https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Saturday, November 8, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Aceh

Budaya Ukir Inai Dilombakan

Redaksi Oleh Redaksi
7 years ago
in Aceh, Budaya, Inai, Perempuan, PKA 7
Reading Time: 3 mins read
A A
0
5
Bagikan
52
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

BANDA ACEH – Sebanyak 16 kabupaten/kota di Aceh mengikuti perlombaan Boh Gaca (menghiasi tangan pengantin dengan inai) di Museum Aceh, Rabu (8/8/2018), dalam rangka memeriahkan serangkaian acara pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII. 
Pada kegiatan bertema “Boh Gaca” tersebut, masing-masing daerah mengutus lima orang peserta.  Seorang menjadi peraga mempelai wanita (pengantin) berbaring di kasur yang telah disediakan.   Sementara empat lainnya mengukir inai di tangan dan bagian atas telapak kaki sang mempelai. Setiap kelompok peserta menampilkan kerapian dalam mengukir inai sesuai ciri khas daerahnya. 
Ketua tim penjurian inai, Mughfirah menjelaskan sejarah inai masuk ke Aceh. Menurutnya, budaya inia merupakan pengaruh dari budaya Arab, Cina, Eropa, dan Hindia. Pengaruh budaya dari negara ini kemudian mewarnai kehidupan masyarakat di Aceh. 
“Perpaduan dari negara-negara inilah yang membawa seni ukir inai pada pengantin di Aceh,” ujarnya.
Kendati demikian, setiap daerah di Aceh memiliki ciri khas ukiran masing-masing. Akan tetapi, dalam perlombaan itu dewan juri membolehkan memodivikasi setiap ukiran inai. “Boleh dimodivikasi seperti memadukan antara ciri khas Aceh Besar dengan Aceh Utara. Itu boleh, walaupun masing-masing daerah itu punya ciri khas nya, kata Mughfirah.
Tak hanya itu, setiap ukiran inai masing-masing daerah tersebut juga memiliki makna dan ciri khas tersendiri. Dia mencontohkan,  seperti Aceh Barat terkenal dengan Bungong Awan Sion, dan  Awan Meucanek. Banda Aceh terkenal dengan Pinto Aceh. 
Begitu juga di Aceh Singkil mereka mempunya ciri khas motif yang sangat memberikan makna bagi masyarakatnya yaitu gambar cincin Nabi Sulaiman. Sementara Aceh Tenggara, dalam seni ukir inainya berbentuk lingkaran bulat. 
“Mereka memaknai lambing tersebut sebagai Tuha Peut.  Dalam kehidupan masyarakat itu ada Tuha Peut yang meluruskan berbagai masalah dalam kehidupan,” tuturnya.  
Di sisi lain, kata Mughfirah, inai juga bermanfaat bagi orang-orang yang bermasalah dalam kesehatan. Proses pembuatan inai ini sendiri, tergantung pada ukirannya dan bisa memakan waktu hingga sampai dua jam.
“Proses ukirannya ini membutuhkan waktu lumayan lama kadang sampai dua jam. Ukirannya itu mulai dari tangan hingga ke kaki,” ujarnya. 
Dari sisi sejarah, tambahnya, inai bermula pada masa Nabi Ibrahim. Ketika itu Nabi Ibrahim memiliki dua orang istri, Siti Sarah dan Siti Hajar. “Nah, yang namanya manusia pasti memiliki sifat cemburu. Oleh karena itu, Siti Sarah sebagai istri pertama kemudian melumuri inai di tangannya supaya menarik,” kata Mughfirah mengisahkan.  
“Setelah diukir, ternyata benar inai memiliki khasiat luar biasa. Siti Sarah lebih tampak mempesona. Jadi sejarah itulah mengapa seorang pengantin yang hendak dinikahkan supaya lebih mempesona diberikan ukiran inai,” tambahnya. []

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 118x dibaca (7 hari)
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
13 Mar 2025 • 111x dibaca (7 hari)
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
15 Mar 2025 • 97x dibaca (7 hari)
Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Perempuan Penggenggam Pasir
Perempuan Penggenggam Pasir
5 Mar 2025 • 66x dibaca (7 hari)

📚 Artikel Terkait

Perubahan Sosial Melalui Kebeningan Hati

TANTANGAN MEMBUKA USAHA DI ERA MEA

Membangun Produktivitas Remaja Perempuan Aceh dalam Bidang Fashion Islami

Bincang Buku Membumikan Literasi, Karya Tabrani Yunis Besok, di Pustaka Wilayah Aceh

📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Aceh

Disdikbud Banda Aceh Salurkan Bantuan ke Murid Korban Kebakaran Ponpes Babul Maghfirah

Oleh Redaksi
2024/02/05
0
50

  Potretonline.com- BANDA ACEH - Dinas Pendidikan san Kebudayaan (Disdikbud) Banda Aceh bersama Kelompok Kerja Kepala Sekokah (K3S) Sekolah Dasar...

Baca SelengkapnyaDetails

‎Kafe, Rumah Singgah Bagi Peradaban Manusia Modern

HABA Si PATok

Postingan Selanjutnya

Dispora Tampilkan Catur Budaya Ekshibisi

Memek, Makanan Nan Menggoda Lidah

Melestarikan Permainan Gasing Melalui Perlombaan Rakyat PKA

Kitab Kuno Aceh Abad 18 Bahas Tentang Waktu Gempa NTB dan Tsunami Aceh

Warga Berburu Kuliner di Anjungan PKA

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00