https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Thursday, June 19, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI
Pariwara
Beranda Membaca

Dunia Terus Berubah, Kita Mau Kemana?

Redaksi Oleh Redaksi
7 years ago
in Membaca, Menulis, Pendidikan, Sekolah, sosial, Teknologi
Reading Time: 4 mins read
A A
0
5
Bagikan
52
Melihat

Oleh Tabrani Yunis

Akhir-akhir ini, ruang publik bagi masyarakat dunia untuk berekspresi, berkreasi dan berinovasi secara sangat produktif di dunia maya tampaknya semakin banyak dan terbuka luas. Bukan hanya itu, bahkan tidak ada batas waktu. Kita bisa mengisinya dengan berbagai macam isi atau content.  Pokoknya, berbagai macam ruang di dunia maya dibuka tanpa ada batas ruang dan waktu.
Dahulu, ketika email belum ada, kita berkirim surat lewat jasa pos atau jasa pengiriman yang memakan waktu cukup lama. Untuk mengirim surat di dalam wilayah satu Negara saja, seperto halnya, di dalam negeri Indonesia, untuk mengirimkan surat ke Jakarta saja, bisa menghabiskan waktu satu minggu. Namun kini dengan electronic mail atau yang sering kita sebut dengan singkatannya email, surat kita bisa sampai ke tujuan hanya dalam satu klik dan bisa langsung diterima antar benua dan sebagainya. Tentu saja, bukan kiriman dalam bentuk fisik, seperti lembaran kertas yang dimasukan dalam amplop, tetapi semua dalam bentuk elektronik, yang bisa dicetak ( bila diinginkan) oleh si penerima. Kecuali dokumen โ€“dokumen yang sudah dicetak, masih membutuhkan tenaga kurir atau jasa ekspedisi. Jasa ekspedisi berubah begitu cepat.
Anda masih ingat dengan pesawat telepon? Tentu saja masih ingat, apalagi mainan-mainan berbentuk telepon yang memnggunakan kabel tersebut masih bisa kita dapatkan di toko-toko mainan. Nah, telepon  yang dahulu serba kabel dan mahal, setelah adanya telepon Selular yang kita namakan dengan handphone atau mobile phone itu, telepon pun berubah dan bahkan ditinggalkan orang. Telepon kabel sudah tidak layak digunakan, karena hanya diletakkan di rumah, atau tidak bisa dibawa ke mana-mana. Telepon yang kemudian dilengkapi dengan facsimile, printer dan lainnya, kini juga sudah ketinggalan zaman. Semuanya sudah digantikan dengan hadirnya berbagai macam gadgets yang semua ada di dalam satu alat, termasuk kamera dan lain-lain. Ya, tidak dapat dipungkiri, semua bentuk komunikasi menjadi semakin cepat, murah dan masif.
Pokoknya, saat ini, yang kita sebut era digital, era kemajuan pertumbuhan dan perkembangan teknologi komunikasi dan innformasi, hidup kita penuh dan serba digital. Buktinya, alat-alat atau teknologi informasi dan komunikasi itu hadir semakin canggih atawa sophisticated dilengkapi dengan berbagai macam aplikasi dan semakin semarak dengan adanya berbagai macam bentuk media social seperti Facebook, instagram, twitter, Line, linkedin dan lain-lain. Semua ini membuat dunia semakin sempit. Komunikasi pun semakin membuat mudah dan bahkan jauh lebih murah dibandingkan pada masa lalu atau zaman old.

Ya, semuanya tidak ada batas (borderless) dalam semua strata kehidupan. Semakin sejahtera hidup kita, maka semaki tinggi kualitas dan kecanggihan alat komunikasi yang kita miliki. Bukan hanya itu, yang jelas saat ini, kita pun secara bersama-sama sudah membangun tenpat di dunia maya yang nyata. Lihatlah apa yang sedang terjadi, dunia maya atau yang juga kita sebut dengan cyber itu, semakin disesaki dengan berbagai aktivitas dan orang. Sehingga tidak ada lagi batasan yang disebabkan adanya batas waktu dan tempat. Kapan saja, dimana saja dan dalam suasana apa saja, bisa secara aktif mengekspresikan sesuatu dan juga mengakses sesuatu, informasi dan juga komunikasi langsung serta tidak langsung. Yang penting ada gadget dan tersedia internet.
Terbukti bahwa zaman berubah begitu cepat, sejalan dengan cepatnya pergantian waktu. Dalam kondisi semmacam ini seakan semua hal bisa dilakukan. Semua berubah dengan begitu cepat. Kita bahkan dibuat terkejut-kejut, tanpa pernah bisa kompromi. Yang bisa berfikir dan bertindak cepat dan sigap serta memiliki kapasitas yang proma, mereka akan mampu menyesuaikan diri dengan cepatnya perubahan zaman tersebut. Sementara orang-orang yang tidak memiliki kapasitas seperti yang diharapkan di era digital ini, maka percayalah bahwa mereka akan tergilas dan menjadi korban kemajuan zaman.

Sudah sangat jelas bahwa zaman terus berubah. Tidak ada yang mampu menghambat perubahan itu. Tidak ada yang bisa lari dari perubahan itu. Apalagi perubahan yang sedang berlangsung begitu pesat. Bila ingin diam, maka akan tergilas. Lalu kalau ingin lari, maka akan tertinggal dan bahkan tidak akan mampu mengejar nanti. Pilihan yang tepat adalah harus terus mengikuti perubahan dengan cerdas dan bijak. Menjadi pengikut zaman yang cerdas dan bijak, caranya adalah dengan meningkatkan kesadaran dan kemauan untuk terus belajar. Bila hingga sekarang kita tidak sadar dan tidak mau belajar beradaptasi atau bahkan menjadi ahli dalam bidang digital, kita hanya akan menjadi korban yang dikorbankan dan akan terus dijaga menjadi korban. Oleh sebab itu, kita harus sadari dan fahami bahwa kita saat ini sedang mengarungi arus deras. Maka, dalam kondisi semacam ini, kita harus mampu selamat dalam mengarungi arus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut dengan cerdas dan bijak. Bila kita cerdas dan bijak, Insya Allah akan mampu mengarungi arus deras tersebut.
Nah, apa yang harus kita lakukan ketika kita sekarang sedang menikmati perubahan zaman itu. Jawabannya tetap saja pada sector pendidikan. Pendidikan yang dimaksud, bukan hanya pendidika formal atau pendidikan sekolah. Akan tetapi jauh lebih banyak bisa dilakukan d luar jalur lembaga pendidikan formal. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa sekolah memiliki peranan penting untuk menyiapkan generasi bangsa ini selamat dari terjangan arus globalisasi, dan dekadensi  oral yang terus melanda. Kita selayaknya sadar bahwa pendidikan itu bukan hanya sekolah. Masa bersekolah memang diakui dan disebut sebagai masa belajar dalam jenjang pendidikan formal yang maksimal secara mayoritas kita bekajat selama 12 tahun. Namun, sering kali setelah itu proses belajar terputus.Maka idealnya, kita menjalankan prinsip pendidikan sepanjang hayat ( Life long learning.

Kemudian, agar kita mampu menghadapi ancaman atau tantangan perubahan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, hal yang harus kita lakukan adalah tetaplah terus belajar, meningkatkan daya literasi, termasuk literasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masa kini. Sekali lagi, kita memang harus belajar dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang sedang berubah dengan pesat ini. Jadi, camkanlah bahwa dunia terus berubah, maka kini semua orang harus belajar lebih cepat dan lebih maju. Insya Allah kita akan bisa hidup aman.


Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya

Sepeda Untuk Siti Julaiha dan Fitriani

Terkesimanya Seorang Gadis

Kopi, Bisakah Ia Kembali?

Mengapa Harus Dia?

Mengapa Harus Membenci?

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
392

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
358

Responden Terpilih

March 14, 2025
130
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
380

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
239

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
BENGKEL OPINI RAKyat

Sengketaย Terpelihara

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/05
0
129

Oleh Tabrani Yunisย  Pulau Panjang, Mangkir Ketek, Mangkir Gadang dan Lipan Tidak seperti Pulau Sipadan dan Ligitan Yang durebut Malaysia  karena...

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

EleฤŸi Negerikuย ย Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani Yunis
2025/06/03
0
81

Oleh Tabrani Yunis Negeri mutu manikam berkabut gelap Yang terbentang di garis Khatulistiwa  Apakah ada matahari yang disadap  Hingga seluruh...

Kegalauan Bapak

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/29
0
104

Oleh Tabrani Yunis  Nak, Kemarilah duduk sejenak Kuharap kau dapat menyimak Setiap kata dan kalimat Bapak Walau usiamu masih anak-anak...

Senja Merah

Senja Merah

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/28
0
91

Oleh Tabrani Yunis Senja merah Merekah Bagaikan darah Tumpah Ruah  Senja merah darah Mengalir menjarah lembah Di ufuk barat tampak...

Populer

  • Christiaan Snouck Hurgronje, Antropolog yang Selalu Membela Aceh dan Islam

    Surat Wasiat Christiaan Snouck Hurgronje akan Dibuka Tahun 2036 oleh Notaris di Leiden, Belanda

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    41 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Begitu Susahnya Tito Minta Maaf pada Rakyat Aceh

    25 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Ali Hasyimi Tokoh Multitalenta

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Christiaan Snouck Hurgronje, Antropolog yang Selalu Membela Aceh dan Islam

    14 shares
    Share 6 Tweet 4
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan
  • Saat Plastik Bertemu AI

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
  • Saat Plastik Bertemu AI

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00