https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Wednesday, October 1, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Artikel

SUMPAH PEMUDA DAN PERKEMBANGAN ZAMAN

Potret Online Oleh Potret Online
11 months ago
in Artikel, Literasi
Reading Time: 3 mins read
A A
0
6
Bagikan
59
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

 

Thomas Krispianus Swalar

 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesatnya dewasa ini, sampai –sampai tidak bisa membedakan antara yang nyata dan ilusi. Dunia sedang dilanda berbagai masalah, terutama masalah perkembangan teknologi yang mengharuskan semua orang mau atau tidak mau harus berusaha untuk masuk dalam arus teknologi tersebut. Tidak saja orang dewasa, tetapi anak-anakpun malahan lebih mahir dalam dunia teknologi.

Ini bukan salah bunda mengandung, perkembangan ilmu pengetahuanlah yang mengharuskan setiap anak untuk saling berlomba dalam dunia teknologi.

Membaca puisi karya Denny JA yang berjudul Nasionalisme di Era Algoritma, kita tentu bertanya, apa yang sedang berkecamuk dalam pikiran Denny JA, sehingga ia boleh melahirkan puisi tersebut.

Tentu dalam memaknai sebuah puisi akan berbeda pada setiap pembaca. Kata orang, begitu sulitnya kita memaknai sebuah puisi: Tentu ada yang mengatakan bahwa memang benar sulit untuk menafsirkan makna yang terkandung dalam sebuah puisi, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa tidak sulit untuk memahami makna yang terkandung dalam sebuah puisi tersebut.

Memang dalam kenyataannya tidak semua orang menyukai puisi. Katanya, apa sih puisi itu, malah membuat kita tambah bingung dengan apa yang ditulis oleh seorang penyair. Dan hal ini bukan lantas membuat orang lain tidak menyukai puisi.

Membaca puisi adalah membaca kehidupan yang sedang mereka,dia, kamu, kita jalani dalam kehidupan. Puisi adalah gambaran kehidupan yang merupakan proses olah rasa dari sang penyair.

Tentunya dalam puisi ada hal yang membedakannya dengan karya sastra lain, seperti pada prosa dan drama. Di dalam puisi seorang penyair harus menyaring kata-katanya sebernas mungkin dengan pilihan kata atau diksi yang tepat.

Inilah yang membuat pembaca akan merasa kesulitan dalam memaknai puisi yang dibacanya. Jika pembaca memiliki pengetahuan dasar tentang puisi, tentu dia akan mampu membaca jalan pikiran penyair lewat karyanya, tetapi apabila pembaca tersebut awam dengan puisi makaia akan merasa kesulitan.

Dalam puisinya Denny JA menulis demikian,

Tapi, di antara getar algoritma dan sinyal digital,

Datang bisikan dari jauh, dari tahun 1928

Apa yang ditulis oleh penyair Denny JA ini, mau mengajak generasi muda yang kini sedang dilanda getar hp bahwa kita mesti melihat sejarah bangsa ini sejak tahun 1928, mengapa ? Kalau kita telusuri sejarah pada tahun 1928, bangsa Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Apa yang terjadi pada tahun 1928 merupakan tonggak sejarah kehidupan bangsa dan negara.

Bila kita cermati, pada tahun 1928, warna kedaerahan masih sangat mencolok, dimana setiap daerah akan berjuang sendiri-sendiri untuk mempertahankan daerahnya dari penjajahan. Tetapi pada kongres pemuda itu, semua pemuda yang berasal dari Sabang sampai Merauke sudah berpikir jauh ke depan, bahwa bangsa ini akan mencapai kemerdekaannya hanya satu kuncinya yaitu persatuan.

Sejarah bersimpuh di hadapannya

📚 Artikel Terkait

Senarai Puisi Usfa Sri Rezeki

PERILAKU HIGH BUDGETING DAN ISLAM

Badut Panggung

SEBELUM HIJRAH KE PADANG PANJANG

Di langit, nampak leluhur menggali akar

Menyatukan suku, bahasa dan agama.

Dari Sumatera hingga Papua sumpah pun di ikrarkan

Satu bahasa, satu tanah air satu bangsa Indonesia

Inilah kekuatan yang maha dasyat yang telah dipahat oleh para pemuda waktu itu, akankah kita cerai beraikan,pertanyaan ini harus kita jawab dan kita mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang berguna bagi diri sendiri juga bagi orang lain terutama untuk negara tercinta.

Mereka memahat impian dari lika dan air mata

Menjahit setiap perbedaan dalam simpul kuat

Mantra itu menjadi akar yang menembus dalam,

Meneguhkan tanah air yang belum bernama, namun menyala dalam jiwa

Akankah kita berpikiran maju seperti para pemuda yang kala itu belumtahu pasti arah dan tujuan perjuangan serta ikrar yang mereka ikrarkan.

Pemuda adalah tulang punggung bangsa dan negara, dengan demikian pemuda di jaman ini diharapkan mampu mempersiapkan diri secara baik dan benar, memiliki jiwa dan kepribadian yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945.

Membaca indonesia adalah membaca suku, ras, agama dan antargolongan, itulah keIndonesiaan kita, sesuatu yang unik yang perlu kita rawat dan jaga dari waktu ke waktu dan dari zaman ke zaman. Kita janganlah terpengaruh pada bujuk rayu orang – orang yang tidak bertanggung jawab, ingin memecah belah bangsa ini. Kita saling bergandengan tangan, bahu membahu membangun bangsa dan negara tercinta ini.

Di hatinya, tumbuh warna tanah yang tak tergantikan,

Ia gema dalam dada,

Jejak identitas yang kita bawa

Di sini penyair mengajak kita untuk senantiasa menumbuhkan rasa cinta tanah air, tanah yang telah direbut dengan darah dan air mata. Kita bulatkan tekad, mantapkan langkah untuk menatap masa depan yang cemerlang.

Di bait terakhitnya, penyair mengajak kita untuk berefleksi

Sejarah memberinya memori

Negara memberinya identitas

Tanah air memberi rumah untuk pulang

Dari sejarah kita belajar bahwa bangsa Indonesia yang kita pijaki saat ini adalah berkat perjuangan para pahlawan,kita yang hidup di zaman kemerdekaan ini mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjaga, merawat dan mengembangkan bangsa dan negara ini untuk lebih cemerlang dalam hidup dan kehidupan. Kita jadikan Indonesia ini sebagai satu-satunya rumah untuk meletakan kepala kita dari panas dan dingin serta hujan.

Loang, 21 Oktober 2024

📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Potret Online

Potret Online

Bandaaceh.123!@#$%

Related Postingan

Artikel

Nenek Gila

Oleh Redaksi
2025/05/17
0
54

Aris Setiyanto, menulis puisi dan resensi drama Korea. Suka mendaki gunung.

Baca SelengkapnyaDetails

Pancasila dan Korupsi di Lembaga Pendidikan

Pengemis dan Strategi Bertahan Hidup

Postingan Selanjutnya

MENEGAK SANTUN YANG KIAN REBAH

IZZAH SIREGAR SISWA SMAN 1 LHOKSEUMAWE LUNCURKAN BUKU CERITA ANAK

IZZAH SIREGAR SISWA SMAN 1 LHOKSEUMAWE LUNCURKAN BUKU CERITA ANAK

Sekejap Larut di Kubu Gadang

MOMENTUM MENGUKIR SEJARAH

Chicken Katsu Curry Ala Chef Siswa Kelas Bahasa Jepang SMKN 1 Jeunieb, Kabupaten Bireun, Aceh

Keseruan di Kelas Bahasa Jepang Bersama Sensei Wahhab

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

🔥 Artikel Paling Banyak Dibaca

Kabar Redaksi
Kabar Redaksi
👁️ 1,649 pembaca 📅 2 Feb 2025
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
👁️ 1,874 pembaca 📅 7 Sep 2025
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
👁️ 1,782 pembaca 📅 11 Sep 2025
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
👁️ 1,374 pembaca 📅 7 Sep 2025
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00