Izinkan Saya Berbagi: Kebahagiaan Yang Diraih Bertubi-tubi

Febri Mira Rizki, S.Pd

 Alhamdulillah untuk kali kedua menyandang status Juara 1, Guru Madrasah Inspiratif tingkat Provinsi, yakni Tahun 2023 dan Tahun 2024. Bagi saya, hal yang tidak mudah, karena ada proses yang harus dilalui dengan helaan napas, isak tangis haru, dan menanggalkan waktu.

Pengalaman ini sungguh luar biasa gaungnya di hidup tentang rasa optimis, bertahan, dan pembuktian. Sebelumnya pernah juga mencoba mengikuti kompetisi ini pada Tahun 2022, namun pada saat itu sistem yang dibuat hanya mengirimkan berkas dalam bentuk lembaran ke Kanwil dari Kemenag daerah masing-masing. Terlambatnya informasi, jujur saya rasakan, sehingga persiapan juga terasa begitu diburu.

Entah apa musababnya, hari demi minggu bahkan bulan pun berlalu. Kabar angin berhembus dengan mengharuskan saya untuk ikhlas. Berkas tersebut tidak sampai di tangan penilai. Simpang siur kejadian secara detail tidak saya dapatkan dari pemberi berita. Inilah awal mula saya niatkan untuk memantapkan diri agar bisa tampil kelak di tahun-tahun berikutnya.

Senyum bahagia tersungging dari semringah bibir. Diucapkan selamat oleh Kasi Penmad Bapak H. Abdul Wahab atas kemenangan di Tahun 2023 sebagai Juara 1 Guru Madrasah Inspiratif, meski hanya nama dan tempat tugas tanpa foto diri. Bagi saya akan ada masa kelak dikenal untuk dapat berbagi.

Apakah Aceh Tamiang masih menutup diri untuk literasi? jawabannya tentu tidak! Namun mengapa hal yang menunjukkan prestasi belum tersosialisasi sepenuhnya?Biarlah ini menjadi cerita lalu dan saya yakin sepenuhnya di bawah kepemimpinan Bapak H. Anwar Padli, S.Ag Aceh Tamiang akan lebih peka terhadap apapun yang berhubungan dengan pendidikan.

Sungguh membekas rasanya ketika HAB ke-78 terjadi, harusnya saya diapresiasi di Kemenag Aceh Tamiang pada saat itu, namun Kemenag Aceh Timur telah mengundang saya hadir untuk menerima piala, sertifikat, dan buket karena mendapatkan Juara 3 Lomba Cipta Puisi yang diadakan oleh PeKAT, salah satu komunitas aktif yang berada di Aceh Timur.

Saya hanya berusaha dan berdo’a atas apapun yang terjadi, sebab segalanya pula atas izin Ilahi. Kembali mencoba berjuang di Kompetisi Guru dan GTK Madrasah Berprestasi2024. Ini kali tetap memilih kategori Guru Inspiratif.Melanjutkan estafet yang selama kurun waktu 1 tahun ini Insya Allahtelah saya persiapkan.

Qadarullah tahun ini lomba tersebut telah dibagi menjadi perjenjang. Saya mengambil tingkat MTs pada kategori Guru Inspiratif. Beda dengan tahun lalu yang kategori Guru Inspiratif dibebaskan untuk semua tingkatan dengan hanya dipilih Juara 1, 2, 3, dan Harapan 1, 2, 3 saja.Persaingan luar biasa ketat.

Hotel Oasis Banda Aceh menjadi saksi betapa hati berdenyut dan jantung berdetak kencang kala mempresentasikan feature dan menampilkan power point di hadapan juri yang luar biasa pengalaman dan pembelajarannya. Mereka yang sudah sampai ke tingkat nasional dan guru besar dengan segudang ilmu pengetahuan.

Ada momen yang menurut saya konyol, ketika sampai di sana. Saya hanya membawa berkas untuk ditunjukkan ketika presentasi saja, sementara untuk bukti karya berupa buku-buku dan sertifikat-sertifikat saya tinggal di rumah. Walhasil meminta suami untuk memaketkan semuanya. Memakai jasa angkutan yang berangkat malam dan tiba pagi harinya dengan lama perjalanan sekitar 9 jam.

Tibalah malam puncak anugerah, nama pertama yang disebutkan membuat saya bersyukur. Allahku terima kasih telah menyematkan Juara 1 untuk kategori Guru Inspiratif di 2 tahun berturut. Perjuangan panjang untuk dapat mempertahankannya. Do’a dari orang-orang tersayang menjadi penguat saya untuk terus maju ke depan.

Di Tahun 2023 ketika mendapatkan Anugerah Guru Inspiratif saya terkejut, karena tidak adanya sama sekali persiapan total pada diri. Bisa dibilang sesekali mengikuti lomba kepenulisan yang sinkron dengan pembelajaran Bahasa Indonesia, imbasnya ke peserta didik yang bisa dihitung jari untuk memotivasi mereka tampil dalam berbagai ajang lomba bahasa, seperti cipta puisi dan baca puisi.

Maka dari itu, di Tahun 2024 saya berniat memantapkan diri dan membulatkan tekat untuk lebih disiplin, rajin, dan semangat dalam proses pelajaran hidup, mengumpulkanprestasi diliniernya jurusan dengan pembelajaran yang saya ampuh dan terus menyokong peserta didik untuk mengikuti berbagai lomba tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Benarlah, proses tidak pernah mengkhianati hasil. Kerja keras yang saya tekuni dalam setahun ini membuahkan andil. Mempertahankan Juara 1 sebagai Guru Inspiratif tingkat Provinsi bukan semudah membalikkan telapak tangan. Ada peran keluarga dan instansi yang mendukung secara morel dan materiel. Terima kasih Bapak H. Mirza Effendi, S.T.,S.Pd.I selaku Kepala Madrasah tempat saya bertugas di MTsN 1 Aceh Tamiang.

Efek kebahagiaan dan kebanggaan ini terus-menerus terjadi. Masya Allah apresiasi luar biasa dari Bapak H. Anwar Padli, S.Ag (Kakankemenag Aceh Tamiang), Bapak Zainuddin, S.Ag (Kasubbag Tu), dan Ibu Nurhasanah, S.Pd.,M.Si (Plt. Kasi Penmad) langsung terjun bersama di Malam Puncak Penganugerahan Guru dan GTK di UPT Asrama Haji Embarkasi Aceh pada Hari Kamis, 28 Desember 2024.

Dari 15 perwakilan yang mendapat rekomendasi dari Kabupaten Aceh Tamiang pada lomba tersebut, yakni 1 Guru tidak sempat berpartisipasi karena berhalangan, 5 Guru belum terealisasi kehasilannya, namun 9 Guru termasuk GTKAlhamdulillah berhasil membawa juara dari Aceh Tamiangdalam Kategori Inspiratif, Inovatif, Dedikatif, dan GTK Berprestasi. Semoga ke depannya Kabupaten Aceh Tamiang semakin jaya, mengantarkan banyak guru dan gtk berprestasi yang mengharumkan nama daerah tercinta, Aamiin….

Kembali bahagia tercurah saat apresiasi disematkan oleh Bapak Drs. ASRA (Pj. Bupati Aceh Tamiang) di Tribun saatHari Guru Nasional dilaksanakan pada 02 Desember 2024. Ini merupakan bonus yang Allah SWT ijabah pada diri saya, tak henti-hentinya syukur terlafazkan. Insya Allah sudah dikabarkan untuk persiapan kembali pengapresiasian pada Hari Amal Bakti pada 03 Januari 2025 oleh Kemenag Aceh Tamiang.

Adapun yang dijalani saat ini merupakan usaha dan upaya yang dirawat dari rasa sakit, suka dan duka, serta penguatan dan kepercayaan yang ditanam, disemai, dan disiram setiap waktu. Saya akan terus berkarya, karena sayaakan meninggalkan sedekah jariah dari segi ilmu yang bermanfaat. Itu yang membuat saya akhirnya sampai sejauh ini. Bukankah kata bijak menyampaikan,” Kita pernah melewati badai? Mengapa takut pada gerimis?

Aceh Tamiang, 11 Desember 2024

Bionarasi

Febri Mira Rizki, lahir di Batuphat Timur, 09 Februari 1990. Pernah menjuarai lomba: cipta puisi, baca puisi, cerpen, surat, resensi, artikel, quotes, pantun, esai, jurnal, kisah inspiratif, kata-kata mutiara, haiku, seloka, sonata, dan karya tulis. Karyanya terbit

Exit mobile version