https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Saturday, November 8, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Budaya

Berkat Sebuah Kejujuran

Redaksi Oleh Redaksi
8 years ago
in Budaya, Kejujuran, Potret Remaja
Reading Time: 2 mins read
A A
0
5
Bagikan
50
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

Diceritakan oleh Rizka Aulia Ramadhani
Kelas IX SMPN 2 Bandar Dua. Pidie Jaya

Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja yang adil dan bijaksana. Ia selalu berlaku adil kepada semua rakyatnya, juga keluarganya. Ia juga suka dengan orang jujur. Raja itu mempunyai burung yang disayanginya. Burung itu dikurung di dalam sangkar emas. Raja selalu melepas burung itu ke udara di pagi hari. Burung itu selalu pulang di sore hari.

Suatu hari burungnya tidak pulang. Raja pun mulai cemas. Ia memerintahkan prjuritnya untuk mencari burungnya itu. Sedang beberapa jam kemudian, salah seorang prajurut melapor bahwa ia menemukan bangkai burung yang sudah mati dan terkubur di tanah. Setelah mendengar kabar itu, raja pun menjadi sangat sedih. Kabar tentang kematian burung milik raja mulai terdengar hingga ke desa terpencil. Semua orang sangat sedih dengan kematian burung milik raja mereka.

Setelah beberapa hari kemudian datanglah seorang remaja lelaki ke istana. Ia ingin bertemu dengan raja. Setelah diizinkan masuk, lelaki tersebut bertemu raja yang kebetulan sedang makan siang. Lelaki tersebut dipersilahkan masuk sambil makan siang bersama raja. Raja tersebut menanyakan kepada laki-laki tersebut siapa namanya dan apa gerangan maksud kedatangannya ke Istana.

“ Nama saya Arsyil, maksud kedatangan saya kemari untuk memberitahukan tentang kematian burung tuanku” kata lelaki tersebut.

“Baiklah, ceritakan siapa yang telah membunuh burungku” kata raja.

📚 Artikel Terkait

Kembangkan GLS, Kadisdikbud Aceh Selatan Bagikan Majalah ke Siswa SMP Satu Atap Alur Keujrun

Catatan Tambahan Untuk Menikmati Beragam Media Berbasis Internet Bagi Kita di Indonesia Agar Lebih Beradab dan Bermartabat

Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Mati Rasa 20 Tahun Tsunami Aceh di Benak Generasi Alpha

“sebenarnya saya yang telah menyebabkan burung tuanku mati.” Kata Arsyil memulai cerita.

“Pada suatu sore, saya sedang berjalan-jalan di hutan sambil bersiul merdu. Tiba-tiba saya melihat pohon mangga yang sangat banyak buahnya. Lalu saya mengambil batu dan melemparnya ke buah mangga tersebut agar jatuh. Akan tetapi batunya meleset dan mengenai burung yang terbang di samping pohon mangga tersebut, lalu burung itu pun jatuh dan mati.

Kemudian saya melihat burung tersebut, dan ternyata burung itu adalah burung yang mulia. Lalu saya mengubur burung tersebut, kemudian saya pergi dari sana dan pulang. Saat tidur saya tidak bisa memejamkan mata. Saya selalu merasa bersalah. Dan akhirnya saya membuat keputusan untuk menemui yang mulia dan menceritakan apa yang terjadi.”

“Jika yang mulia ingin menghukum saya, saya akan menerimanya dengan lapang dada” . Kata akhir mengakhiri ceritanya panjang lebar.

Saat mendengar cerita itu raja ingin marah kepada Arsyil, tetapi ia memaafkan Arsyil, karena sudah mengakui kesalahannya. Dan Arsyil pun tidak jadi dihukum, malah ia diberi hadiah oleh raja tersebut.

Jadi kita harus bersikap jujur dan mengakui kesalahan yang kita lakukan dan berani mengakui kesalahan.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 118x dibaca (7 hari)
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
13 Mar 2025 • 111x dibaca (7 hari)
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
Mengenal Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Semakin Popular
15 Mar 2025 • 97x dibaca (7 hari)
Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 86x dibaca (7 hari)
Perempuan Penggenggam Pasir
Perempuan Penggenggam Pasir
5 Mar 2025 • 66x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

Bahasa

Kesopanan (dalam) Dunia Tulis

Oleh Redaksi
2025/05/14
0
58

Catatan Paradoks; Wayan Suyadnya Dunia ini panggung paradoks. Kita membaca dan menulis, mendengar dan berbicara—dua keping mata uang yang tak...

Baca SelengkapnyaDetails

MALAM PERGANTIAN KE 365

Sahabat

Postingan Selanjutnya

Selayaknya Anda Mengenal Majalah POTRET Lebih Dekat

MUDA DAN SUKSES MESKI MASIH KULIAH

Sukses dengan Modal Nekat dan Gila

Jangan Jadikan Bisnis Hanya Sebatas Mimpi, Lakukan Segera !

TEMPAT PENGAJIANKU TERCINTA

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00