Oleh Zulkifli Abdy
Di permenungan malam hanya
ada ragu dan sekumpulan
orang-orang dungu
Angin tak lagi bercerita dalam
irama desir, tapi berduka dalam
nyanyian satir
Pengembala sedang gamang
di segara sehingga lupa jalan
pulang
Aku hanya hamba Tuhan yang
bersaksi bahwa kita telah
tersesat sangat jauh
Oh jauh sekali..,
Sehingga merasa malu untuk
kembali dan ragu untuk terus
pergi
Inilah kisah perjalanan pergi yang
hanya mengenal kata sampai
Dan tak ingin bulir-bulir airmata
akan sia-sia menjadi bengkalai
Di permenungan malam yang
semakin tua hanya ada aku
dan ragu
Serta ratapan batin yang kian
menenggelamkan imaji ke
relung sunyi
Oh sunyi sekali..,
Sehingga daun-daun di pohon
malam pun menangis lirih
Di antara orang-orang putus asa
yang menangis di tepi sungai
airmata
Sebagian dari mereka sedang
asyik mendulum ulang mimpi
kemarin
Untuk kemudian menggantikan
mantra menjadi untaian doa
Sampai anak negeri benar-benar
merasa merdeka dan berhenti
menangis.
(Banda Aceh, 5 Februari 2023)