Pencandu
bukan sebuah cerita
duka itu derita
luka terkesan di hati
kuukir di lembaran lalu
jadikan sebuah puisi
kuselumbung dalam diri
biar sembunyinya dicari
pendelekmasi mengukir bait ke bait
bagai secawan kopi dihidang penonton menghirup bagai pencandu
Kualbum suara gayanya
untuk tuntunan jadi kenangan
Kuakan tulis puisi- puisi
dalam diri
kubaca pada mentari
bila pagi embun kering
pilu rasa pintu ditutup
hanya salam disambut
Abdul Aziz Ali
Ipoh Perak, Malaysia
20.8.2024