Karya: Sulaiman Juned
JEJAK PARA PENGKHIANAT
menderu
pada entah mengunci hati. Pekat sampai ke ubun–orang-orang menyukai cinta diterbangkan angin ke laut. Sedang rindu dihitung pada daun
kering.
: acap melupai sejarah,
dendangkan benci dan
kasih sayang atasnama
cinta.
menderu
pada entah mengunci diri. Mengirim matahari dan rembulan–kabut terjaring di kulit daun. Sedang hujan merekam malam tak ada yang berani pamit
pada kalbu.
: dipersimpangan jalan
hati dikoyak belati.
menderu
pada entah mengunci pikir. Menyaksikan wajah-wajah retak di sudut hati, terburai
diterbangkan angin entah
kemana.
: dalam kabut kata-kata
tersimpan dilipatan
benak.
Ah!
-Padang Panjang, 10 September 2024-
RATEB
angin
masih menjilat pucuk rambut. Memanjangkan malam, menemui Tuhan usai tahajud memeluk bulan. Rateb sampai ke langit.
: menghitung tasbih dalam
zikir
Ah!
-Padangpanjang, 9 September 2024-
Tentang Penyair:
Sulaiman Juned adalah Sastrawan, esais, kolumnis, Sutradara Teater. Dosen Seni Teater dan Pascasarjana (S2) ISI Padangpanjang, Pendiri/Penasihat Komunitas Seni Kuflet Kota Padangpanjang, Pendiri Sanggar Cempala Karya Banda Aceh, Pendiri UKM-Teater Nol Universitas Syiah Kuala, Aceh, Ketua Panitia Pendirian kampus ISBI Aceh (2012-2015), kini menjabat Ketua Umum Majelis Adat Aceh (MAA) Perwakilan Sumatera Barat.