https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Wednesday, October 22, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda #Gerakan Menulis

Sejarah Adalah Guru Kehidupan

Redaksi Oleh Redaksi
4 months ago
in #Gerakan Menulis, Artikel, Bedah buku, Budaya Menulis, Latihan Menulis, Literasi, pegiat literasi, Pidie Jaya
Reading Time: 3 mins read
A A
0
11
Bagikan
114
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

Sebuah Catatan Kecil Dari Kegiatan Belajar Bedah Buku Karya Nezar Patria

Oleh Cut Ani Darniati, SH

Berdomisili di Pidie Jaya

Pada hari Selasa tanggal 01 Juli 2025, bertempat di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pidie Jaya  dilaksanakan bedah buku tahap dua berjudul “Sejarah Mati di Kampung Kami”.

Dalam acara bedah buku yang diselenggarakan oleh  Dinas Perpustakaan dan Kearsipan itu menghadirkan Tabrani Yunis sebagai narasumber. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta  yang  terdiri dari berbagai kalangan. Ada guru, mahasiswa, dan juga siswa SMP. 

Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengalaman tentang bedah buku kepada para peserta dari berbagai persfektif tentang buku tersebut.

Tabrani Yunis yang juga sering menjadi motivator dalam berbagai pelatihan, mengawali kegiatan itu  dengan memotivasi para peserta. Sebagai media, para peserta diperdengarkan sebuah podcast darı Potretonline.com, dengan judul Mulai darı Nol. Sebuah podcast yang menarik yang memberikan pemahaman dan membangkitkan kesadaran peserta untuk memulai  memulai dan melakukan kembali kebiasaan- kebiasaan yang baik dan positif,  walau harus memulai darı nol, 

Dalam audio percakapan itu, mengangkat pemikiran seorang filsuf, Aristoteles yang menceritakan tentang “tidak ada kata terlambat untuk memulai dari 0”.

Pandangan pertama Aristoteles yang disebutkan ialah Saya Tahu, Saya Tidak Tahu, yang bermakna seseorang tahu bahwa dirinya itu tidak tahu, disebabkan adanya kekurangan kesadaran diri sendiri untuk bangkit dalam menggali potensi yang dimiliki ataupun bakat yang terpendam.

Pandangan kedua dari Aristoteles tentang habit (kebiasaan). Habit sebagai kunci utama dalam pembentukan karakter dan pencapaian keunggulan moral. Aristoteles berpendapat bahwa kebajikan bukanlah bawaan lahir, melainkan hasil dari kebiasaan yang baik yang dilatih dan diulang-ulang.

Maknanya, tindakan baik yang dilakukan secara konsisten akan membentuk karakter yang baik dan pada akhirnya mengarah pada kehidupan yang bermakna.

📚 Artikel Terkait

T.A. Sakti, PRIA DI TUMPUKAN HIKAYAT

Menggores Asa Pemimpin Politik Baru Aceh

Guru SMAN Mosa Lulus Pelatihan di Amerika, Kacabdindik Banda Aceh – Aceh Besar Berikan Apresiasi

Untaian Puisi Dinda Anjelly

Pandangan ketiga ialah tujuan dan mengatasi tekad (akrasi), habit yang baik melalui pembiasaan pada akhirnya akan mengarah pada kebahagiaan, dan kehidupan yang baik adalah kehidupan yang penuh dengan kebahagiaaan. 

Ada hal sangat menarik pula dalam kegiatan ini, Narasumber memberikan pengalaman langsung bagi para peserta untuk melakukan atau mempraktikan bedah artikel secara perorangan. Para peserta memilih masing-masing satu artikel dari Potretonline.com, lalu melakukan bedah artikel. 

Saya memilih satu tulisan yang berjudul “Aceh Pasti Merdeka” untuk saya baca dan kemudian saya bedah. Alasan saya memilih tulisan tersebut, karena pertama saya tertarik pada judul dan juga tema

yang diangkat, dan tema tersebut sedang hangat diperbincangkan di publik setelah terjadinya kontoversial sengketa empat pulau kepemilikan Aceh.

Sesi terakhir adalah sesi bedah buku, yang membedah buku seorang penulis yang namanya sudah sangat dikenal publik. Selanjutnya, masuk ke acara inti yaitu bedah buku “Sejarah Mati Kampung Kami” Tahun terbit 2023.

Narasumber, Tabrani Yunis menyebutkan beberapa alasan mengapa buku tersebut menarik untuk dibedah. Sebelumnya, beliau menjelaskan terlebih dahulu apa itu pengertian dari bedah buku. Pengertian bedah buku ialah kegiatan diskusi yang membahas isi, pesan dan latar belakang penulisan. 

Setelah menjelaskan pengertian, kemudian narasumber menjelaskan alasan tertarik dengan buku tersebut. Ada beberapa alasan mengapa memutuskan untuk membedah buku tersebut.

Yang pertama melihat profil penulis. Sedikit saya uraikan tentang penulis buku “Sejarah Mati Kampung Kami”. Beliau bernama Nezar Patria, lahir pada tanggal 5 Oktober 1970, seorang wartawan, aktivis, penyair dan pencatat sejarah. Dan buku tersebut menarik untuk dibedah karena isi bukunya, dimana terdapat 29 essay karya jurnalistik dengan tebal buku sebanyak 204 halaman.

Serta tema utamanya yang dıangkat, mentangkut masalah  konflik bersenjata dan tragedi tsunami. Menariknya buku tersebut juga tentang tokoh yang diangkat dalam buku. Mulai dari tokoh kecil dari masyarakat biasa, seperti supir bus dan lain-lain, hingga tokoh pergerakan seperti Hasan Tiro yang diulas dengan sangat rinci. Begitu juga halnya tokoh Nasional yang bergerak di bidang jurnalistik seperti GunawanMuhammad, Pram, Bre dan lain-lain.

Dari segi gaya penulisan, buku tersebut yang disajikan secara efektif, personal, puitis, dan tidak berat, gaya bahasanya mengalir serta menggabungkan narasi besar dengan pengalaman sehari-hari yang kaya akan data. Dan banyak kutipan menarik yang disajikan di dalam buku yang salah satunya

“Sejarah adalah Guru Kehidupan”, dimana kutipan itu mempunyai arti dan makna yang mendalam. Ungkapan “Sejarah adalah Guru Kehidupan” (Historia Mgistra Vitae) yang dicetuskan oleh Filsuf Romawi, Cicero, menunjukkan bahwa sejarah memilki peran penting dalam memberikan pelajaran dan wawasan untuk kehidupan. Sejarah bukan hanya kumpulan peristiwa masalalu, tapi juga sumber pelajaran yang berharga untuk memahami diri sendiri, masyarakat dan dunia.

Kesimpulannya, buku dengan judul “Sejarah Mati di Kampung Kami” mengajak pembaca untuk menyelami dunia dengan cara efektif. Secara keseluruhan, buku tersebut memberi kesan positif, dan pembaca juga mendapat pemahaman pengetahuan serta pelajaran berharga dari penulis.

Tentunya, terakhir kami ucapkan kepada bapak Tabrani Yunis selaku Narasumber, yang telah memberikan kami ilmu dan juga pengalaman baru yang sangat luar biasa mengenai bedah buku yang dilakukan. Harapannya semoga ke depan makin banyak dari masyarakat yang sadar dan pentingnya akan membaca, apalagi mengenai sejarah, karena sejarah merupakan sumber pembelajaran yang berharga untuk kehidupan.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Kembalikan Marwah Guru Sebagai Orang yang Dihormati Bukan Dicaci
Kembalikan Marwah Guru Sebagai Orang yang Dihormati Bukan Dicaci
16 Oct 2025 • 60x dibaca (7 hari)
Garis Waktu yang Hilang
Garis Waktu yang Hilang
2 Oct 2025 • 52x dibaca (7 hari)
Mengapa Kita Malas Membaca
Mengapa Kita Malas Membaca
13 Oct 2025 • 37x dibaca (7 hari)
Gitu Aja Kok Repot: Merayakan Hari Humor Nasional.
Gitu Aja Kok Repot: Merayakan Hari Humor Nasional.
13 Oct 2025 • 33x dibaca (7 hari)
Sarana dan Prasarana Sekolah; Fondasi Utama Pendidikan Berkualitas
Sarana dan Prasarana Sekolah; Fondasi Utama Pendidikan Berkualitas
20 Oct 2025 • 32x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share4SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Aceh

Proyek Berkelanjutan dan Mentalitas Pembangunan Kita

Oleh Tabrani Yunis
2016/11/18
0
61

Oleh Tabrani YunisDirektur Center for Community Development and EducationAda rasa bahagia di hati, kala menyaksikan geliat pembangunan yang pesat sedang...

Baca SelengkapnyaDetails

Munculnya Kelas Baru Prekariat

Dari Geng Motor ke Jalan Lurus

Postingan Selanjutnya
Seragam yang Tak Pernah Baru

Seragam yang Tak Pernah Baru

Rahasia Seru di Ujung Indonesia

Rahasia Seru di Ujung Indonesia

Resepi Bersahabat

Resepi Bersahabat

Rahasia Seru di Ujung Indonesia - Ulasan

Kisah Bejat Predator Anak di Balik Seragam

Kisah Bejat Predator Anak di Balik Seragam

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00