Saya Sulaiman Juned , dilahirkan di Gampong Usi Dayah, Beureunuen, Pidie 12 Mei 1965. Ini saya catatkan kenangan untuk mengenang para Guru sekaligus mengekalkan ilmu yang pernah diserahkan dengan ikhlas kepada kita. Tahun 1985 saya tercatat menjadi mahasiswa di FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Univ. Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh. Awalnya saya memang sangat berkeinginan untuk kuliah di Jurusan Seni Teater IKJ Jakarta, namun karena kala itu saya lulus PMDK di FKIP/PBSI, makanya kedua orang tua saat itu mengaminkan agar saya kuliah di sana saja selepas dari SMAN 431 Beureunuen, Pidie., Aceh. Ya, jadilah saya mahasiswa di sana. Pendidikan pada jenjang SLTP saya tamatkan di SMPN 3 Takengon, dan Sekolah Dasar di SDN Biespenantanan, Kecamatan Bies, Takengon Aceh Tengah.
Saya menjadi Mahasiswa di FKIP/PBSI alias GEMASASTRIN Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh pada tahun 1985. Saya sempat aktif di Teater Gemasastrin, lalu pada tahun 1986 mendirikan Sanggar Ceka (Cempala Karya) Banda Aceh bersama rekan-rekan Zab Bransah, Zainal Abidin Ltk (Inal Fromi), Tomi Fajar, Nurdin AR (Almarhum) dan M. Gade (Ade Ibrahim Dy. Kampi). Tahun 1990 bersama Jarwansyah mendirikan UKM-Teater Nol Unsyiah.
Setahun kemudian, tepatnya tahun 1986 saya diajak oleh kakanda Nurdin F. Joes (Penyair/senior di FKIP/Bahasa dan Sastra Inggeris) untuk bergabung di media kampus yang dikelola HUMAS Unsyiah. Di samping itu, saya memang telah sering menulis puisi, cerpen, esai, kolom semenjak di bangku SMPN 3 Takengon. Karya-karya saya sering dimuat media lokal dan nasional. Di Humas Unsyiah saya mulai belajar ilmu Jurnalistik yang digembleng oleh guru-guru saya yang merupakan tokoh-tokoh Jurnalistik dan Kehumasan di Aceh seperti T. Syarief Alamuddin, T.A. Hasan Husin (Al-Fatihah untuk keduanya) Nurdin F. Joes, Rusdi SH, A. Wahab Abdi, Burhanuddin, (almarhum) M. Saleh. Berdasarkan cikal bakal ilmu tersebut saya bersama adinda Hasna W Raj (Jarwansyah) sempat menginisiasi pendirian Majalah KIPRAH milik Kanwil Depdikbud (Dinas Pendidikan Provinsi Aceh sekarang).
T. Syarief Alamuddin, T.A. Hasan Husin, Nurdin F. Joes, (Almarhum) Rusdi, A. Wahab Abdi merupakan guru yang telah memberikan seluruh ilmu jurnalistiknya dan ilmu kehumasan kepada saya. Proses kreatif di HUMAS Unsyiah sejak 1986-1995, saya pernah diberi kepercayaan sebagai Redaktur Budaya dan Sekretaris Redaksi WARTA UNSYIAH (Sekarang Warta USK).
Selanjutnya ilmu tersebut saya serap serta saya gunakan ketika dipercayakan menjadi Kepala Humas di kampus ISI Padangpanjang selama dua periode semenjak tahun 2010-2019. Terima kasih yang tak terhingga untukmu guruku.
Berangkat dari pembelajaran tentang ilmu Jurnalistik dan KEHUMASAN yang saya miliki itu, saya dapat hidup di rantau selain memiliki kecakapan dalam menulis kreatif. Tahun 1997 saya hijrah ke kota Padangpanjang setelah membuat kesepakatan dengan ayahanda Prof. Dr. Mursal Esten (Direktur ASKI Padangpanjang. (Kini sudah Almarhum) Al-Fatihah buat ayahandaku yang sekaligus guruku dan teman diskusiku). Seusai bertemu dalam Temu Teater Indonesia di Pekanbaru. ASKI Padangpanjang membuka Jurusan Seni Teater, saya diminta untuk menjadi salah seorang dosen di sana. Namun sesampai di Padangpanjang saya justeru memilih mendaftar jadi mahasiswa, tetapi pada tahun 1998 saya diangkat menjadi dosen honorer di Jurusan Seni Teater, sembari kuliah.
Tahun 1997 bersama beberapa rekan mendirikan UKM-Pers ASKI Padangpanjang kala itu. Kini Persma Pituluik ISI Padangpanjang, ketika saya telah menjadi dosen tetap ditunjuk pula sebagai Pembimbing di UKM Pers yang pernah saya dirikan itu. Sekarangpun saya masih tetap menjadi Pembimbing di UKM tersebut.
Saya menyelesaikan kuliah di Jurusan Seni Teater STSI Padangpanjang dengan yudisium Cumlaude pada tahun 2002. Setelah selesai diwisuda, saya berdiskusi dengan isteri untuk menyiapkan diri kembali ke Aceh. Saya memang dosen honorer di Jurusan Seni Teater ISI Padangpanjang yang kala itu pak Herwanfakhrizal, S.Sn., M.Sn menjabat sebagai Ketua Jurusan. Selain itu saya juga mengajar di SMA Sore Kota Padangpanjang, mengajar juga di FKIP/Bahasa dan Sastra Indonesia UMSB Kota Padangpanjang, juga mengajar di Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Padang, serta di STAI Imam Bonjol.
Bertahun-tahun menjadi guru teater di SMAN 1 Sawahlunto, Sumatera Barat, sehingga turut mendirikan Sanggar Teater Rantai SMAN 1 Sawahlunto waktu itu. Itu semua saya jalani sesungguhnya untuk membuka jejaring dan silaturrahim, baik dengan dosen dan mahasiswa. Namun yang paling penting dapat berbagi ilmu yang saya miliki untuk pencerdasan anak bangsa disamping saya membutuhkan biaya hidup dalam menafkahi seorang istri dan anak.
Dua minggu usai mengikuti wisuda, keluarlah pengumuman agar para wisudawan menjemput ijazah sarjananya. Seperti yang lainnya, sayapun bergegas menjemput Ijazah ke Rektorat. Namun ketika saya menjumpai bidang akademik guna meminta Ijazah, apa jawaban yang saya terima.
“Ijazah bapak sudah diambil sama pak Mursal” Pungkasnya.
“Kenapa begitu” tanyaku heran.
“Saya juga tidak tahu. Kalau bapak mau ambil Ijazahnya, silakan jumpai beliau” tuturnya.
Sekian tanda tanya berkelahi di kepala. Ketika saya jumpai Prof. Dr. Mursal Esten barulah saya tahu. Saya tidak diizinkan mengambil Ijazah, karena saya diminta untuk mengikuti testing CPNS menjadi Dosen minat penyutradaraan di STSI Padangpanjang. Jika Ijazah anda bawa pasti segera kembali pulang ke Aceh. Jadi, silakan ambil legalisir Ijazahnya, lalu daftarkan diri segera untuk menjadi CPNS. Lalu sayapun menuruti keinginan pak Mursal, saya ikut testing dan saya lulus. Maka, sejak tahun 2002 sayapun menjadi dosen tetap STSI Padangpanjang yang kini telah menjadi ISI Padangpanjang. Semuanya bisa terjadi atas kehendak Allah melalui bantuan Prof. Dr. Mursal Esten tanpa henti. Di kota Padangpanjang semenjak tahun 1997 Prof. Dr. Mursal Esten yang mengetahui rutinitas saya berteater, jurnalis dan penyair meminta saya mendirikan Komunitas Seni. Itu semua tak lebih agar saya menjadi betah berada di Padangpanjang. Maka, pada tanggal 12 Mei 1997 saya bersama Prof. Dr. Mursal Esten, Wiko Antoni, Neti Herawati, Maizul Zul, Drs. Jufri, M.Sn dan I Dewa Nyoman Supenida, S.Skar., M.Sn mendirikan Komunitas Seni Kuflet Kota Padangpanjang yang alhamdulillah sampai sekarang masih aktif dan produktif. Bersama Komunitas Seni Kuflet kami meruangkan diri dalam dunia sastra, jurnalistik dan Teater serta Senirupa, Musik yang mengantarkan kami berada di kegiatan-kegitan seni bertarap lokal, nasional juga internasional.
Waktu itu tanpa terasa telah empat tahun saya mengabdi di Almamater tercinta. Tahun 2005 saya melanjutkan studi (S2) Penciptaan Seni Teater di Pascasarjana ISI Surakarta. Tahun 2007 selesai dengan rentang studi satu tahun tujuh bulan. Alhamdulillah lulus dengan yudisium Cumlaude. Selanjutnya pada tahun 2013 kembali saya melanjutkan studi (S3) Penciptaan Seni Teater Pascasarjana ISI Surakarta. Alhamdulillah saya menyelesaikan studi dua tahun delapan bulan dengan yudisium Cumlaude pada tahun 2016. Lalu pada bulan Mei 2019 diamanahkan oleh rekan-rekan Dosen di Jurusan Seni Teater menjadi Ketua Jurusan (2019-2023) . Tak terasa juga sudah 27 tahun kini saya dan keluarga menetap di kampung Jambak Kota Padangpanjang. Sebuah ruang yang panjang dalam berproses kreatif tentang kesenian, dan kehidupan.
Alhamdulillah sampai saat inipun saya masih selalu dalam proses ‘belajar’ sebab Imam Safi’i mengatakan “Ilmu itu bukan yang dihafal, tetapi yang memberi manfaat” atau “Ilmu itu tidak akan dapat diraih kecuali dengan ketabahan”.
TerimaKasih kepada siapapun yang M telah pernah menjadi guruku-sampai kapanpun bapak dan ibu adalah guruku. Aku ada karena keberadaanmu.