Oleh Jacob Ereste
Keprihatinan terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang semakin memburuk seusai Pemilu 2024, menjadi perhatian serius Pemimpin Spiritual Nusantara, Sri Eko Sriyanto Galgendu yang juga sebagai pelaku usaha yang ada di Jakarta dengan perputaran uang yang terbilang terbesar di Indonesia. Karena itu, dia mengajak melihat langsung suasana sore di sekeliling Ibu Kota, saat para pengusaha klas menengah bawah sedang bersiap untuk membuka usaha dalam beragam macam utamanya kuliner malam yang menyajikan aneka menu meski dengan bahan baku yang sama, seperti steak ayam yang belum banyak menjadi menu unggulan untuk ditawarkan kepada penikmat kuliner yang suka memanjakan seleranya.
Acara menikmati suasana Ibu Kota menjelang malam ini pun memiliki keindahan serta keasyikan tersendiri, seperti yang kami lakukan pada Kamis Sore, 8 Agustus 2024 ke berbagai kawasan kuliner malam yang semakin marak. Seakan hendak menjawab kondisi ekonomi yang sedang sulit dan melilit menjelang pergantian Presiden dari Joko Widodo kepada Presiden terpilih pada Pemilu Presiden lalu yang akan segera digantikan oleh Jendral Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024.
Karena itu, sosok Prabowo Subianto pun jadi menarik ditelaah untuk membayangkan masa depan yang lebih baik, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu yang melihat langkah positif manuver Prabowo Subianto ,sebelum resmi dilantik telah melakukan kunjungan ke sejumlah negara. Tujuannya untuk segera mempersiapkan hubungan yang harmoni dengan sejumlah negara yang dapat menjadi mitra strategis membangun masa depan bangsa dan negara Indonesia. Masa depan yang lebih baik, lebih maju dan lebih sejahtera, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu optimis dan percaya, karena latar belakang kepemimpinan Prabowo Subianto yang cukup matang dalam bidang militer, piawai dalam bisnis yang jelas. Ini pasti akan memperoleh support sepenuhnya dari saudara mudanya Hasyim Sujono Djojohadikusumo yang juga sebagai pengusaha yang sangat tangguh serta mumpuni itu.
Kecuali itu, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu, latar belakang Prabowo Subianto tak hanya mapan secara ekonomi, tapi juga memiliki nama besar keluarga, mulai dari dari ayahnya sebagai begawan ekonomi Indonesia — Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo, hingga kakeknya sebagai pejuang serta petinggi semasa awal kemerdekaan Indonesia, bahkan selaku pendiri Bank Negara Indonesia, yaitu Margono Djojohadikusumo. Sungguh lebih dari cukup menjadi garansi, bila nama besar yang telah diguratkan keluarganya itu, tidak akan dipertaruhkan oleh Prabowo Subianto secara serampangan, hanya karena menduduki jabatan Presiden Indonesia. Setidaknya sejak resmi dilantik pada 20 Oktober 2024.
Pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden Indonesia ke-8 dilaksanakan memang baru dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 di Kompleks Parlemen, Jakarta. Tentu saja pelantikan Presiden Indonesia ini menandai dimulainya pemerintahan lima tahun Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang sangat diharap mampu memulihkan kondisi ekonomi Indonesia yang sedang terpuruk, hingga nyaris menyentuh pertahanan terakhir rakyat, setelah melantak kelas menengah dan atas bangsa Indonesia, seperti yang dilukiskan para ekonom kita sudah berada diujung tanduk.
Agaknya, itulah di antara isyarat yang dapat dipahami dari desakan program makan siang gratis bergizi yang semakin dipertegas oleh pengusaha Hasyim Djojohadikusumo — adindanya Presiden Prabowo Subianto yang terbilang sebagai pengusaha sukses dan yang kaya raya itu — memberi jaminan program makan siang gratis bergizi itu juga akan disertai sarapan pagi gratis bergizi dan bernutrisi tinggi.
Program sosial ini wajar mendapat dukungan sepenuh hati dari Hasyim Djojohadikusumo sebagai seorang filantropis yang telah mendedikasikan hidupnya untuk berbagai masalah sosial guna meningkatkan kualitas pendidikan, kesejahteraan dan gizi anak-anak agar dapat tumbuh sehat dan cerdas yang kelak akan menjadi ahli waris negeri ini.
Sedang dari perspektif pengusaha, Sri Eko Sriyanto Galgendu berharap kebijakan ekonomi yang menyangkut untuk kepentingan orang banyak, bisa dikembalikan sepenuhnya pada pemerintah. Dan untuk semua bentuk usaha yang telah mampu dikelola pihak swasta dan per orangan, hendaknya dapat memperoleh jaminan serta pembinaan dari pemerintah, agar segenap sektor yang ada dapat terus hidup dan berkembang menjadi aset bangsa yang kelak pasti dapat juga dinikmati sebagai bagian dari devisa negara untuk rakyat banyak.