https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Sunday, October 26, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Artikel

Pendidikan Islam: Membentuk Manusia Bernilai, Bukan Sekadar Mengejar Nilai

Juni Ahyar Oleh Juni Ahyar
1 month ago
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
7
Bagikan
73
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh: Juni Ahyar, S.Pd., M.Pd.

Akademisi, Pemerhati Pendidikan dan Bahasa

Pendidikan sering kali dipahami sebatas ruang kelas, buku teks, angka rapor, hingga ijazah. Banyak orang tua berlomba memastikan anaknya meraih nilai sempurna, rangking pertama, atau masuk sekolah favorit. Tidak sedikit pula sekolah yang akhirnya terjebak pada budaya angka menganggap nilai akademis sebagai tolok ukur mutlak keberhasilan pendidikan. Padahal, pendidikan sejati, khususnya dalam perspektif Islam, jauh lebih luas dan bermakna.

Islam memandang pendidikan sebagai sarana untuk membentuk pribadi muslim yang utuh: bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, cerdas, dan mampu menjalankan amanah sebagai khalifah di muka bumi. Tujuan akhirnya bukan sekadar “berhasil di atas kertas”, melainkan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Tujuan Utama Pendidikan dalam Islam 

Dalam Al-Qur’an dan Hadis, tujuan pendidikan sangat jelas: mencetak manusia yang beriman, berilmu, dan beramal shaleh. Ada empat pilar utama yang menjadi fondasi: 1. Mencapai Ketakwaan dan Ridha Allah SWT,  Pendidikan bukan sekadar proses transfer pengetahuan, tetapi juga pembimbingan ruhani. Peserta didik diarahkan agar mengenal, mengabdi, dan tunduk kepada Allah SWT. Tujuan tertinggi dari semua aktivitas belajar adalah meraih ridha-Nya. 

2. Menjalankan Fungsi sebagai Khalifah di Bumi. Manusia diberi tugas mulia sebagai pengelola bumi. Karena itu, pendidikan harus menumbuhkan rasa tanggung jawab, produktivitas, serta kesadaran ekologis dan sosial. Murid bukan hanya belajar untuk dirinya, tetapi juga untuk kemaslahatan masyarakat dan lingkungannya.

3. Membentuk Pribadi Muslim yang Seutuhnya. Islam menekankan keseimbangan: pengembangan spiritual, intelektual, emosional, sosial, dan fisik. Pendidikan bukan hanya melahirkan orang pintar, tetapi juga orang berkarakter, berakhlak mulia, dan jujur, dan 4. Mencapai Kebahagiaan Dunia dan Akhirat.

Pendidikan Islam memandang kehidupan secara menyeluruh. Kecerdasan duniawi harus berpadu dengan kesiapan ukhrawi. Artinya, sekolah bukan hanya mempersiapkan murid menghadapi ujian nasional, tetapi juga “ujian kehidupan” yang lebih panjang.

Kritik terhadap Pendidikan Modern 

Sayangnya, realitas hari ini menunjukkan adanya reduksi makna pendidikan. Banyak sekolah terjebak pada logika angka dan peringkat. Anak-anak yang nilainya tinggi dianggap “berhasil”, sementara yang nilainya rendah sering dipandang “gagal”. Padahal, kecerdasan manusia sangatlah beragam: ada kecerdasan logika, bahasa, seni, sosial, hingga spiritual.

Ketika pendidikan hanya dijadikan ajang lomba akademis, maka sekolah kehilangan ruhnya. Ruang kelas berubah menjadi “pabrik nilai” yang hanya menekankan hafalan, tanpa memberi ruang bagi kreativitas, keberanian, dan kejujuran. Akibatnya, banyak generasi muda yang cerdas di atas kertas, tetapi rapuh menghadapi kompleksitas hidup.

Pendidikan sebagai Jalan Membentuk Nilai 

📚 Artikel Terkait

Mengulik Perihal Ujian Calon Kepala Sekolah di Aceh

Ketika Lidah Dipisahkan dari Tanahnya

Puisi-Puisi Muhammad Sholeh Arshatta

Samsat Kota Lhokseumawe: Pemanfaatan Bayar Pajak Kendaraan di Warkop oleh Warga Meningkat drastis.

Diri Pendidikan Islam hadir untuk mengingatkan bahwa nilai akademis hanyalah alat, bukan tujuan. Tujuan sejati adalah membentuk manusia bernilai yaitu pribadi yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, dan lingkungannya.

Seorang murid yang bernilai bukanlah yang sekadar mendapat nilai sempurna dalam ujian, tetapi yang mampu menggunakan ilmunya untuk memecahkan masalah nyata. Sekolah yang baik bukanlah yang hanya melahirkan lulusan dengan ijazah berderet, melainkan yang menghasilkan manusia berkarakter, peduli, dan berintegritas.

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” Inilah indikator keberhasilan pendidikan yang sesungguhnya: sejauh mana seorang lulusan mampu memberi manfaat nyata bagi orang lain.

Menghidupkan Kembali Ruh Pendidikan 

Untuk mengembalikan ruh pendidikan sesuai ajaran Islam, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan: 

1. Integrasi Iman dan Ilmu.

Pendidikan harus menanamkan nilai spiritual dalam setiap pembelajaran. Ilmu pengetahuan modern perlu dipadukan dengan nilai-nilai Islam agar melahirkan generasi yang cerdas sekaligus berakhlak. 

2. Penanaman Karakter Sejak Dini.

Kejujuran, disiplin, empati, dan tanggung jawab tidak boleh hanya menjadi materi tambahan, melainkan inti dari setiap aktivitas belajar. 

3. Pengembangan Kecerdasan Holistik.

Sekolah harus memberi ruang bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya, bukan hanya mengukur kemampuan logika dan hafalan, dan 

4. Menekankan Manfaat Ilmu.

Guru dan sekolah perlu terus menanamkan kesadaran bahwa ilmu bukan untuk disombongkan, melainkan untuk diamalkan dan memberi manfaat bagi kehidupan nyata.

Pendidikan sebagai Investasi Dunia dan Akhirat Pendidikan yang sejati akan melahirkan generasi yang bukan hanya siap menghadapi persaingan dunia, tetapi juga siap mempertanggungjawabkan amalnya di akhirat. Nilai rapor bisa hilang, ijazah bisa usang, tetapi nilai diri yang dibangun melalui akhlak mulia, amal shaleh, dan kontribusi sosial akan kekal sepanjang zaman.

Di sinilah letak keunggulan konsep pendidikan Islam: ia tidak hanya mengarahkan manusia untuk sukses di dunia, tetapi juga untuk selamat di akhirat. Dengan demikian, pendidikan bukanlah sekadar jalan menuju karier, melainkan jalan menuju kebermaknaan hidup.

Penutup

Hakikat pendidikan Islam adalah membentuk manusia bernilai, bukan sekadar mengejar nilai. Pendidikan bukanlah perlombaan angka, melainkan perjalanan panjang membentuk pribadi yang seimbang, beriman, berilmu, dan berakhlak.

Mari kita kembalikan sekolah sebagai ruang hidup yang menumbuhkan rasa ingin tahu, menguatkan karakter, dan mempersiapkan anak-anak kita menjadi manusia yang bermanfaat. Dengan begitu, pendidikan akan kembali pada tujuannya yang hakiki: mencetak generasi bertakwa, berakhlak mulia, dan siap memimpin dunia menuju kebaikan, dengan bekal kebahagiaan dunia sekaligus akhirat.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Sarana dan Prasarana Sekolah; Fondasi Utama Pendidikan Berkualitas
Sarana dan Prasarana Sekolah; Fondasi Utama Pendidikan Berkualitas
20 Oct 2025 • 70x dibaca (7 hari)
The Hidden Crisis: Sexual Violence in Pesantren Is Three Times Higher Than in Regular Schools
The Hidden Crisis: Sexual Violence in Pesantren Is Three Times Higher Than in Regular Schools
21 Oct 2025 • 55x dibaca (7 hari)
Garis Waktu yang Hilang
Garis Waktu yang Hilang
2 Oct 2025 • 55x dibaca (7 hari)
Kembalikan Marwah Guru Sebagai Orang yang Dihormati Bukan Dicaci
Kembalikan Marwah Guru Sebagai Orang yang Dihormati Bukan Dicaci
16 Oct 2025 • 49x dibaca (7 hari)
Setelah Ratusan Tewas, Pakistan–Afghanistan Teken Gencatan Senjata
Setelah Ratusan Tewas, Pakistan–Afghanistan Teken Gencatan Senjata
22 Oct 2025 • 31x dibaca (7 hari)
📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share3SendShareScanShare
Juni Ahyar

Juni Ahyar

Related Postingan

Artikel

JEJAK JUANG BELA NAGARI

Oleh Redaksi
2025/05/30
0
52

Noyo Gimbal: Rambut Panjang Perlawanan dari Hutan Blora Oleh Luhur SusiloGuru SMPN 1 Sambong dan Pengurus Satupena Kabupaten Blora Dalam...

Baca SelengkapnyaDetails

Mbok Yem

Hari Tani Nasional 2025: Memperjuangkan Marhaen di Tengah Tantangan Pertanian

Postingan Selanjutnya

🚩SELAMAT PAGI MERAH PUTIH

HABA Si PATok

Gemar Berteriak (namun) Tak Berbuat

Menapaki Jejak Sang Pembelajar: Perjalanan Karir Imam Hidajat yang Menginspirasi

Dua Tim Reformasi Polisi, Mana yang akan Didengar Presiden?

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00