https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Wednesday, October 1, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Aceh Besar

Benteng Indrapatra Yang Kesepian

Tahukah anda di mana Benteng Indrapatra itu? Seperti apa sejarahnya?

Potret Online Oleh Potret Online
11 months ago
in Aceh Besar, Artikel, Catatan Perjalanan, Cerita Perjalanan, FKIP Unsyiah, POTRET Budaya
Reading Time: 3 mins read
A A
0
6
Bagikan
55
Melihat
🔊

Dengarkan Artikel

Oleh Rival, S

Mahasiswa D3 Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh

Sabtu, 19 Oktober 2024 lalu, Aku Bersama dengan teman- temanku, Anfal, Icun, dan Ibel, berencana  pergi refreshing, untuk keluar dari perkara pusingnya konsultasi dan menyusun laporan akhir belakangan ini. Awalnya kami berencana pergi ke bukit tebing Lamreh, di Aceh Besar, Aceh untuk “cuci mata” melihat alam hijau dan laut biru,  tapi, di tengah perjalanan awan mendung dan hujan deras menghalangi perjalanan kami. Kondisi ini memaksa kami untuk menepi dan berteduh.

Padahal belum sampai setengah perjalanan ke bukit tebing Lamreh, saat itu terbesit dalam ingatan Icun, ada situs bersejarah di dekat tempat kami berteduh,  di daerah Ladong,  Kecamatan Masjid Raya, juga  di Aceh Besar, yaitu situs “Benteng Indrapatra”.  Maka, kami putuskan setelah hujan agak mereda, untuk  berbelok sedikit dari tujuan kami, ke arah situs tersebut.

Anehnya, Aku orang Aceh Besar, tapi baru pertama aku pergi ke situs tersebut (mungkin karena merasa bisa pergi kapan saja, jadi tidak terlintas di pikiranku inisiatif untuk pergi ke sana dari diri sendiri).

Awalnya kukira situs benteng Indrapatra seperti tempat wisata biasa, yang ramai dan banyak orang berfoto-foto. Eh,  setelah sampai di sana, ternyata tempatnya lumayan sepi, tidak seperti bayanganku. Entah karena hari Sabtu dan bukan hari Minggu, atau tempatnya memang sesepi itu pada hari biasa.

Aku melihat ada sisa sisa bangunan benteng utama berbentuk persegi dengan ukuran kira kira 70×70 meter, dan satu benteng terpisah. Posisi bentengnya cukup strategis, karena berhadapan ke arah laut, hanya beberapa ratus meter saja.

📚 Artikel Terkait

Kadisdikbud Banda Aceh Buka Kegiatan Pemangku Kepentingan Daerah Tahap 2

Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

Merajut Aksara Mimpi

Tukin Dosen, Sebuah Saga Nomenklatur

Aku mencoba mencari tahu atau menggali informasi lebih lanjut tentang benteng bersejarah ini. Berdasarkan batu informasi yang terdapat pada benteng tersebut, benteng Indrapatra diperkirakan sudah ada jauh sebelum munculnya Kesultanan Aceh Darussalam (pada awal abad ke-16). Berdasarkan informasi yang kutelusuri dari internet, benteng Indrapatra dibangun pada masa Kerajaan Lamuri. Kerajaan Lamuri diperkirakan sudah ada sejak abad ke-7 sebelum masuknya pengaruh agama Islam di  Aceh  (fyi pengaruh Islam masuk ke Aceh pada abad ke-9 sampai ke-10 Masehi, hingga kuatnya pengaruh Islam pada abad ke-13 Masehi di masa Kesultanan Samudera Pasai).

Rasa ingin tahuku semakin mengkristal. Karena Aku penasaran kenapa benteng ini dinamakan “Indrapatra” . Aku coba membaca dan mencari informasi di internet. Dari semua informasi yang  ku baca, aku dapat simpulkan karena dibangun pada masa kerajaan Lamuri, yang mana pada masa sebelum pengaruh Islam masuk ke Aceh, pengaruh Hindu lebih dahulu ada di masa itu. Kerajaan Lamuri sendiri dikenal sebagai kerajaan yang awalnya menganut agama Hindu-Buddha.

Pengaruh Hindu masuk ke  Aceh dari jalur perdagangan dari selat Malaka, Jadi, Nama “Indra” sering dikaitkan dengan tokoh mitologi Hindu yang merupakan dewa langit dan hujan, sedangkan “Patra” bisa berarti “tempat” atau “kekuasaan.” Jadi, nama “Indrapatra” mungkin mengacu pada “tempat kekuasaan Dewa Indra” atau “benteng Indra.”

Kalau berdasarkan  batu informasi/plakat di situs benteng tersebut, benteng ini pernah difungsikan sebagai tempat pertahanan utama untuk membendung serangan dan mengusir musuh dari arah selat Malaka yang mana selat Malaka sendiri merupakan jalur perdagangan strategis pada masa itu.

Di dalam benteng, terdapat sisa sisa gazebo atau apalah yang mana didalamnya ada sumur/sumber air.  Nah, sebagai mahasiswa D3 teknik sipil, aku cukup kagum dengan ketahanan dan kekokohan benteng Indrapatra ini. Bagaimana orang di abad ke-7 membangun benteng tangguh dengan material batu kapur dan bongkahan batu gunung yang direkatkan dengan campuran kapur, tumbukan kulit kerang, tanah liat, dan putih telur? Bangunan itu dapat bertahan di masa-masa perang Kesultanan Aceh hingga masih bertahan dari terjangan tsunami  Aceh tahun 2004.

Sebenarnya benteng ini cukup bagus. Tempatnya tidak kotor, dan tidak ramai. Secara pribadi, aku suka dengan suasananya, suasana perpaduan kenangan sejarah dan ketenangan laut, tentunya di luar masa masa perang dahulu.

Setelah cuaca lebih cerah dan kekaguman terhadap situs tersebut kami rasa sudah cukup, kami melanjutkan perjalanan kami kembali menuju Bukit Tebing Lamreh

𝘗𝘦𝘯𝘶𝘭𝘪𝘴 : 𝘙𝘪𝘷𝘢𝘭. 𝘚

Mahasiswa D3 teknik sipil USK

📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Tags: #benteng Indrapatra#objek wisata#sejarah
Share2SendShareScanShare
Potret Online

Potret Online

Bandaaceh.123!@#$%

Related Postingan

Gelar Meninggi, Moral Menyusut: Apa kabar Pendidikan Kita?
Artikel

Gelar Meninggi, Moral Menyusut: Apa kabar Pendidikan Kita?

Oleh Redaksi
2025/07/10
0
87

Oleh :Nuriman Abdullah, S.Pd.I., M.Ed., Ph.D Dosen Sosiologi Pendidikan pada UINSUNA Lhokseumawenuriman.abdul@gmail.com Di zaman ini, gelar akademik tumbuh subur seperti...

Baca SelengkapnyaDetails

Wisata Kawasan Rebana Tengah Digodok Dalam Kawah Candramuka, Diawali Dengan Diskusi Grup Terpumpun

HERD MENTALITY

Postingan Selanjutnya

Selubung Kain Putih, Film Sineas Aceh Tayang Perdana di Bioskop Ibu Kota

Penulis, Penyair Datang dan Pergi, Silih Berganti

Hujan Minggu Sore

SUMPAH PEMUDA DAN PERKEMBANGAN ZAMAN

MENEGAK SANTUN YANG KIAN REBAH

POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

🔥 Artikel Paling Banyak Dibaca

Kabar Redaksi
Kabar Redaksi
👁️ 1,648 pembaca 📅 2 Feb 2025
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
Mengelabui Kata Mulia Untuk Senantiasa Istiqamah
👁️ 1,874 pembaca 📅 7 Sep 2025
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
Menanti Buah Hati di Negeri Orang
👁️ 1,779 pembaca 📅 11 Sep 2025
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
Mengintegrasikan Pendidikan Kebangsaan Indonesia dalam Pelatihan Beauty Queen yang Berbudaya dan Berkepribadian Indonesia
👁️ 1,373 pembaca 📅 7 Sep 2025
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00