Oleh Yurisa
Bersomisili di Aceh Timur
Memasuki tahun 2024 tentunya beberapa di antara kita akan flashback tentang apa saja yang terjadi di tahun 2023.
Banyak hal yang terjadi di tahun 2023, dan tentunya membuat kita merasa bersyukur karena sudah bisa melewatinya.
Di tahun 2023 yang kualami ada momen yang tak terlupakan. Tahun di mana aku harus rehat 2 bulan lebih karena sakit asam lambung.
Aku memiliki riwayat sakit asam lambung ketika memasuki kelas 1 SMA. Dan waktu itu, aku harus dilarikan ke rumah sakit dikarenakan gejala asam lambungku membuat sesak di dada hingga aku sulit untuk bernapas. Untuk pertama kalinya, jarum infus harus dimasukkan ke dalam pergelangan tanganku. Jarum suntik merupakan benda yang sangat aku takuti. Sehingga, ketika perawat hendak memasukkan ke daerah pergelangan tangan, urat nadiku tidak ditemukan. Cukup lama perawat itu mencari urat nadi yang bersembunyi entah di mana. Ketika aku merasa lebih tenang barulah jarum tersebut bisa masuk. Di dalam hatiku, semoga jarum ini merupakan jarum yang pertama dan terakhir.
Tapi, takdir berkata lain. Tahun ini menjadi tahun yang harus kulewati dengan dua kali jarum infus yang menghampiri tubuhku. Kali ini, tidak ada rasa takut sama sekali untuk menghadapi jarum infus. Tubuhku terlalu lemah untuk merasakan rasa takut di dalam dada. Ulu hati terlalu sakit seperti ada benda yang menusuk, seluruh kaki dan tanganku terasa dingin, berbicara dan menggerakkan tubuh sangatlah sulit.
Sebelummya, aku menolak tawaran Ibuku untuk pergi ke puskemas. Namun, 1 jam kemudian kondisi tubuhku tidak karuan, sesak di dada makin menjadi, tubuhku kita melemah. Sehingga, aku memutuskan untuk pergi ke puskesmas.
Bagi sebagian orang penyakit asam lambung sering dianggap remeh. Mereka yang berasumsi demikian karena belum pernah merasakan sakit asam lambung.
Asam lambung kambuh karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang paling utama menurut dokter yang menanganiku selama ini adalah banyaknya pikiran. Banyak hal yang dipikirkan membuat tubuh kita mengalami stress lalu tidak berselera untuk makan hingga akhirnya asam lambung kembali kambuh.
Selama 2 bulan lebih aku harus istirahat total. Tidak bisa melakukan aktivitas apapun di luar rumah. Makan harus dijaga, tidak diperbolehkan makan yang pedas, asam, dan harus dihindari makanan pemicu naik asam lambung, kurangi konsumsi minyak berlebih contohnya gorengan dan yang paling penting mengelola pikiran agar lebih tenang. Selama sakit aku semakin sadar, nikmat sehat itu adalah hal yang paling luar biasa, sangat berharga, dan harus disyukuri setiap harinya.Bagaimana tidak, ketika tubuh kita diserang penyakit, aktivitas apapun akan sulit untuk dilakukan.
Nikmat sehat itu sesuatu yang tidak terlihat, akan tetapi ketika Allah sudah mencabut nikmat sehat itu, barulah terasa betapa berharganya nikmat sehat itu.
Tubuh kita memiliki hak untuk diberi nutrisi yang sehat. Dan kita sebagai pemilik tubuh memiliki kewajiban untuk memenuhi itu.
Selagi sehat, pergunakan hak-hak Allah yang wajib kita penuhi. Mematuhi perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga Allah permudah kita untuk melakukan kebaikan, dan menjauhkan kita dari keburukan.