https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Tuesday, September 23, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Artikel

Rerasan: Jasmerah Lamongan

Redaksi Oleh Redaksi
5 months ago
in Artikel
Reading Time: 2 mins read
A A
0
5
Bagikan
53
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

(Menyambut Hari Jadi Lamongan)

Oleh Muslimin Lamongan

Jasmerah, Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah!, pekik Bung Karno. Saya bukan ahli sejarah. Tidak memunyai latar belakang pendidikan sejarah. Hanya penggemar berat sejarah. Penggembira suka baca buku sejarah dan lihat film sejarah. Mendengar cerita sejarah, sandiwara atau drama sejarah. Meskipun tumpang tindih antara realita dan khayalan. Tetap menarik, rasa penasaran terobati. Termasuk sejarah Lamongan, kota kecil yang bila digali secara mendalam, memiliki historisitas yang sangat menarik.

Secara singkat hari jadi Lamongan yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, memiliki latar sejarah sebagai berikut:

Lamongan memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Ada dua versi tentang asal usul nama Lamongan.

Versi Pertama: Mbah Lamong

Lamongan berasal dari nama Mbah Lamong, yang merupakan julukan untuk Ranggahadi, seorang tokoh penting pada masa lampau. Ia dikenal karena kebijaksanaannya dalam membina daerah dan menyebarkan ajaran Islam. Nama Lamongan kemudian digunakan sebagai nama daerah

📚 Artikel Terkait

Kami Cinta Damai

Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Generasi Z

Museum Pijay

Sketsa Wajah Itu

Versi Kedua: Demang Ronggohadi

Lamongan berasal dari nama Demang Ronggohadi, seorang pejabat tinggi di Kerajaan Majapahit. Ia dikenal karena pengabdian dan jasanya kepada negara. Nama Lamongan kemudian digunakan sebagai nama wilayah untuk menghormati Demang Ronggohadi

Sejarah Kabupaten Lamongan

Lamongan diangkat menjadi kabupaten pada tahun 1569, dengan Tumenggung Surajaya sebagai Adipati pertama. Penobatan ini dilakukan oleh Kanjeng Sunan Giri IV, bukan Sultan Pajang, sebagai respons atas situasi politik dan ancaman asing di masa itu.

Lamongan memiliki warisan sejarah yang penting, seperti Candi Pataan di Desa Pataan Sambeng, yang diperkirakan sebagai wihara tempat pendidikan calon biksu. Kota ini juga berkembang di bawah pengaruh keislaman yang kuat, dengan peran penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa.

Kisah singkat itu jika ditelisik dan diulik secara sungguh-sungguh, akan menjadi catatan sejarah yang luar biasa. Lamongan berdekatan dengan Gresik dan Surabaya. Di masa lampau, mulai zaman kerajaan sampai kemerdekaan, dua wilayah ini memiliki sejarah penting. Keduanya bersinggungan dan Lamongan memiliki peran yang signifikan menopang kejayaan dua kota ini. Bila ditulis dalam bentuk buku, bisa berjilid-jilid. Tentu saja penulisan sejarah ini membutuhkan tim yang kompak dan kompeten. Hasilnya akan menjadi warisan anak cucu. Sebagai pijakan dalam langkah-langkah pembenahan tatanan wilayah Lamongan. Agar menjadi lebih megilan dan pesat berkemajuan.

Selayaknya paling tidak di SD/MI dan SMP/MTs di Lamongan, para siswa mendapat pelajaran sejarah kabupatennya. Tetangga kita, Kabupaten Gresik, sudah melakukannya. Para siswa mendapat tambahan pelajaran sejarah Kabupaten Gresik. Uniknya, penulis bukunya adalah orang Lamongan, DR. Mustakim. Sekarang beliau adalah Kepala Wilayah Dinas Pendidikan Lamongan yang membawahi sekolah-sekolah tingkat SMA dan SMK. Rasanya belum terlambat untuk merealisasikan harapan sederhana ini. Serpih-serpih sejarah Lamongan yang masih berserakan, disatukan dalam tekad kuat untuk mewujudkan buku pegangan atau pedoman yang meyakinkan. Apa yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Warga Lamongan sudah menjelajah ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan mancanegara. Semestinya bosa dan mampu memiliki buku pegangan sejarah wilayahnya sendiri. Semoga………

Lamongan, 5 Mei 2025

📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Related Postingan

#Rakyat Menjerit

Belajar dari Kejujuran Rakyat Kecil

Oleh Redaksi
2025/09/06
0
89

Oleh Novita Sari Yahya Ketika membaca kisah seorang ibu yang mengembalikan jam tangan mewah milik Ahmad Sahroni senilai Rp11 Miliar...

Baca SelengkapnyaDetails

Dua Alumni Havard di Bawah Presiden Gajah

Pengemis dan Strategi Bertahan Hidup

Postingan Selanjutnya
Sekolah Rakyat

Dari Meja Dapur ke Meja Pemerintah: Memahami Krisis Ekonomi di Aceh

Kucing Timah

Kucing Timah

Guru Masa Depan, Guru Yang Teladan

Malam Seribu Bulan

Kami Cinta Damai

Ketika Dunia Terasa Terlalu Luas untuk Dipahami

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

🔥 Artikel Paling Banyak Dibaca

Kabar Redaksi
Kabar Redaksi
👁️ 1,072 pembaca 📅 2 Feb 2025
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
👁️ 1,352 pembaca 📅 7 Sep 2025
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
👁️ 1,250 pembaca 📅 11 Sep 2025
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
👁️ 986 pembaca 📅 7 Sep 2025
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00