• Terbaru

Wujudkan Program Literasi Kritis untuk Meningkatkan Kesejahteraan Perempuan Indonesia

September 11, 2017

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Benarkah Matematika Mata Pelajaran Horor?

November 11, 2025

Kepemimpinan, Kecantikan, dan Penampilan Perempuan Dibentuk oleh Budaya Patriarki

November 11, 2025

Kasino Pertama di Uni Emirat Arab: Antara Diversifikasi Ekonomi dan Dilema Identitas Islam

November 11, 2025

🚩🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

November 11, 2025

Pahlawan dan Peradaban

November 11, 2025

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Mengoreksi Adab Kemanusiaan Kita ( Hari Pahlawan)

November 10, 2025

Menimbang Relativisme Pahlawan

November 10, 2025

Kehebohan Miss Universe 2025: Drama, Sponsor, dan Suara Perempuan

November 10, 2025
Kuliah Tanpa Beban: Kritik Terhadap Klaim Kuliah yang Terlalu Mudah

Banda Aceh Menuju Kota Empat Bahasa: Gerbang Baru Indonesia ke Dunia

November 9, 2025
Pujangga Lama dan Pujangga Baru Punah, Karena Tidak Mendapat Tempat Dalam Negara Sistem Republik

Ketika Kebijakan Menkeu Sudah Bersilangan Dengan Presiden, Purbaya Yudhi Sadewa Akan Lebih Mulia & Terhormat Mundur dari Kabinet

November 9, 2025
Tuesday, November 11, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

Wujudkan Program Literasi Kritis untuk Meningkatkan Kesejahteraan Perempuan Indonesia

RedaksiOleh Redaksi
September 11, 2017
0
Reading Time: 26 mins read
🔊

Dengarkan Artikel



Jaringan Pendidikan Alternatif Perempuan Indonesia dalam rangka Hari Aksara Internasional (Jaringan LSM dan Individu di seluruh Indonesia Pegiat Pendidikan Alternatif bagi Perempuan) bersama 15 lembaga dan 16 individu menerbitkan rilis.
Angka buta aksara di Indonesia memang mengalami penurunan. Berdasarkan data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) per tahun 2015. Sebanyak 3,56 persen penduduk Indonesia atau dari 5,7 juta orang masih buta aksara. Angka tersebut menurun tipis dari tahun 2014 sebelumnya yakni 3,7 persen atau 5,9 juta penduduk. Mayoritas penyandang buta aksara ini adalah perempuan.
Sayangnya, penurunan angka buta huruf tidak atau belum dibarengi dengan pemberdayaan perempuan padahal angka tinggi buta aksara diderita oleh perempuan.
Beberapa masalah perempuan yang masih memprihatinkan yaitu angka kematian ibu melahirkan yang masih tinggi (126 kematian per 100.000 melahirkan), Perkawinan Usia Anak (23% dan Indonesia termasuk tertinggi di kawasan Asia Pasifik, KDRT (catatan BPS 2017: 28 juta perempuan mengalami kekerasan) dan rendahnya representasi perempuan dalam politik (17%).
Terkait dengan isu penguatan gerakan fundamentalisme, Institut for Policy Analysis of Conflict (IPAC) di Jakarta, baru saja mengeluar hasil studinya yang menyatakan bahwa banyak perempuan yang sudah lama bergabung dengan kelompok-kelompok militan dan jihadis. Tapi mereka biasanya berperan pasif. Namun belakangan ada kecenderungan para perempuan diterjunkan dalam aksi-aksi bunuh diri. Meningkatnya partisipasi aktif para perempuan seiring dengan makin canggihnya jaringan media sosial. Lewat jaringan itu, propaganda jihadis makin mudah diakses, juga oleh kaum perempuan.
Permasalahan tersebut terjadi karena perempuan selalu dianggap warga kelas 2 sehingga tidak dianggap penting untuk pelibatan atau pemberdayaan bagi perempuan termasuk akses terhadap pendidikan serta keaksaraan. Dengan masih lemahnya perspektif keadilan terhadap perempuan tersebut maka tidak heran jika kebijakan yang dilahirkan akan selalu mendiskriminasi perempuan. Misalnya kebijakan atau perda-perda yang dianggap diskriminatif hasil monitoring Komnas Perempuan karena memiliki aturan kriminalisasi, mengandung moralitas dan agama, dan pengaturan terhadap kontrol tubuh, lambannya pembahasan kebijakan yang melindungi perempuan seperti RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa program keaksaraan yang berjalan selama ini belum memberikan pemberdayaan terhadap perempuan karena masih beorientasi melek aksara semata. Jikapun ada program keaksaraan fungsional tetapi lebih mengarah kepada keterampilan usaha yang semakin menguatkan domestifikasi perempuan.

Sudah saatnya keaksaraan yang dibangun yaitu untuk pemberdayaan perempuan agar mereka mampu berpartisipasi dan mengawasi program pembangunan terutama yang terkait dengan kesejahteraan dirinya. Hal ini sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada isu pendidikan yaitu menjamin pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua.

Partisipasi masyarakat sipil dalam mengembangkan pendidikan kritis bagi perempuan sudah sejak lama dan mampu mengeliminir kekerasan terhadap perempuan bahkan berpartisipasi dalam proses pembangunan mulai dari Musrenbang Tingkat Desa sampai dengan pengawasan pembangunan. Upaya ini telah diakui di beberapa daerah dengan dilakukanya replikasi pemberdayaan perempuan oleh pemerintah daerah.
Atas dasar permasalahan tersebut dan pentingnya peran negara dalam mengatasi masalah keaksaraan khususnya pendidikan perempuan, kami dari masyarakat sipil baik itu lembaga maupun individu yang aktif dalam melakukan Pendidikan Alternatif bagi Perempuan pada Hari Aksara Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September, mendesak kepada:
Joko Widodo (Presiden Republik Indonesia) agar segera mewujudkan Pembentukan Satuan Tugas Pemajuan Perempuan
Kementerian/Lembaga Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah agar:
Merevitalisasi program keaksaraan yang disesuaikan dengan situasi saat ini yang mampu meningkatkan partisipasi  dan kekritisan Perempuan, keberagaman dan anti kekerasan.
Memastikan agar praktek-praktek baik dalam pendidikan alternatif perempuan menjadi input penting bagi pemerintah dalam melaksanakan program pemberdayaan perempuan
Mengadopsi praktik baik pendidikan alternatif perempuan sebagai pilot project untuk pemberdayaan perempuan.

Daftar Lembaga dan Individu Pendukung:
Dukungan Lembaga:
Aliansi Sumut Bersatu, Medan
AMAN Indonesia, Jakarta
CCDE, Banda Aceh
Dewi Keadilan, Sulawesi Selatan
E-net For Justice, Jakarta
Institut KAPAL Perempuan, Jakarta
KPS2K, Jawa Timur
Lembaga Pambangkik Batang Tarandam, Padang
LPSDM, Lombok Timur
PEKKA, Jakarta
Perkumpulan Pondok Pergerakan, Kupang
Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan, Bekasi
Yayasan Dian Tama, Pontianak
Yayasan Perempuan BesKar, Bone
Yayasan Teratai Hati Papua

Dukungan Individu:
Andi Inar sahabat, WIRE Gorontalo
Asia A. Pananrangi, Bone, Sulawesi Selatan
Cindra , Sikola Mombine Palu
Delmyser Ndolu, Kupang, NTT
Eva Khovivah, Banda Aceh
Henny Dinan, Rumah Tenun Baku Peduli, Labuan Bajo, NTT
Iva Hasanah, Jawa Timur
Mesry M Tefa, NTT
Ona Ramzia Djangoan, Ternate, Maluku
Qory Dellasera – Mitra Imadei, Jakarta
Ririn Hayudiani, Lombok Timur, NTB
Rona septiani,  JARI Kalteng
Sarinah, Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan, Bekasi
Tabrani Yunis, Banda Aceh
Theresia Indriani Pratiwi, Lembaga Dayak Panarung, Kalteng
Yulianti Puti, Padang, Sumatera Barat

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 197x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 174x dibaca (7 hari)
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
Ketika Kemampuan Memahami Bacaan Masih Rendah
27 Feb 2025 • 150x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 144x dibaca (7 hari)
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
Kala Anak Negeri, Tak Mengenal Negerinya
13 Mar 2025 • 140x dibaca (7 hari)

📚 Artikel Terkait

Kesenian Khas Simeulue Nandong Ditampilkan Siswa SMKN 3 Sinabang di Pentas Seni dan Budaya

Sepeda di Mata Anak-Anak

POJOKKAN SRI

Entah Dia Dimana

📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    152 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya

Mie Caluk Khas Pidie Jaya

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00