merayakan Hari Humor Nasional.
13 Oct 2025 • 34x dibaca (7 hari)
Sarana dan Prasarana Sekolah; Fondasi Utama Pendidikan Berkualitas
Sarana dan Prasarana Sekolah; Fondasi Utama Pendidikan Berkualitas
20 Oct 2025 • 33x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share3SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Fenomena Tangisan di Akhir Ramadan
#Doa di Bulan Ramadan

Fenomena Tangisan di Akhir Ramadan

Oleh Rosadi Jamani
2025/03/30
0
52

Oleh Rosadi Jamani Ramadan akan berlalu esok (31/3/2025). Hening. Lalu, di kejauhan, terdengar isakan lirih. Perlahan, suara tangisan pecah menjadi...

Baca SelengkapnyaDetails

PENTING SEKALI PEREMPUAN BERPENDIDIKAN TINGGI

Ya… Entahlah

Postingan Selanjutnya

The Hidden Crisis: Sexual Violence in Pesantren Is Three Times Higher Than in Regular Schools

Mahkota di Kepala Anak-Anak: Panggung, Ambisi, dan Masa Kecil yang Dikorbankan

Bersekolah Tak Selalu Berarti Berpendidikan: Saatnya Aceh Menumbuhkan Jiwa Belajar yang Merdeka

Kebaya di Karnaval, Kaos di Kehidupan: Budaya Indonesia antara Parade dan Kepribadian

Silahkan Komentar

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00