Oleh: ERWIN JOKO SUSANTO
Berdomisili di Banjaagung Puri, Mojokerto
Di sebuah desa yang masih hijau dan belum banyak perubahan, banyak anak muda yang suka bergerombol untuk balapan liar dan sekedar menyalurkan hobinya dengan menantang adrenalin dan skill kecepatan dalam berkendaraan, ternyata menyimpan sebuah cerita misteri.
Pada suatu malam yang gelap dan angker, seorang anak laki-laki bernama Rizky sedang pulang dari bekerja. Jalanan yang sepi membuatnya merasa cemas, namun dia terus melajukan motor dengan menambah kecepatannya tanpa memakai helm. Tiba-tiba, dia merasakan ada sesuatu yang mengikuti di belakangnya. Dia berbalik, namun tidak ada siapa-siapa di sana.
Rizky terus memacu motornya, namun rasa cemasnya semakin menjadi-jadi. Dia merasakan ada sesuatu yang tidak beres di sekitarnya. Ketika dia berbalik lagi, dia melihat sosok yang mengerikan. Sosok itu tidak memiliki kepala, dan tubuhnya terus mengikuti Rizky dengan langkah cepat yang tidak beraturan, kadang sosok tak berkepala itu berada di sampingnya, dibelakangnya, bahkan mendahului laju motornya.
Dengan nafas yang terengah-engah, Rizky yang juga termasuk salah satu pembalap liar memacu motornya secepat mungkin menuju rumahnya. Namun, sosok hantu tak berkepala itu terus mengikutinya. Setiap kali Rizky berbalik, sosok itu selalu ada di belakangnya. Rasa takutnya semakin menjadi-jadi, dan dia tidak tahu harus berbuat apa. Sampai akhirnya, Rizky tiba di depan rumahnya. Dia segera masuk dan mengunci pintu dengan kencang. Namun, ketika dia melihat ke jendela, sosok hantu tak berkepala itu masih berada di luar rumahnya, menatapnya dengan tatapan yang mengerikan, seakan ingin menyampaikan sesuatu yang teramat penting untuk Rizky ketahui.
Sejak malam itu, Rizky tidak pernah merasa aman lagi. Dia selalu merasa bahwa sosok hantu tak berkepala itu mungkin akan selalu mengintainya, siap untuk menyerangnya kapan saja. Hingga suatu hari, Rizky menghilang tanpa jejak. Ada yang mengatakan, jika Rizky pernah meninggalkan rumahnya dengan bersepeda motor di pagi yang buta dengan kecepatan yang tidak lazim dan sempat mengagetkan orang yang dilaluinya. Orang yang dilewatinya hanya mengucap, “Semoga tidak terjadi apa-apa dengan anak muda itu!”
Beberapa bulan setelah kepergian Rizky, seorang gadis bernama Maya pindah ke desa itu bersama keluarganya. Dia tidak percaya dengan cerita-cerita tentang hantu tak berkepala yang mengintai di malam hari. Namun, suatu malam, ketika dia pulang berkendaraan motor sendirian dari acara sekolah, dia merasakan ada sesuatu yang mengikuti di belakangnya.
Maya berbalik dan melihat sosok yang mengerikan, hantu tak berkepala itu. Dia lebih terkejut lagi ketika kepala hantu yang terpisah dan masih dipegang tangan hantu itu, berkata kepada Maya,”Namaku Rizky, aku hanya mengingatkan kamu jangan pernah ngebut dengan motormu dan pakailah helm. Seketika Maya terkejut dan berusaha melajukan motornya menuju rumahnya, namun sosok hantu itu terus mengikutinya dengan langkah yang tidak beraturan.
Maya merasa ketakutan dan tidak bisa tidur. Tak tahu harus berbuat apa, keesokan harinya ia mencoba mencari tahu tentang hantu tak berkepala itu dan menemukan sebuah cerita lama tentang seorang pria pendatang di desa itu yang meninggal secara tragis karena kecelakaan dan kabarnya pria itu suka ngebut di jalanan tanpa memakai helm pengaman kepala.
Semenjak itu ia mengembara sebagai hantu tak berkepala, mungkin untuk memberi nasihat kepada setiap pengendara motor seperti Rizky yang kini tidak seorang pun tahu keberadaanya, masih hidup atau meninggal, kalau meninggal di manakah jasadnya.
Keesokan harinya Maya memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut dengan melakukan beberapa penelitian, hingga Maya menemukan informasi di surat kabar harian tentang ditemukannya jasad yang terpisah dengan kepalanya di sebuah sungai yang tak jauh dari desa tersebut. Kelanjutan dari berita di koran tersebut menyebutkan bahwa jasad pria yang terpisah dengan kepalanya yang misterius itu bernama Rizky dimana ditemukan pula mata cangkul entah milik siapa yang mungkin sengaja dibuang di sungai tersebut. Sejak masyarakat tahu berita tersebut, sosok hantu tak berkepala itu tidak pernah muncul lagi. Legenda tentang hantu tak berkepala pun perlahan-lahan meredup di desa tersebut.
Maya menjadi agak tenang kembali, tetapi pikirannya masih jelas mengingat apa yang kepala hantu pernah katakana. Seakan-akan hantu itu mengingatkan dengan sungguh-sungguh bahwa setiap pengendara motor harus patuh aturan demi keselamatan, di antaranya adalah jangan pernah lupa untuk memakai helm ketika berkendara dan tidak boleh ngebut. Maya mencoba memberitahu setiap orang yang dilewatinya di desa tersebut untuk memakai helm ketika berkendara. Kisah ini menjadi terkenal di desa itu, dan Maya adalah orang yang selalu dihormati sebagai pahlawan yang berhasil menyadarkan setiap orang, baik pendatang maupun pribuni di desa tersebut.
Dia juga mulai mengajak orang-orang di desa untuk bekerja sama dalam menjaga keamanan dan ketentraman desa mereka. Maya juga memutuskan untuk menjadi penasihat bagi orang-orang yang mengalami gangguan supranatural dan membantu mereka menemukan solusi untuk masalah mereka.
Seiring berjalannya waktu, desa itu menjadi lebih damai dan desa itu pun menjadi tempat yang aman dan tenteram untuk ditinggali oleh penduduknya, sehingga tidak ada lagi anak muda pengendara motor yang ngebut di jalan serta tidak terdengar lagi tentang balapan liar.
semoga ada manfaat buat pembaca setelah membacanya,
Keren pa Erwin…cerpen ini memiliki konsep yang unik dengan memilih hantu tak berkepala sebagai fokus utama. Kreativitas penulis dalam mengembangkan ide ini dapat menjadi daya tarik tersendiri. Cerita mudah di cerna dan pesan moral juga tersampaikan pada pembaca…terus berkarya pa…tetap semangat!!