Oleh Leni Marlina
Kereta—bukan sekadar mesin,
tetapi luka yang terbungkus pelat logam,
melangkah ke dalam malam yang enggan tidur.
Di dalamnya, dunia mengambang,
di luar, langit menggigit—
seperti darah yang ditelan oleh rel.
Lampunya,
seberkas memori yang dipancarkan dari pusat kehampaan,
menguji batas-batas gelap,
menyulut serpihan waktu dalam ruang kosong.
Ia tak kenal takut—
seperti cahaya yang mencabik malam,
tanpa izin, tanpa tanya.
Gelap?
Itu bukan sekadar hilang,
bukan hanya tak ada,
tetapi semacam mulut tak bertepi yang menelan
segala harapan, segala ketakutan,
sebelum akhirnya melahap diri sendiri.
Namun kereta—
ia menggores jalur yang tak tampak,
menulis sejarah dengan roda-roda besinya.
Saat terowongan itu menganga,
seperti rahim yang meregang untuk melahirkan—
sebuah kelahiran tak kasat mata,
sebuah keajaiban yang dimuntahkan oleh gelap.
Dan kereta itu,
terbang melampaui batas,
seperti bintang yang menjilat cakar pagi.
Hidup ini,
terkikis dalam bayang yang menggigit,
perjalanan dalam gelap yang menantang.
Namun di dalamnya—
ada api yang tak akan redup,
ada serpihan cahaya yang mengukir jalan,
dan kita,
berjalan tanpa ragu,
meski dunia terus berputar dalam tanya.
Tiba di akhir,
kita bukan siapa-siapa,
tetapi segala sesuatu yang pernah kita lawan—
mitos yang lahir dalam debu dan angin,
terukir dalam jejak,
seperti fajar yang menanti malam mengakhiri dongengnya.
Canberra, Australia, 2012
————————-
Puisi ini awalnya ditulis sebagai koleksi puisi pribadi oleh Leni Marlina tahun 2012 saat penulis mengikuti sebuah konferensi internasional sastra anak di Canberra, Australia. Kemudian puisi tersebut direvisi kembali dan dibagikan secara digital pertama kalinya melalui group WA Kreator Era AI dan dipublikasikan di media online tahun 2024.
Leni Marlina merupakan anggota aktif Asosiasi Penulis Indonesia, SATU PENA cabang Sumatera Barat. Ia juga merupakan anggota aktif Komunitas Penyair & Penulis Sastra Internasional ACC di Shanghai, serta dipercaya sebagai Duta Puisi Indonesia untuk ACC Shanghai Huifeng International Literary Association. Selain itu, Leni terlibat dalam Victoria’s Writer Association di Australia. Sejak tahun 2006, ia telah mengabdikan diri sebagai dosen di Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.
Leni juga merupakan pendiri dan pemimpin sejumlah komunitas digital yang berfokus pada sastra, pendidikan, dan sosial, di antaranya:, (1) Komunitas Sastra Anak Dunia (WCLC): https://rb.gy/5c1b02, (2) Komunitas Internasional POETRY-PEN; (3) Komunitas PPIPM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat): https://tinyurl.com/zxpadkr; (4) Komunitas Starcom Indonesia (Starmoonsun Edupreneur Community Indonesia): https://rb.gy/5c1b02.